Pengelolaan Nilai Strategi pelaksanaan dan pengelolaan sistem moving class di SMK

92 melakukan remidi sebanyak dua kali. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Informan I dalam wawancara tanggal 15 Juni 2010, sebagai berikut : “Remidi dan pengayaan dilaksanakan setelah ulangan umum semesteran, diharapkan ya selesai pada semester yang bersangkutan. Kalau belum selesai ya kalau semester gasal bisa diselesaikan pada semester genap. Tapi kalau semester genap kenaikan kelas ya harus selesai nek belum selesai ya nggak bisa naik kelas.” Sedangkan Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Remidi dilakukan dalam waktu kesepakatan antara guru dan siswa. Biasanya kan ada siswa waktu.” Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan remedial dan pengayaan di SMK Negeri 6 Surakarta adalah sebagai berikut : 1 Waktu pelaksanaan remidian dan pengayaan dilaksanakan berdasarkan kesepakan guru dan siswa. 2 Remidial dilakukan sebanyak dua kali jika siswa belum memenuhi mencapai nilai ketuntasan.

f. Pengelolaan Nilai

Pengelolaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta pengelolaan nilai dari sebelum penerapan sistem moving class maupun setelah moving class tidak ada yang berbeda. Pedoman tentang pengelolaaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta berdasarkan BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Peniliaan Pendidikan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 tahun 2007. Sesuai dengan yang disampaikan Informan I dalam wawancara tanggal 15 Juni 2010, sebagai berikut : “Itu kan ada tata caranya memberi nilai siswa itu kita sampaikan kepada seluruh guru. Nha guru itu membuat nilai sesauai dengan kriteria yang disampaikan. Itu sudah ada tata caranya.” Pengelolaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta diserahkan kepada wali kelas masing-masing. Dua tahun yang lalu SMK Negeri 6 Surakarta sudah menerapkan pengelolaan nilai menggunakan sistem komputerisasi. Namun commit to users 93 sumber daya manusia yang ada belum siap untuk menerima dan menggunakan sistem penilaian dengan sistem komputerisasi, sehingga sistem ini tidak berjalan dan kembali lagi seperti semula menggunakan prosedur manual. hal ini juga disampaikan dalam wawancara oleh Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Penilaiannya dulu sudah pernah pakai computer, sekitar dua tahun lalu. Tapi karena tidak jalan ya kembali lagi seperti semula.” Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta adalah sebagai berikut : 1. Pengelolaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta diserahkan kepada wali kelas masing-masing, sedangkan prosedur pemberian nilai dari guru sesuai dengan aturan di SMK Negeri 6 Surakarta yang telah disosialisasikan. 2. SMK Negeri 6 Surakarta pernah berpindah menggunakan pengelolaan nilai dengan sistem komputerisasi, tetapi tidak berjalan dan akhirnya kembali lagi ke pengelolaan manual dari guru langsung diserahkan ke wali kelas. 3. Pedoman pemberian nilai SMK Negeri 6 Surakarta mengacu pada BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan 4. Pengelolaan nilai tidak ada perubahan dari sistem belajar biasa ke moving class.

g. Evaluasi sistem moving class di SMK Negeri 6 Surakarta