Definisi Operasional METODE PENELITIAN

5. Aset perahu adalah perahu yang digunakan dalam penangkapan ikan. Perahu yang digunakan adalah perahu sampan perahu tanpa motor. 6. Curahan waktu kerja adalah jumlah jam kerja riil yang dicurahkan oleh anggota rumahtangga suami dan istri untuk kegiatan yang mendapatkan penghasilan dari aktivitas di dalam sektor perikanan dan di luar sektor perikanan. 7. Pendapatan total rumahtangga adalah penjumlahan pendapatan suami dan istri yang diperoleh dari bekerja di dalam dan di luar sektor perikanan. 8. Pengeluaran total rumahtangga adalah pengeluaran rumahtangga berupa konsumsi pangan dan konsumsi non pangan.

V. GAMBARAN UMUM WILYAH

5.1. Gambaran Umum Propinsi Banten

Propinsi Banten yang terletak antara 05 07`50``-07 01`01`` LS dan 105 01`11``-106 07`12`` BT merupakan propinsi ketiga puluh di Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam. Kondisi geografis propinsi Banten bersifat khusus, karena terdiri dari banyak pulau 53 pulau dengan luas wilayah seluas 20 300.83 kilometer persegi. Luas daratannya lebih kecil bila dibandingkan dengan luas perairan yaitu seluas 8 800.83 kilometer persegi atau hanya 43.35 persen dari total luas propinsi. Sedangkan perairannya 56.65 persen atau mencapai 11 500 kilometer persegi. Akan tetapi hal ini tidak menyulitkan perhubungan dan komunikasi antar wilayah di propinsi Banten. Propinsi Banten mempunyai letak yang strategis karena berbatasan langsung dengan ibukota negara Republik Indonesia RI, Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta, sehingga Propinsi Banten disebut sebagai wilayahzona penyangga ibukota negara RI. Selain itu Propinsi Banten juga berhadapan langsung dengan wilayah perairan Selat Sunda sebagai pintu gerbang lalu lintas perdagangan antar pulau Pulau Sumatra dan Pulau Jawa yang lalu lintasnya sangat padat sehingga dapat memberi nilai tambah dan keunggulan bagi propinsi ini. Propinsi Banten berbatasan dengan: 1. Laut Jawa di sebelah utara 2. Samudera Hindia di sebelah selatan 3. Propinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat di sebelah timur 4. Selat Sunda di sebelah barat

5.2. Gambaran Umum Kabupaten Serang

Kabupaten Serang terletak antara 05 50`00``-06 20`00`` LS dan 105 00`00``-106 22`00`` BT, memiliki luas wilayah 2 612.09 kilometer persegi. Sebelum terbentuknya Propinsi Banten di tahun 2001, Kabupaten Serang merupakan salah satu wilayah Keresidenan Banten di bawah Propinsi Jawa Barat. Baru kemudian setelah Propinsi Banten terbentuk pada tahun 2001, dimana kabupaten Serang menjadi ibukota Propinsi Banten, yang terdiri dari 34 kecamatan, 351 desa, dan 22 kelurahan. Kabupaten Serang berbatasan dengan: 1. Laut Jawa di sebelah utara 2. Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak di sebelah selatan 3. Kota Tangerang dan DKI Jakarta di sebelah timur 4. Kotamadya Cilegon di sebelah barat Keadaan umum Kecamatan Kasemen meliputi letak dan keadaan alam, administrasi pemerintahan, kependudukan, sarana dan prasarana serta kondisi perikanan tangkapnya, yang akan diuraikan di bawah ini sebagai berikut:

5.3. Letak dan Keadaan Alam

Kecamatan Kasemen merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Serang Propinsi Banten. Jarak antara kecamatan dengan ibukota Kabupaten Serang adalah 7 kilometer. Batas Kecamatan Kasemen di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Serang, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pontang, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu. Luas wilayah Kecamatan Kasemen adalah 63.36 kilometer persegi atau hanya 3.65 persen dari total luas Kabupaten Serang. Penggunaan lahan di wilayah ini terdiri dari tanah sawah seluas 10.94 kilometer persegi atau setara dengan 17.26 persen, dan untuk penggunaan lainnya seluas 52.43 kilometer persegi atau setara dengan 82.74 persen.

5.4. Administrasi Pemerintahan

Kecamatan Kasemen terdiri dari 11 desa yang dikategorikan sebagai desa berstatus swasembada, yakni desa yang setingkat lebih tinggi dari desa swakarsa atau disebut juga dengan desa berkembang. Desa tersebut adalah Desa BantenKarangantu, Kasemen, Sawah Luhur, Pulo Panjang, Mesjid Priyayi, Terumbu, Warung Jaud, Bendung, Kilasah, Kasunyatan, dan Marga Luyu.

5.5. Kependudukan

Komposisi penduduk menurut kelompok umur di Kecamatan Kasemen dapat dilihat pada Tabel 3, dimana jumlah penduduk di Kecamatan Kasemen tahun 2005 adalah 81 214 orang yang terdiri dari 41 483 orang laki-laki dan 39 731 orang perempuan yang kesemuanya adalah warga negara Indonesia. Jumlah rumahtangga yang ada sebanyak 18 209 rumahtangga. Apabila jumlah penduduk dibagi dengan jumlah rumahtangga, maka akan diperoleh rata-rata 5 orang per rumahtangga. Adapun kepadatan penduduk Kecamatan Kasemen per kilometer persegi sebanyak 1 282 jiwa. Lebih besarnya penduduk Kecamatan Kasemen jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Serang