Evaluasi sistem moving class di SMK Negeri 6 Surakarta

93 sumber daya manusia yang ada belum siap untuk menerima dan menggunakan sistem penilaian dengan sistem komputerisasi, sehingga sistem ini tidak berjalan dan kembali lagi seperti semula menggunakan prosedur manual. hal ini juga disampaikan dalam wawancara oleh Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Penilaiannya dulu sudah pernah pakai computer, sekitar dua tahun lalu. Tapi karena tidak jalan ya kembali lagi seperti semula.” Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta adalah sebagai berikut : 1. Pengelolaan nilai di SMK Negeri 6 Surakarta diserahkan kepada wali kelas masing-masing, sedangkan prosedur pemberian nilai dari guru sesuai dengan aturan di SMK Negeri 6 Surakarta yang telah disosialisasikan. 2. SMK Negeri 6 Surakarta pernah berpindah menggunakan pengelolaan nilai dengan sistem komputerisasi, tetapi tidak berjalan dan akhirnya kembali lagi ke pengelolaan manual dari guru langsung diserahkan ke wali kelas. 3. Pedoman pemberian nilai SMK Negeri 6 Surakarta mengacu pada BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan 4. Pengelolaan nilai tidak ada perubahan dari sistem belajar biasa ke moving class.

g. Evaluasi sistem moving class di SMK Negeri 6 Surakarta

Dalam penerapan sebuah sistem diperlukan adanya evaluasi agar dapat diketahui tingkat keberhasilan, hambatan yang dihadapi maupun solusi yang bisa dilakukan, sehingga sebuah sistem yang telah diterapkan akan memberikan manfaat yang optimal. Evaluasi terhadap penerapan sistem moving class dilakukan setiap akhir semester atau tiap tahun ajaran baru meski tidak diagendakan secara khusus untuk membahas moving class melainkan bersamaan dengan rapat dinas seperti yang diungkapkan oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Iya evaluasinya tiap rapat dinas. Pada rapat dinas salah satu agendanya mbahas. Biasanya dilakukan tiap akhir semester atau tiap tahun semesteran terus tiap mau mengadakan mid semester.” commit to users 94 Demikian juga yang disampaikan oleh Informan III dalam wawancara tanggal 12 Juli 2010, sebagai berikut : “Sebenarnya juga ada evaluasi. Terpaksa karena ruagannya kurang. Karena siswanya banyak ruagannya sedikit jadi pake moving class.” Evaluasi dilakukan oleh seluruh guru di SMK Negeri 6 Surakarta dengan dipimpin oleh Kepala Sekolah yang akan meminta informasi dan pendapat dari para guru termasuk salah satunya mengenai moving class. Dengan hasil evaluasi mengenai penerapan moving class di SMK Negeri 6 Surakarta adalah sebagai berikut : 1 Diharapkan guru normatif dan adaptif agar tidak menggunakan ruang prakteklabolatorium dalam mengajar. Jadi menggunakan ruang teori. 2 Pada mata pelajaran Olahraga tidak mendapatkan ruang. Sehingga mulai tahun ini agar dihidupkan kembali ruang untuk ganti, karena dulu sudah ada namun dibongkar dan tahun ini agar segera diadakan kembali. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : a SMK Negeri 6 Surakarta melakukan evaluasi dalam penerapan sistem kelas berpindah yang disebut dengan moving class setiap rapat dinas tiap akhir semester, tiap tahun semesteran, maupun setiap mengadakan mid semester. Meski tidak secara khusus karena dalam rapat dinas tersebut salah satu agendanya adalah mengevaluasi penerapan sistem moving class di SMK Negeri 6 Surakarta. b Dari evaluasi dapat kita ketahui bahwa SMK Negeri 6 Surakarta menerapkan sistem moving class karena mengalami kekurangan ruang kelas.

4. Kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem moving class di SMK