KonsepDefinisi Tujuan dan hasil dari model PBL

HO-1.3c Submateri 1.3c: Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based LearningPBL

A. KonsepDefinisi

Problem Based Learning PBL adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, memiliki model belajar sendiri, serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dalam dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Dalam model PBL ini permasalahan yang diajukan oleh guru atau diusulkan oleh peserta didik berfungsi sebagai kajian, penjajakan pemahaman, contoh, bagian yang tidak terpisahkan dari proses, atau sebagai stimulus aktivitas autentik. Peran guru, peserta didik, dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan berikut ini. Guru sebagai Pelatih Peserta Didik sebagai Problem Solver Masalah sebagai Awal Tantangan dan Motivasi o Asking about thinking bertanya tentang pemikiran. o Memonitor pembelajaran. o Probing menantang peserta didik untuk berpikir. o Menjaga agar peserta didik terlibat. o Mengatur dinamika kelompok. o Menjaga berlangsungnya proses. o Peserta yang aktif. o Terlibat langsung dalam pembelajaran. o Membangun pembelajaran. o Menarik untuk dipecahkan. o Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari.

B. Tujuan dan hasil dari model PBL

Penerapan model PBL dalam pembelajaran bertujuan untuk: 1. mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 2. mengembangkan keterampilan memecahkan masalah secara efektif, efisien, menarik, terintegrasi, fleksibel, dan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, Materi 1- Konsep Kurikulum | 43 Problem-Based Learning Process a 3. menjembatani gap antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah, 4. menjadikan belajar sebagai kebiasaan, serta 5. mampu bekerja sama dalam mencari solusi. Selain itu, pembelajaran berbasis masalah penting untuk menjembatani ketimpangan antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas di luar sekolah yang dapat dikembangkan melalui pendekatan ini untuk mencapai tujuan di atas di antaranya: 1. kerja sama dalam menyelesaikan tugas, 2. pengamatan dan dialog, 3. pelibatan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri yang memungkinkan mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena itu. 4. belajar mandiri self directed learning: Peserta didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari dan dari mana informasi harus diperoleh di bawah bimbingan guru. Diharapkan, melalui penerapan model PBL ini akan dihasilkan peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain, serta memiliki kemandirian untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Acuan Dasar