Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

jumlah cadangan yang tersisa, maka biaya ekstraksi perunitnya semakin besar. Justifikasi dari asumsi ketiga ini mengacu pada idenya Ricardo1817 dalam Halimatusadiah 2000 yang menyatakan bahwa deposit exhaustible resources dengan kualitas yang lebih tinggi yang berarti memerlukan biaya yang lebih rendah akan digarap terlebih dahulu dibanding deposit dengan kualitas rendah. Hal ini sama dengan yang tejadi pada tanah pertanian Fisher1981:24 dalam Halimatusadiah 2004. Fungsi biaya ini diestimasi dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square 3. Kondisi pasar dalam membentuk fungsi biaya adalah pasar persaingan sempurna. 4. Dampak yang ditimbulkan pada jalan, dan perubahan produktivitas perikanan diasumsikan disebabkan hanya oleh penambangan pasir besi. 5. Kurva eksternalitas bersifat non linier positif, dimana peningkatan produksi pasir besi menyebabkan peningkatan nilai kerusakan lingkungan. 37 38

BAB V GAMBARAN UMUM

5.1 Kondisi Umum Wilayah Penelitian

Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak di antara 7º02’-7º50’ lintang selatan dan 109º97’-108º25’ bujur timur BT. Batas-batas wilayah di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut. Luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya adalah 271.252 hektar dan 220.045 hektar diantaranya dipergunakan sebagai lahan pertanian dan 51.207 hektar merupakan lahan bukan pertanian. Kabupaten Tasikmalaya terdiri atas 39 kecamatan yang dibagi lagi atas 351desa dan kelurahan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah Timur kabupaten. Beberapa berupa pegunungan, seperti yang terletak di bagian barat laut dimana terdapat pegunungan Galunggung.Ketinggian rata-rata dari kabupaten ini adalah 200 hingga 500 meter dpl.Hanya 13,05 bagian dari kabupaten yang terletak di dataran rendah dengan ketinggian dari 0 hingga 200 meter diatas permukaan laut DPL. Sisanya menjulang hingga ketinggian puncak Gunung Galunggung 2.168 meter. Perekonomian Tasikmalaya umumnya bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikananserta sektor pertambangan, seperti pasir Galunggung yang memiliki kualitas cukup baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan. Komoditi unggulan Kabupaten Tasikmalaya sektor pertambangan lainnya adalah emas, andesit, batu gamping, bentonit, bijih besi, pasir besi. Pada sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa kakao, kopi, kelapa, karet, cengkeh, lada, nilam dan teh. Pada sektor pariwisata didominasi oleh wisata alam, wisata adat dan budaya. 39 Gambar 4 Peta lokasi Kabupaten Tasikmalaya Wilayah Kecamatan Cipatujah berjarak sekitar 75 Km dari Ibukota Kabupaten Singaparna.Akses menuju Kecamatan Cipatujah tersedia transportasi umum menyusuri jalan beraspal yang cukup lebar dari Kota Tasikmalaya atau Singaparna. Kecamatan Cipatujah terdiri dari tanah darat, tanah sawah, hutan, sungai serta pegunungan, dengan luas 24.465,450 Ha. Kecamatan Cipatujah merupakan kecamatan yang terluas di Kabupaten Tasikmalaya. Topografi Kecamatan Cipatujah terdiri dari 2 bagian, yaitu dataran sepanjang daerah timur hingga selatan dan perbukitan landai tinggi sepanjang daerah utara hingga barat yang terdiri dari 15 desa. Keadaan tanah umumnya berupa pasir yang mengandung pasir besi, terutama dibagian garis pantai selatan sedangkan daerah utara, tanahnya merupakan tanah biasa yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Kondisi geografis yang beragam memunculkan pemanfaatan yang beragam pula. Pada dataran rendah, terdapat banyak pohon kelapa, albasiah dan padi tadah hujan. Pada daerah tepi pantai, terdapat kegiatan pengerukan pasir besi seperti dibagian Barat Desa Ciheras, Ciandum dan CikawungAding. Kondisi sarana jalan umum pada desa yang ada di Kecamatan Cipatujah kurang dari memuaskan.Kondisi jalan terparah adalah jalur menuju Desa Ciandum, Ciheras, Pamayang, dan Cikawungading yang mengalami kerusakan hingga Desa Kalapagenep.Dapat kita lihat pada Tabel 4, ruas jalan Cipatujah- Kalapagenep dengan total panjang 33,74 Km hanya 1,2 Km yang baik pada tahun 2011. Selebihnya dalam kondisi rusak sedang, rusak ringan dan rusak berat.Ini menunjukkan kondisi dimana, keberadaan jalan tidak akan mampu melayani aktivitas masyarakat. 40