98 karyawan itu bekerja karena kesadaran sehingga belajar itu merupakan
tugas utamanya. Yang tidak mau, tidak bisa ya belajar sampai bisa, itu teori y. Kalau teori x ndak, karyawan maunya bekerja karena dicambuk.
Ya kembali pada guru SMK 6. Ya ada yang giat sekali. Walaupun Kepala Sekolah sudah mengusulkan untuk beli laptop, beli laptop, belajar
komputer, sekolah sudah menyediakan kursus kita berlatih. Ning yo enek guru sing ora gelem melu. Barang wis ono sing melu, ora ngembangkan.
Kita kembali ke personalnya. Sekolah itu kan hanya memberikan pancing. apakah mau dipake pancing itu untuk mancing ato tidak. Walaupun
harapannya dari Direktorat sana semuanya guru itu sudah bisa menggunakan laptop dan LCD. Ha ning yang namanya pegawai negeri itu
kan lemah mb, ndak bisa kalo perusahaan kowe ora sesuai aturan keluar. Pegawai Negeri ndak bisa Kepala Sekolah menekan guru seperti itu ndak
bisa. Ning alhamdulilah SMK 6 terutama guru-guru muda khussunya, itu guru-guru yang usianya empat puluh kebawah sudah semuanya pake
laptop dan juga sudah menggunakan LCD. Hanya guru-guru yang wis koyo saya ini, sudah tua-tua ini males.”
5. Upaya yang dilakukan SMK Negeri 6 Surakarta untuk mengatasi
kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem moving class
Dari penerapan sistem moving class yang ada di SMK Negeri 6 Surakarta, terdapat beberapa kendala dalam proses pelaksanaannya. Kendala yang terjadi
tersbut harus segera dicari solusinya agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Berikut beberapa upaya yang dilakukan oleh SMK
Negeri 6 Surakarta dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem moving class.
a. Menambah bangunan sekolah untuk memenuhi kekurangan ruang kelas
yang terjadi
Untuk mengatasi kesulitan dalam menyusun jadwal yang disebabkan adanya kekurangan ruang kelas maka SMK Negeri 6 Surakarta melakukan
penambahan bangunan ruang kelas yang saat ini sudah dimulai proses pembangunannya. Pembangunan dilakukan tidak hanya untuk memenuhi
kekurangan ruang kelas yang terjadi namun juga untuk menyediakan ruangan lain seperti digital library di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas
sekolah dengan menjadi sekolah bertaraf internasional. Hal ini sesuai dengan target pengembangan peningkatan mutu kegiatan belajar di SMK Negeri 6
Surakarta.
commit to users
99
b. Mengatur jadwal kembali
Dalam mengatasi permasalahan jadwal penggunaan kelas yang mengalami tabrakan maka jadwal akan segera diatur ulang oleh staff Wakil
Kepala Sekolah I Bidang Kurikulum yang mengatur jadwal perpindahan kelas. Seperti yang disampaikan oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 12 Juli
2010, sebagai berikut : “Upaya untuk jadwal yang tabrakan itu masalah jadwal diperbaiki.”
c. Membuat jadwal perpindahan kelas yang dekat
Setiap perpindahan kelas pasti akan membutuhkan waktu, meski idealnya waktu yang digunakan untuk berpindah adalah lima menit, namun
pada pelaksanaannya akan membutuhkan waktu yang berbeda. Untuk meminimalisir waktu banyak yang terbuang maka SMK Negeri 6 Surakarta
mengatur jadwal perpindahan kelas dengan asas jarak terpendek untuk mengefektifkan waktu, seperti yang disampaikan Informan III dalam
wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Tapi ya mengaturnya ruang yang dekat. Nek dari sini pindah ke yang
belakang itu ndak mungkin. Sehingga diusahakan optimal pembelajaran berkurang lima menit untuk perpindahan kelas.”
Demikian pula yang disampaikan oleh informan Informan IV dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut :
“kita berusaha semaksimal mungkin yang namanya moving class itu dekat dengan yang dimovingi. Jadi misalnya yang ruang enam ini kan dekat
dengan ruang lab bahasa ya tolong movingnya ke yang dekat jangan ke yang lain. nek terlalu jauh kan berarti angel mb, jadi movingnya itu jangan
terlalu jauh dengan kelas awal.”
d. Adanya satu kelas sebagai tanggung jawab siswa dan peraturan dari