Motivasi Belajar Bahasa Inggris

commit to user 37 hal otonomi, umpan balik dari segala kegagalan atau keberhasilan, dan keleluasaan ruang untuk berekspresi serta tantangan. Menurut Wigfield dan Eccles 2002: 5, motivasi beprestasi menunjuk pada situasi dimana kompentensi individu adalah suatu isubahan diskusi. Teori motivasi ini berusaha untuk menjelaskan pilihan manusia terhadap tugas–tugas prestasi, kekuatan dalam melaksanakan tugas, semangat untuk melakukan tugas itu dan kualitas dari kesepakatan tugas itu. Bandura dalam Schunk 2001: 14 mengatakan bahwa perkembangan satu jenis proses motivasi adalah adannya Self- efficacy. Self-efficacy ini menunjuk pada kepercayaan tentang kemampuan seseorang untuk belajar atau memperlihatkan sikap atau tingkah laku terhadap tingkatan yang sudah didesain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa self- efficacy mempengaruhi motivasi akademik, pembelajaran dan prestasi. Indikator dari seseorang yang termotivasi adalah : 1 mempunyai ketertarikan kepada sesuatu, 2 mempunyai keingintahuan terhadap sesuatu, 3 membutuhkan informasi-informasi untuk memecahkan suatu masalah, dan 4 ingin mendapatkan keberhasilan dan menghindari kegagalan.

c. Motivasi Belajar Bahasa Inggris

Pakar teori motivasi pembelajaran bahasa asing atau bahasa kedua adalah Gardner. Wacana kunci dari teori motivasi Gardner adalah hubungan antara motivasi dan orientasi Dronyei, 2001: 48. Dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, ada dua orientasi mengapa seseorang dengan serius mempelajarinya : 1 Orientasi Integratif: Yaitu orientasi yang berhubungan dengan suatu kecenderungan positif melalui kelompok bahasa kedua asing dan keinginan commit to user 38 untuk berinteraksi dengan anggota tetap dari komunitas itu dan bahkan sama dengan kelompok tetap itu dan didefinisikan oleh Dronyei sebagai keinginan untuk menjadi seperti anggota tetap dari komunitas bahasa. 2 Orientasi Instrumental: Adalah pasangan orientasi yang dipakai oleh Gardner yang berhubungan dengan keuntungan praktis yang potensial dari kecakapan bahasa kedua, seperti mendapatkan pekerjaan yan lebih baik atau gaji yang lebih tinggi. Menurut Gardner dalam Dronjei 2001: 49, motivasi secara keseluruhan memasukkan tiga komponen: 1 Intensitas motivasi 2 Keinginan untuk belajar bahasa 3 Sikap melalui belajar bahasa Oleh karena itu, dalam pandangannya, motivasi menunjuk pada suatu jenismacam mesin pemikiran pusatcentral atau pusat energi yang memasukkan usaha, keinginan dan kesenangan pada tugassikap. Gardner menerangkan bahwa tiga komponen ini milik bersama kerena orang yang benar-benar termotivasi memperlihatkan semua dari ketiganya. Orang yang termotivasi akan mempunyai kecenderungan terhadap hal-hal yang berorientasi positif. Kemudian dari orientasi-orientasi ini adalah untuk membantu membangkitkan motivasi dan mengarahkannya melalui suatu perangkat tujuan, baik dengan kualitas interpersonal yang kuat integratif atau kualitas praktek yang kuat instrumental. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan menantang khususnya yang mengandung unsur visual sangat diperlukan untuk memberikan motivasi belajar siswa. Sass dalam Hebl, Brewer dan Benjamin 2000: 67 commit to user 39 menyatakan bahwa untuk mengatasi pembelajaran yang monoton apabila memungkinkan maka penggunaan elemen visual akan sangat bermanfaat dan memberikan motivasi. Banyak studi menyatakan bahwa pembelajaran dengan visual dapat secara aktif mempengaruhi proses kognitif seperti menggugah kembali memori dan memberikan motivasi. Untuk mengetahui apakah level motivasi siswa itu tinggi atau rendah, ada beberapa tes yang dapat diaplikasikan. Siswa atau subyek yang diobservasi biasanya diharuskan mengisi kuisioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi seperti misalnya; bagaimana tanggung jawabnya terhadap pelajaran; kerutinannya, ketahanannya dalam meraih tujuan belajar, usaha- usahanya ke arah yang lebih baik serta harapan-harapannya terhadap teman dan guru-gurunya.

3. Prestasi Belajar