commit to user
13
berlangsung, dan kompetensi pembentuk wacana menggunakan piranti pembentuk wacana.
b. Pengertian Listening
Listening atau menyimak menurut Downs 2008: 1 adalah melakukan suatu usaha untuk mendengarkan sesuatu untuk memberi perhatian
terhadap bahasa lisan. Ini berbeda dengan hearingmendengar yang hanyalah merupakan proses fisologi telinga untuk menyerap gelombang bunyi dan
mentransfernya sepanjang susunan saraf ke bagian-bagian otak. Menyimak melibatkan lima langkah proses yaitu: mendatangi, memahami, mengintepretasi,
merespon dan mengingat. Proses ini adalah proses secara aktif dan melibatkan penggunaan sejumlah sikap dan alat untuk menjadi efektif.
Listening atau menyimak menurut Rost 1994: 2 adalah sebuah proses yang dipicu oleh perhatian seseorang. Dalam istilah psikologi perhatian
adalah sebuah rangsangan saluran saraf, otak, untuk mengatur rangsangan yang datang dalam sebuah cara yang efisien. Underwood 1989: 1 menyatakan bahwa
listening adalah suatu kegiatan memperhatikan dan mencoba memperoleh arti dari apa yang didengarkan seseorang. Dia menjeleskan bahwa untuk
mendengarkan dengan sukses bahasa lisan, seorang pendengarlistener perlu mampu untuk berusaha apa yang dimaksud oleh pembicaraspeakers ketika
mereka menggunakan kata-kata tertentu dalam cara-cara tertentu, dan tidak mudah untuk memahami kata-kata itu sendiri. Untuk memahami pesan bahasa
lisan, tidak cukup hanya memahami kata-kata itu sendiri, melainkan suara yang datang perlu untuk diproses melibatkan isyarat yang tersedia seperti gangguan
latar belakang, para penutur, dan setting untuk membentuk arti.
commit to user
14
Coakley dan Wolvin dalam Donaldson dan Haggastron 2006: 68 menyatakan bahwa listening adalah sebuah proses menerima, menghadiri, dan
memberikan arti terhadap rangsangan lisan. Tiga sub proses ini sangat mendasar untuk menyimak pada banyak bahasa. Peranan pemahaman menyimak listening
comprehension pada bahasa kedua adalah lebih komplek dari pada bahasa aslinya.
Listening comprehension adalah suatu proses, suatu proses yang sangat kompleks, dan jika ingin mengukurnya harus memahami terlebih dahulu
bagaimana proses itu bekerja. Sebuah pemahaman terhadap apa yang akan dicoba untuk diukur adalah titik awal dari bentuk tes Buck, 2001: 1.
Ada lima tipe menyimaklistening menurut Wolvin dan Coakley 1993: 19 yaitu:
1 Discrimotivasive Listening: Tipe menyimak untuk membedakan rangsangan suara dan atau visual. Tipe ini melibatkan konsentrasi yang harus cermat dan
memerlukan kepekaan. 2 Listening for Comprehension: tipe ini berkembang dari diskriminasi
rangsangan pada sebuah pemahaman pesan. Penyimak jenis ini terdapat pada saat mendengarkan; kuliah, pengarahan, laporan, konferensi, TV, film,
dan pesan telepon, untuk memahami informasi yang ditampilkan. 3 TherapeauticEmphatic: tipe ini memberikan persaratan bahwa sajian
penyimak sebagai sebuah papan mendengarkan untuk menyediakan kesempatan kepada pembicara untuk berbicara melalui sebuah masalah
terhadap pemecahan masalah dari pembicara. 4 Critical Listening: tipe ini mensaratkan bahwa seorang penyimak
mengevaluasi apa yang sedang dikatakan.
commit to user
15
5 Appreciative Listening: menyimak untuk mendapatkan kesan dari materi atau bahan misalnya mendengarkan musik, suara lingkungan atau tayangan
televisi.
c. Mengajarkan Listening di Kelas