Kriteria Keefektifan Media Power Point
93 Visi dan misi yang ketiga yaitu pada tingkat SMP autis, visi sekolah
yaitu terwujudnya individu autism yang mampu bersosialisasi, mandiri, memiliki keterampilan akademik dan non akademik, sedangkan misi
sekolah yaitu: a menyelenggarakan layanan pendidikan yang optimal bagi individu autis, b membimbing agar mampu bersosialisasi dengan
lingkungan, c menggali dan mengembangkan bakat akademik dan non akademik.
Visi dan misi yang terakhri yaitu tingkat SMA, visi sekolah yaitu terselenggaranya individu autis yang mampu bersosialisasi, manidir,
memiliki keterampilan akademik dan non akademik menuju kewirausaha, sedangkan misi sekolah meliputi: a menyelenggarakan layanan
pendidikan yang optimal bagi individu autisme, b membimbing agar mampu
bersosialisasi dengan
lingkungan, c
menggali dan
mengembangkan bakat akademik dan non akademik, d mengembangkan keterampilan yang dimiliki unutk menuju wirausaha.
Sekolah Khusus Autis Bina Anggita memiliki 13 ruangan yang terdiri dari 1 ruangan Kepala Sekolah dan Tata Usaha, 1 ruang Gudang dan
keterampilan, ruang kelas sebanyak 4 ruang, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang fisioterapi, ruang dapur dan makan, 4 ruang kamar mandi, 1 ruang
tunggu dan mushola. Ruang kelas sebanyak 4 ruangan yang terdiri dari ruang kelas strawberry, ruang kelas mango, ruang kelas pineapple, dan
ruang kelas banana. Setiap satu ruang yang terdapat dibagi menjadi beberapa bilik untuk belajar siswa autis. ruang kelas yang terdapat pada
94 sekolah tersebut dibagi menurut golongan kelas. Ruang kelas strawberry
untuk siswa autis yang masih TK ataupun PAUD. Ruang kelas mango digunakan belajar bagisiswa autis yang sudah duduk di bangku SD. Ruang
kelas banana merupakan ruang belajar bagi siswa autis yang duduk di SD kelas 4 ke atas, sedangkan kelas pineapple merupakan ruang belajar siswa
autis yang sudah duduk di bangku SMP dan SMA. Selain itu memiliki ruang keterampilan yang merupakan ruang karawitan, didalam ruangan
tersebut terdapat berbagai macam alat-alat karawitan yang digunakan setiap pelajaran karawitan.
Penelitian dilaksanakan di kelas pineapple, ruang belajar yang di dalamnya terdapat siswa autis yang sudah duduk di bangku SMP dan
SMA sebanyak 6 siswa autis dengan karakteristik yang bermacam- macam.Kegiatan Belajar Mengajar KBM siswa di Sekolah Khusus Autis
Bina Anggita ini terbagi dalam 3 sesi, yakni sesi pagi, sesi siang, dan sesi sore. Waktu setiap sesi dibagi sebagai berikut: sesi pagi pukul 07.15-11.15
WIB, sesi siang pukul 12.00-14.00, dan sesi sore pukul 14.00-16.00 WIB. Setiap sesi disertai jam istirahat pada pertengahan kegiatan belajar
dilaksanakan. Guru Sekolah Khusus Autis Bina Anggita berjumlah 28 orang yang
bertugas dari pagi sampai sore, karena peserta didik yang berada di sekolah terbagi menjadi tiga waktu yaitu pagi,siang, dan sore. Guru
disekolah memiliki tugas masing-masing, meliputi kepala sekolah, guru kelas, guru olah raga serta guru ekstrakurikuler. Semua tenaga pendidik