Pertanian Perindustrian Potensi Ekonomi

5.7. Sumberdaya Perikanan

5.7.1. Keadaan Perikanan Tangkap

Kecamatan Kasemen memiliki sumberdaya perikanan tangkap yang cukup besar. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Serang 2005, produksi perikanan tangkap di Kecamatan Kasemen lebih besar bila dibandingkan dengan produksi perikanan tangkap di kecamatan lainnya di Kabupaten Serang, yaitu sebesar 2 166.30 ton atau 31.88 persen dari total produksi perikanan tangkap Kabupaten Serang tahun 2004 Tabel 1. Sumberdaya perikanan tangkap ini ditunjang dengan adanya fasilitas pelabuhan dan pangkalan pendaratan ikan PPPPPI di atas kapasitas jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di propinsi Banten yang terletak di Desa BantenKarangantu Lampiran 4. Kecamatan Kasemen terletak di pesisir Teluk Banten dan Selat Sunda. Usaha perikanan tangkap menduduki posisi utama dan satu-satunya usaha perikanan yang diusahakan nelayan Tabel 1. Hal ini disebabkan para nelayan di daerah tersebut cenderung menggantungkan pendapatannya pada usaha penangkapan ikan, karena masih tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan laut dibandingkan ikan perairan umum ikan tawar sebagai konsumsi protein hewani. Ikan-ikan hasil tangkapan yang ada di Kecamatan Kasemen, antara lain Peperek, Teri Nasi, Lemuru, Tongkol, Tembang, Tenggiri, Pari, Manyung, dan komoditi unggulan berupa Udang, dan Rumput Laut.

5.7.2. Keadaan Rumahtangga Nelayan

Nelayan adalah setiap orang yang memiliki mata pencaharian berasal dari hasil penangkapan ikan di laut. Nelayan di Kecamatan Kasemen sebagian besar berasal dari suku SundaBanten dimana mayoritasnya adalah penduduk setempat. Pendapatan rumahtangga nelayan yang bersumber dari menangkap ikan di laut sering tidak stabil kadang meningkat kadang menurun. Hal tersebut tergantung musim dan besarnya hasil tangkapan pada hari itu. Apabila nelayan tersebut tidak menangkap ikan, biasanya mereka memperbaiki alat tangkap. Pada umumnya, istri nelayan di samping sebagai ibu rumahtangga juga sangat menentukan dalam mengurus keluarga dan mengurus tempat tinggal. Kondisi perumahan di desa nelayan cukup baik dimana rumah-rumah nelayan sudah berdinding sebagian batu dan permanen walaupun masih dijumpai rumah yang berdinding bambu dan papan yang atap rumahnya masih menggunakan rumbia namun jumlahnya sedikit. Perumahan nelayan sudah memperhatikan aspek kesehatan melalui adanya ventilasi atau tata ruang udara dan umumnya rumah nelayan sudah memadai dan layak huni. Menurut data BPS Kabupaten Serang 2004, jumlah rumahtangga nelayan di Kecamatan Kasemen adalah 233 rumahtangga nelayan, dimana 180 rumahtangga nelayannya 77.27 persen merupakan nelayan tradisional yang menggunakan perahu tanpa motor perahu dayung. Sedangkan 30 rumahtangga nelayan lainnya 12.97 persen adalah rumahtangga nelayan yang menggunakan motor tempel untuk meningkatkan pendapatannya, dan 23 rumahtangga nelayan sisanya 9.76 persen sudah menggunakan kapal motor Lampiran 7. Keadaan sosial ekonomi nelayan di Kecamatan Kasemen umumnya rata- rata masih berpendidikan rendah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, keterampilan masih terbatas, modal usaha relatif rendah, pendapatan yang masih rendah dan berfluktuatif. Dalam penelitian, 40 rumahtangga responden yang