2. Suatu indikator dikatakan dominan sebagai pembentuk variabel latennya apabila indikator tersebut memiliki estimasi Kusnendi, 2008.
3.10 Pengujian Hipotesis
Dilihat dari sifat variabel yang diteliti dalam penelitian ini merupakan penelitian ilmu-ilmu sosial dan perilaku, konsep, konstruk atau variabel yang
diteliti umumnya tidak dapat diobservasi langsung. Artinya harus ada pengukuran terhadap variabel yang diteliti tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi diukur
melalui indikator-indikator observed indicators sebagai reflkeksi atau manifes dari konstruk atau konsep yang hendak diukur Kusnendi, 2008.
Untuk menguji hipotesis digunakan analisis multivariat dengan Structural Equation Modeling SEM. Pengujian hipotesis yang diajukan dapat diterima
dengan jalan membandingkan nilai probabilitas p dengan taraf signifikan α yang
ditentukan sebesar 0,05. Apabila nilai probabilitas p nilai α 0,05, maka
hipotesis tersebut dapat diterima. Namun, sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan analysis factor confirmatory guna melihat
dimensi-dimensi yang dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk.
3.10.1 Pengujian Hipotesis Penelitian 1 Diferensiasi produk X1
Variabel yang digunakan sebagai indikator diferensiasi produk X1 adalah bentuk X
1,1
, fitur X
1,2
, mutu kinerja X
1,3
, mutu kesesuaian X
1,4
dan gaya X
1,5
. Bentuk X
1,1
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Data Diolah, 2012 Gambar 3.1
Confirmatory Faktor Analysis Diferensiasi Produk
Pengujian apakah variabel-variabel ini dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk dilakukan dengan melihat nilai probabilitas p dari nilai
koefisien lambda λ. Jika nilai probabilitas p koefisien lambda nilai α 0,05,
maka indikatordimensi tersebut dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk. Begitu pula sebaliknya, jika nilai probabilitas p koefisien lambda
nilai α 0,05, maka indikatordimensi tersebut tidak dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk.
2 Diferensiasi Pelayanan X2
Variabel diferensiasi pelayanan X2 menggunakan indikator yakni kemudahan pemesanan X
2,1
, pengiriman X
2,2
, pemasangan X
2,3
, konsultasi konsumen X
2,4
dan pemeliharaan dan perbaikan pelayanan X
2,5
. Fitur X
1,2
Mutu kinerja X
1,3
Gaya X
1,5
Diferensiasi Produk X1
Kemudahan pemesanan X
2,1
Pengiriman X
2,2
Pemasangan X
2,3
Diferensiasi Pelayanan X2
Mutu kesesuaian X
1,4
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Data Diolah, 2012 Gambar 3.2
Confirmatory Faktor Analysis Diferensiasi Pelayanan
Pengujian apakah variabel-variabel ini dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk dilakukan dengan jalan melihat nilai probabilitas p dari nilai
koefisien lambda λ. Jika nilai probabilitas p koefisien lambda nilai α 0,05,
maka indikatordimensi tersebut dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk. Begitu pula sebaliknya, jika nilai probabilitas p koefisien lambda
nilai α 0,05, maka indikatordimensi tersebut tidak dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk.
3 Kepuasan Konsumen Y1
Variabel kepuasan konsumen Y1 menggunakan indikator yakni kualitas pelayanan Y
1,1
, kualitas produk Y
1,2
, dan emosional Y
1,3
4
.
5
6 Sumber : Data Diolah, 2012
Kualitas pelayanan Y
1,1
Kualitas produk Y
1,2
Emosional Y
1,3
Kepuasan Konsumen Y1
Konsultasi konsumen X
2,4
Pemeliharaan dan perbaikan pelayanan X
2,5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Confirmatory Faktor Analysis Kepuasan Konsumen
Pengujian apakah variabel-variabel ini dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk dilakukan dengan jalan melihat nilai probabilitas p dari nilai
koefisien lambda λ. Jika nilai probabilitas p koefisien lambda nilai α 0,05,
maka indikatordimensi tersebut dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk. Begitu pula sebaliknya, jika nilai probabilitas p koefisien lambda
nilai α 0,05, maka indikatordimensi tersebut tidak dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk.
4 Loyalitas Konsumen Y2
Variabel yang digunakan sebagai indikator loyalitas konsumen Y2 adalah penggunaan produk Y
2,1
, tidak beralih ke merek lain Y
2,2
, yakin Y
2,3
dan merekomendasikan Y
2,4
.
f.
g.
Sumber : Data Diolah, 2012
Gambar 3.4 Confirmatory Faktor Analysis Loyalitas Konsumen
Pengujian apakah variabel-variabel ini dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk dilakukan dengan jalan melihat nilai probabilitas p dari nilai
koefisien lambda λ. Jika nilai probabilitas p koefisien lambda nilai α 0,05,
Penggunaan produk Y
2,1
Tidak beralih ke merek lain Y
2,2
Yakin Y
2,3
Merekomendasikan Y
2,4
Loyalitas Konsumen Y2
Universitas Sumatera Utara
maka indikatordimensi tersebut dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk. Begitu pula sebaliknya, jika nilai probabilitas p koefisien lambda
nilai α 0,05, maka indikatordimensi tersebut tidak dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk.
3.10.2 Analisis Structural Equation Modelling SEM