pertanian juga berakibat pada menurunnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya ketahanan pangan masyarakat.
5.3.5 Dampak Sosial
Pada umumnya disetiap daerah pertambangan terjadinya konflik antara perusahaan pertambangan dengan pihak disekitarnya adalah hal hampir tidak
dapat dihindari. Apalagi kegiatan penambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya telah menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti jalan dan
gangguan pada sektor perikanan. Berdasarkan pengamatan saat penelitian, walaupun tidak terjadi konflik yang anarkis, namun telah terjadi beberapa aksi
demonstrasi masyarakat nelayan menuntut ditutupnya kegiatan penambangan pasir besi. Tuntutan ini menyusul berkurangnya tangkapan nelayan akibat air laut
yang tercemar limbah pencucian pasir besi. Aksi demonstrasi lainnya adalah ketidakpuasan masyarakat akibat rusaknya ruas jalan akibat truk pengangkut pasir
besi yang melebihi daya dukung jalan. Konflik lainnya berhubungan dengan penyerobotan lahan yang mengandung
mineral pasir besi. Hal ini terutama terjadi pada izin usaha pertambangan lahan milik perhutani. Banyaknya kelompok-kelompok preman yang mem-backing
perusahaan penambangan pasir besi, menyebabkan kegiatan penambangan dapat terus beroperasi walaupun status kepemilikan lahan belum jelas, keadaan ini
disebabkan lemahnya penegakan hukum oleh aparat. Konflik lahan juga sulit dicegah pada pertambangan yang dilakukan oleh rakyat. Biasanya masyarakat
melakukan penambangan pasir besi secara ilegal pada lahan milik perhutani dan sempadan sungai. Pengawasan penambangan ilegal ini sulit dilakukan karena
masyarakat menebang beberapa sisi hutan dan lahan secara berkelompok dan berpencar.
5.4 Karakteristik Responden 5.4.1 Pengguna Jalan
Dalam menilai kerusakan jalan yang mengakibatkan bertambahnya waktu tempuh dan konsumsi BBM kendaraan telah dilakukan pengamatan terhadap 67
orang sampel pengguna jalan. Komposisinya 11 pengendara kendaraan roda 4 dan 56 pengendara roda 2. Beberapa variabel yang diamati diantaranya, jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, jarak yang ditempuh, lama waktu tempuh, frekuensi
47