25 memiliki rata-rata beban melebihi 8 ton sehingga dipastikan akan merusak jalan.
Kegiatan penambangan juga merubah tipe vegetasi seluas 46,03 hektar total dari vegetasi daratan seluas 16,02 hektar dan perairan Danau Kembar seluas 30,01
hektar kehilangan vegetasi penutup sehingga dipastikan dapat menimbulkan abrasi. Disamping itu pendapatan masyarakat dari berkebun, seperti kelapa,
kelapa sawit, tanaman padi juga ikut hilang. Dampak terhadap biota air merupakan dampak tak langsung akibat kegiatan tambang pasir besi. Sumber
dampak berasal dari perubahan kulitas air akibat limbah pengolahan pasir. Sumber lainnya adalah karena tirisan penumpukan pasir besi, air limbah bekas pelumas
dari kegiatan bengkel. Indeks keanekaragaman Danau Kembar akan menurun dari kondisi awal 0,8 sd 2, 48 untuk plankton dan 1,90 sd 2,98 untuk biota benthos.
Kondisi ini akan menurunkan jumlah ikan, udang, kepiting, yang merupakan mata pencaharian tambahan bagi masyarakat selain bertani.
Parluhutan 2005 melakukan penelitian mengenai Dampak Penambangan Pasir Laut Terhadap Perikanan Rajungan di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten
Serang. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penambangan pasir laut terhadap perikanan rajungan.Uji T digunakan untuk membandingkan produksi
rajungan sebelum dan setelah adanya penambangan pasir laut. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara produksi pasir laut dengan
produksi rajungan. Aspek ekonomi dinilai dengan valuasi ekonomi melalui metode perubahan surplus produsen. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi
rajungan menurun secara signifikan setelah adanya penambangan pasir laut. Lebar karapas dan bobot tubuh juga menurun setelah adanya penambangan pasir laut.
Analisis regresi menunjukan bahwa setiap kenaikan produksi pasir laut akan menurunkan produksi rajungan. Terdapat perubahan surplus produsen sebesar
Rp.10.046.625.000 setiap tahun. Penambangan pasir laut juga telah berdampak terhadap pola penangkapan nelayan rajungan.
26 Tabel 1Tabulasi Perbedaan Penelitian Ini Dengan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Tujuan
Metode Output Syaefuddin
2010 Penentuan Besarnya
Kompensasi untuk Pemulihan Lingkungan
Akibat Angkutan Batubara di Sungai
Barito, Kabupaten Barito
Kuala - Kalimantan Selatan
Menghitung kompensasi
dampak pengangkutan batu
bara melewati Sungai Barito
Damage cost Analysis
Nilai kompensasi
persatuan berat batubara
Noviana 2011
DAMPAK NEGATIF PENAMBANGAN
PASIR BESI Studi kasus Dermaga Linau
Kecamatan Maje Kabupaten Kaur
Mengidentifikasi dampak – dampak
penambangan Pasir Besi di Kabupaten
Kaur Sumsel Deskriptif
analisis Dampak –
dampak penambangan
diberbagai sektor
Parluhutan 2005
Analisis dampak penambangan pasir laut
Terhadap perikanan rajungan
Di kecamatan tirtayasa kabupaten serang
Menganalisis perbedaan jumlah
produksi rajungan sebelum dan
sesudah penambangan
pasir laut. Dan menganalisis
perubahan kesejahteraan
nelayan dengan menggunakan
surplus konsumen. Uji
perbedaan produksi dan
surplus produsen
Tingkat pengaruh
pertambangan terhadap
morfologi rajungan dan
produktivitas nelayan
Edward 2012
Eksternalitas negatif dan laju ekstraksi
penambangan pasir besi di Kabupaten
Tasikmalaya Mengkaji pola
ekstraksi aktual dan biaya ekstraksi.
Mengestimasi nilai eksternalitas
gangguan perikanan dan fungsi jalan,
menetapkan nilai pajak dan laju
ekstraksi optimal Valuasi
ekonomi, keseimbanga
n marginal, maksimisasi
keuntungan bersih saat
ini Nilai
eksternalitas, nilai pajak,
volume ekstraksi
optimal dengan dan tanpa
eksternalitas
Pada penelitian ini adalah perluasan dari penelitian yang dilakukan oleh Noviana 2011, Parluhutan 2005 dan Syaefuddin 2010. Penelitian ini
menghitung secara ekonomi dampak kerusakan jalan dari lalu lintas kendaraan pengangkutan pasir , perubahan tangkapan nelayan akibat pencemarani. Penelitian
ini juga menentukan tingkat pajak yang harus dikeluarkan perusahaan penambangan. Pajak ini kemudian dijadikan internalisasi biaya produksi dalam
rangka menentukan laju ekstraki optimal dalam penambangan.
27
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
Eksploitasi sumber daya alam hampir selalu menimbulkan dampak lingkungan.Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 yang menyatakan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup dalam rangka menerapkan fungsi lingkungan hidup
termasuk untuk mengatasi eksternalitas negatif. Dalam Tahapan awal penelitian ini adalahmengkaji bagaimana pola ekstraksi penambangan pasir besi selama ini.
Kajian ini dilakukan untuk melihat apakah ekstraksi selama ini telah memasukkan instrumen ekonomi dalam menetapkan kuota produksi dalam usaha penambangan.
Sebagai sektor yang berbasis sumberdaya, maka pengambilan pasir besi sering mengalami permasalahan berupa kerusakan sumberdaya itu sendiri. Oleh karena
itu, agar pemanfaatan ekonomi penambangan pasir besi dapat optimal, maka perlu diperhitungkan dampak kerusakan sumberdaya yang terjadi akibat
eksploitasi sumberdaya tersebut. Fungsi eksternalitas diperkirakan dengan penerapan metoda valuasi
ekonomi terhadap kerusakan sarana infrastruktur jalan akibat proses pengangkutan pasir besi. Penilaian kerusakan dinilai dari biaya peningkatan waktu
tempuh dan konsumsi bahan bakar minyak kendaraan roda 2 dan 4 yang melalui jalan disepanjang pengangkutan pasir besi. Kehilangan produksi pada nelayan
dinilai dengan metoda efek produktivitas nelayan akibat adanya penambangan pasir besi selama 5 tahun terakhir, dimana asumsi yang dibangun bahwa
penurunan produktivitas perikanan disebabkan oleh penambangan pasir besi.Semua nilai eksternalitas tersebut nantinya dijadikan sebagai proxy fungsi
eksternalitas terhadap kuantitas produksi pasir besi. Untuk memperkirakan fungsi biaya dari penambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya, menggunakan
analisis regresi menggunakan data cross sectionperusahaan penambangan pasir besi.
Laju ekstraksi optimal dengan mempertimbangkan eksternalitas diperkirakan dengan analisis maksimisasi net revenue present value NRPV.
Pengertian optimal di sini adalah tingkat ekstraksi dari waktu ke waktu yang memaksimumkan nilai sekarang dari total keuntungan bersih kegiatan ekstraksi
28 Gambar 3 Kerangka Penelitian Eksternalitas Negatif Dan Laju Ekstraksi Optimal
Penambangan Pasir Besi pasir besi. Proses mengestimasi hubungan antara laju ekstraksi dan ekstraksi
kumulatif dengan dampak lingkungan, bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap alternatif harus menyajikan manfaat biaya eksploitasi tetap dan variabel, serta
biaya lingkungan. Terakhir berdasarkan nilai eksternalitas yang disebabkan oleh penambangan pasir besi, maka dapat ditentukan pajak lingkungan dengan analisis
keseimbangan marginal antara manfaat sosial dan biaya privat serta biaya sosial.Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
29
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini disebabkan karena potensi cadangan pasir
besi di Kabupaten Tasikmalaya telah dieksploitasi cukup besar, namun proses penambangannya masih banyak menimbulkan masalah lingkungan eksternalitas
negatif. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-April 2012. 4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara
dengan responden menggunakan daftar pertanyaan kuesioner. Responden yang diamati yaitu nelayan, masyarakat pengguna jalan yaitu kendaraan roda 2 dan
4.Data yang diperoleh dari nelayan adalah biaya produksi dan jumlah produksi serta jumlah effort. Masyarakat pengguna jalan menggunakan kendaraan
diwawancarai untuk mendapatkan data tambahan waktu tempuh akibat jalan rusak.
Data sekunder diperoleh dari studi literaturdan data-data statistik yang berasal dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, dan perusahaan pasir besi. Studi literatur dibutuhkan untuk membandingkan kecepatan aktual dan konsumsi
BBM kendaraan roda dua dan empat pada jalan kondisi normal.
4.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposivesampling
, yaitu metode pengambilan sampel yang dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Elemen utama sampel dalam
penelitian ini terdiri atas dua kelompok responden. Kelompok responden pertama adalah nelayan, kelompok responden kedua adalah masyarakat pengguna
jalan dengan menggunakan sepeda motor dan kendaran roda empat yang ditemui di lokasi penelitian. Analisa struktur biaya produksi diambil 5 perusahaan pasir
besi yang memiliki izin usaha pertambangan yang ada di Kecamatan Cipatujah.