Gillnet Negative Externalities and Optimal Extraction of Iron Sand Mining at Tasikmalaya Regency

Penghitungan yang sama juga dilakukan terhadap kerugian akibat peningkatan waktu tempuh kendaraan roda 4 yang dapat dilihat pada Tabel 23. Asumsi keadaan sebelum penambangan pasir besi adalah pada tahun 2006, maka distribusi kehilangan kecepatan dan peningkatan waktu tempuh pada tahun 2007- 2010 dinterpolasi menggunakan basis data tahun 2006 dan 2011 perhitungan interpolasi lihat pada lampiran 12 dan 13 . Hasil pengamatan dan perhitungan volume kendaraan roda 4 mencapai 250 unit kendaraan hari melewati ruas jalan Cipatujah. Tambahan waktu tempuh akibat kerusakan jalan setelah adanya kegiatan penambangan pasir besi pada tahun 2007 adalah 2,1 menit dan berturut-turut untuk tahun 2008-2011 adalah 3,2; 6,2; 7,6; 18,1 menit. Setiap kendaraan roda 4 diasumsikan ditumpangi rata-rata 4 orang, maka setiap mobil yang melintas akan kehilangan waktu tempuh berturut- turut dari tahun 2007-2011 adalah selama 8,4; 12,8; 24,7; 30,4; dan 72,5 menit setiap harinya. Kehilangan waktu tempuh tersebut dapat dikonversi kedalam nilai rupiah, dengan acuan pendapatan rata-rata responden kendaraan roda empat perjam tahun 2011 adalah Rp.16.500. Pendapatan responden 2007-2010 diperkirakan berdasarkan tingkat perbandingan pendapatan perjam tahun 2011 dengan upah minimum kabupaten UMK tahun 2011. Hasil dari nilai perbandingan UMK terhadap pendapatan responden kendaraan roda 4 dijadikan perbandingan pendapatan tahun sebelumnya proses perbandingan lihat lampiran 14. Pertumbuhan jumlah sepeda motor di Kabupaten Tasikmalaya diasumsikan sama dengan jumlah pertumbuhan kendaraan roda empat propinsi Jawa Barat yaitu 3 pertahun maka kita dapat mengestimasi kerugian riil akibat peningkatan waktu tempuh selama lima tahun kebelakang, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 23. Terus bertambahnya jumlah kendaraan roda empat maka akan semakin banyak waktu tempuh yang hilang dalam perjalanan pengendara kendaraan roda empat yang melalui ruas Cipatujah-Kalapagenep, dimana terdapat kerusakan jalan akibat proses pengangkutan hasil tambang pasir besi. Kerugian ini akan menyebabkan meningkatnya pendaptan potensial pengguna jalan yang hilang selama perjalanan. Secara kumulatif perkiraan total kehilangan pendapatan riil selama lima tahun untuk pengendara kendaraan roda empat adalahRp. 2,2 milyar. 79 Ta 23 Nilai Kerugian Akibat Peningkatan Waktu Tempuh Kendaraan Roda 4 Kategori 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Jumlah Kendaraan hari unit 221 228 235 243 250 1.177,0 U bel pah jam kerja Rp 11.500 11.950 Tambahan waktu 4 penumpangkendaraan Tambahan waktu tempuh motor menit 2,1 3,2 6,2 7,6 18,1 8,4 12,8 24,7 30,4 72,5 148,8 37,2 13.570 14.900 16.500 K ian waktu tempuh kendaraan Rp 1.616,6 2.550,9 5.577,1 7.555,9 19.925,4 37.225,8 erug Nilai Kerugiantahun Rp x1000 107.179 174.481 393.183 550.824 1.494.405 2.720.072 Kerugian Riil tahun Rp x1000 107.179 150.414 336.054 447.824 1.167.504 2.208.976 Sumber : Data primer diolah 2012

7.2.2 Nilai Peningkatan Konsumsi BBM

Kerusakan jalan selain menyebabkan kerugian kehilangan pendapatan akibat peningkatan waktu tempuh rata-rata, juga berakibat pada peningkatan konsumsi BBM kendaraan roda 2 dan roda 4. Hasil pengamatan dilapangan dan analisis data diperoleh gambaran peningkatan konsumsi BBM dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 24. Kendaraan roda 2 yang memanfaatkan akses jalan ruas Cipatujah-Kalapagenep, mencapai 800 unit perhari. Berdasarkan nilai kehilangan waktu tempuh dan kecepatan dijalan yang sama dengan analisis kehilangan waktu tempuh pada subbab sebelumnya, maka pada tahun 2007 hingga tahun 2011 total kehilangan jarak Km akibat kerusakan jalan oleh aktivitas penambangan pasir besi untuk setiap kendaraan hari adalah berturut-turut 0,00019; 0,02664; 0,34654; 0, 61872; dan 5,16785. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 24. 80 Tabel 24 Nilai Kerugian Akibat Peningkatan Konsumsi BBM Kendaraan Roda 2 Kategori 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Jumlah kendaraan hari 417 491 578 680 800 2.966 Kehilangan Kecepatan Kmjam 0,1 1,6 5,6 7,6 21,8 37 Total Kehilangan KM hari 0,00019 0,02664 0,34654 0,61872 5,16785 6 Konsumsi bahan bakar 28 kmliter 0,00001 0,00095 0,01238 0,02210 0,18457 Harga BBM Rp 6.000 5.500 4.700 4.500 4.500 Nilai Kerugian Hari Rp 0,0 5,2 58,2 99,4 830,5 993 Nilai Kerugiantahun x1000 Rp 6,2 937,9 12.271,8 24.680,5 242.519,7 280.416 Kerugian Riil tahun x1000 Rp 6,2 808,6 10.488,7 20.065,4 189.468,5 220.837 Sumber : Data primer diolah 2012 Tambahan waktu tempuh kendaraan hari menit 0,1 1,0 3,7 4,9 14,2 24 Asumsi pemakaian bahan bakar untuk kendaraan roda 2 adalah sebanyak 28 liter Jumlah kehilangan waktu tempuh dan kecepatan dijalan yang sama dengan analisis kehilangan waktu tempuh pada subbab sebelumnya, maka pada tahun 2007 hingga tahun 2011 total kehilangan jarak Km akibat kerusakan jalan oleh aktivitas penambangan pasir besi untuk setiap kendaraan hari adalah berturut-turut 0,00273; 0,05773; 0,39070; 0, 64993; dan 4,46081. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 25.Pemakaian bahan bakar untuk kendaraan roda 4 diasumsikan sebanyak 10 liter Km, maka sehari satu unit kendaraan roda 2 akan kehilangan bahan bakar minyak sebanyak berturut-turut dari tahun 2007-2011 adalah 0,00027; 0, 00577; 0, 03907; 0,06499; 0,44608 liter. Km, maka sehari satu unit kendaraan roda 2 akan kehilangan bahan bakar minyak sebanyak berturut-turut dari tahun 2007-2011 adalah 0,00001; 0,00095; 0,01238; 0,02210; 0,18457 liter. Jumlah kehilangan bahan bakar ini dapatdikonversi kedalam satuan rupiah harga bahan bakar minyak, sehingga selama lima tahun akan terjadi kerugian riil penambahan konsumsi BBM oleh kendaraan roda 2 senilai Rp.220 juta. Kerugian peningkatan konsumsi BBM berikutnya adalah pada kendaraan roda empat yang menggunakan akses jalan Cipatujah-Kalapagenep. Hasil pengamatan dilapangan dan analisis data diperoleh gambaran peningkatan konsumsi BBM sebagai berikut.Jumlah kendaraan roda 4 yang memanfaatkan akses jalan ruas Cipatujah-Kalapagenep mencapai 250 unit perhari. 81