Pengelolaan Peserta Didik Strategi pelaksanaan dan pengelolaan sistem moving class di SMK

85 pengayaan serta pengelolaan penilaian. SMK Negeri 6 Surakarta belum menerapkan secara keseluruhan strategi pengelolaan moving class. Pembelajaran di SMK Negeri 6 Surakarta yang menggunakan kelas berpindah dan dianggap sebagai sistem moving class Sebagai berikut pengelolaan pembelajaran yang telah dilakukan oleh di SMK Negeri 6 Surakarta :

a. Pengelolaan Peserta Didik

Perpindahan peserta didik dilakukan setiap pergantian mata pelajaran. Setiap jam pelajaran habis aka nada bel pergantian mata pelajaran dan siswa akan berpindah sesuai dengan jadwal mata pelajaran pada hari itu. Batas waktu perpindahan kelas adalah lima menit, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Biasanya lima menit.” Namun batas waktu perpindahan kelas ini belum tertulis dalam peraturan tata tertib, seperti yang diungkapkan Informan IV dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Peraturan secara tertulis memang ndak ada, ning setiap rapat dinas disampaikan dan kita yang membuat jadwal mengatur tempatnya yang seperti apa. ning kita berusaha tolong perpindahan kelas itu tidak terlalu ya, mengganggu proses belajar.” Dengan belum ditetapkannya batasan waktu dalam pepindahan kelas ini menyebabkan pelaksanaan perpindahan kelas pada moving class ini lebih dari lima menit, sehingga biasanya ada toleransi waktu lima sampai sepuluh menit untuk perpindahan kelas sehingga pembelajaran yang efektif dari satu jam pelajaran sejumlah empat puluh lima menit hanya bisa efektif selama kurang lebih 30 menit. Namun hal ini juga tidak berlaku pasti karena tergantung dari guru tiap mata pelajaran ketika guru tertib maka siswa akan mengikutinya, namun ketika guru agak longgar dan santai maka siswa juga akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan perpindahan kelas seperti yang diungkapkan Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Tapi ya kan ada guru yang santai dan ada teguran nggak masalah. Kalau guru yang tua kan gitu,yang negur yang masih muda-muda ya ga masalah. commit to users 86 Dan kadang ada yang lari ke kantin, anak-anak tertentu, ya sering-sering itu. Tapi kalau ya gurunya pas yang galak dia wis menempatkan diri,dia masuk dulu tapi kalau gurunya yang santai dia mungkin masih diluar dulu.” Siswa juga diberi kebebasan dalam memilih tempat duduk, namun pada awal penerapan moving class siswa jarang yang mau duduk di baris depan, tetapi setelah sistem moving class berjalan cukup lama siswa sudah terbiasa untuk mengisi tempat duduk di depan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Anak-anak itu maunya duduk ditengah ndak ada yang mau didepan. Tapi itu dulu sekarang sudah terbiasa.” Perpindahan peserta didik ini juga diusahakan menggunakan asas jarak terpendek sehingga pada perpindahannya tidak memakan waktu yang banyak. Seperti yang diungkapkan oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Kita berusaha semaksimal mungkin yang namanya moving class itu dekat dengan yang dimovingi. Jadi misalnya yang ruang enam ini kan dekat dengan ruang lab bahasa ya tolong movingnya ke yang dekat jangan ke yang lain. nek terlalu jauh kan berarti angel mb, jadi movingnya itu jangan terlalu jauh dengan kelas awal.” Hal ini juga disampaikan oleh Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Pindahnya ini kan tidak semua.tapi ya mengaturnya ruang yang dekat. Nek dari sini pindah ke yang belakang itu ndak mungkin. Sehingga diusahakan optimal pembelajaran berkurang lima menit untuk perpindahan kelas.” Dari penelitian yang dilakukan dan uraian diatas dapat disimpulkan pengelolaan perpindahan peserta didik di SMK Negeri 6 Surakarta : 1 Waktu perpindahan kelas untuk setiap perpindahan kelas adalah 5 menit, meski aturan ini tidak tertulis, namun sudah disosialisasikan. 2 Peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan tempat duduk sendiri. 3 Peserta didik ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata tertib dalam pelaksanaan KBM serta konsekuensinya. commit to users 87 4 Bel tanda perpindahan kelas dibunyikan pada saat pembelajaran kurang 5 menit. 5 Setelah 5 menit jam pelajaran dimulai guru yang mengajar belum masuk, ketua atau yang mewakili lapor ke guru piket dan yang lain tetap tenang di dalam kelas. 6 Belum tersedia loker untuk menyimpan tas bagi siswa dan saat ini baru tersedia rak di ruang labolatorium untuk menyimpan tas siswa, kondisinya juga belum ada daun pintunya sehingga terbuka dan belum memenuhi aspek keamanan. 7 Peserta diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut siswa tidak diperkenankan masuk pelajaran sebelum melapor ke guru piket atau guru BP. 8 Bagi siswa yang membolos pada jam pelajaran tertentu dan melakukan pelangggaran lain akan mendapat poin sesuai dengan bobot pelanggaran yang tercantum dalam buku saku tata tertib siswa dan akan mendapat penanganan sesuai dengan bobot pelanggaran.

b. Pengelolaan Ruang Belajar Mengajar