maka indikatordimensi tersebut dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk. Begitu pula sebaliknya, jika nilai probabilitas p koefisien lambda
nilai α 0,05, maka indikatordimensi tersebut tidak dapat digunakan untuk membentuk faktor atau konstruk.
3.10.2 Analisis Structural Equation Modelling SEM
Teknik SEM memungkinkan seorang peneliti menguji beberapa variabel dependen sekaligus, dengan beberapa variabel independen. Adapun langkah-
langkah untuk melakukan pemodelan SEM adalah:
1. Pengembangan Model Berbasis Konsep dan Teori
Pada prinsipnya menganalisis hubungan kausal antar variabel eksogen dan endogen sekaligus memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
Langkah awal di dalam SEM adalah pengembangan model hipotetik, yaitu pengembangan model berdasarkan teori atau konsep atau dikenal sebagai
pembuatan model dengan pendekatan konfirmatori.
Tabel 3.5 Justifikasi Teori Untuk Model Konseptual Penelitian
No Keterangan
Hipotesis Justifikasi Teori
1 Diferensiasi produk
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen Hipotesis 1
Sisodia 2010; Perlusz, Gattiker dan Pedersen, 2000
dalam Budiyono 2004; Aaker dalam Wibowo 2000
2 Diferensiasi pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen Hipotesis 2
Gebaur dan Gustafsson 2011;
3 Transistari dan
Dharmmesta 2002; Johnson dan Sirikit 2002; Sukawati
2003
Kepuasan konsumen
Hipotesis 3 Singh 2006; Mohsan, Nawaz,
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen Khan, Shaukat dan Aslan
2011;
4 Haghighi, Dorosti,
Rahnama dan
Hoseinpour 2012
Hubungan diferensiasi produk dengan
diferensiasi pelayanan Hipotesis 4
Kotler dan Susanto 2002 dan Tjiptono 2002.
Sumber : Data Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 3.5 terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini yang digunakan untuk menguji baik teori baru
maupun teori yang sudah dikembangkan yang akan diuji lagi secara empiris berdasarkan basis reflective measurement theory yang dirumuskan dari definisi
operasional variabel. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan SEM, akan tetapi perlu diketahui bahwa SEM tidak digunakan untuk membentuk
hubungan kausalitas baru, tetapi digunakan untuk menguji pengembangan kausalitas yang memiliki justifikasi teori Kusnendi, 2008.
2. Mengkonstruksi Diagram Jalur
Dalam langkah kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Model yang telah dibangun kemudian ditunjukkan pada sebuah path diagram sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Data Diolah, 2012 Gambar 3.5 Diagram Alur Penelitian
Dalam path diagram, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang
langsung antara satu konstruk dengan konstruk lainnya. Sedangkan garis-garis lengkung antara konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan
korelasi antara konstruk-konstruk yang dibangun dalam path diagram yang dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:
1 Exogenous constructs yang dikenal juga sebagai source variables atau independent variables yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam
model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah.
Universitas Sumatera Utara
2 Endogenous constructs yang merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.
3. Menterjemahkan Model Menjadi Diagram Jalur