Analisis Data Nilai Kerusakan Jalan

Gambar 4 Peta lokasi Kabupaten Tasikmalaya Wilayah Kecamatan Cipatujah berjarak sekitar 75 Km dari Ibukota Kabupaten Singaparna.Akses menuju Kecamatan Cipatujah tersedia transportasi umum menyusuri jalan beraspal yang cukup lebar dari Kota Tasikmalaya atau Singaparna. Kecamatan Cipatujah terdiri dari tanah darat, tanah sawah, hutan, sungai serta pegunungan, dengan luas 24.465,450 Ha. Kecamatan Cipatujah merupakan kecamatan yang terluas di Kabupaten Tasikmalaya. Topografi Kecamatan Cipatujah terdiri dari 2 bagian, yaitu dataran sepanjang daerah timur hingga selatan dan perbukitan landai tinggi sepanjang daerah utara hingga barat yang terdiri dari 15 desa. Keadaan tanah umumnya berupa pasir yang mengandung pasir besi, terutama dibagian garis pantai selatan sedangkan daerah utara, tanahnya merupakan tanah biasa yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Kondisi geografis yang beragam memunculkan pemanfaatan yang beragam pula. Pada dataran rendah, terdapat banyak pohon kelapa, albasiah dan padi tadah hujan. Pada daerah tepi pantai, terdapat kegiatan pengerukan pasir besi seperti dibagian Barat Desa Ciheras, Ciandum dan CikawungAding. Kondisi sarana jalan umum pada desa yang ada di Kecamatan Cipatujah kurang dari memuaskan.Kondisi jalan terparah adalah jalur menuju Desa Ciandum, Ciheras, Pamayang, dan Cikawungading yang mengalami kerusakan hingga Desa Kalapagenep.Dapat kita lihat pada Tabel 4, ruas jalan Cipatujah- Kalapagenep dengan total panjang 33,74 Km hanya 1,2 Km yang baik pada tahun 2011. Selebihnya dalam kondisi rusak sedang, rusak ringan dan rusak berat.Ini menunjukkan kondisi dimana, keberadaan jalan tidak akan mampu melayani aktivitas masyarakat. 40 Tabel 4 Panjang Kerusakan Kondisi Jalan Ruas Cipatujah Kalapagenep 2011 Ruas Jalan Kondisi Panjang Km Cipatujah - Kalapagenap Baik 1,2 Panjang 33,740 Km Sedang 5,95 Lebar 4,5 - 5 M Rusak Ringan 17,24 Rusak Berat 9,35 Jumlah 33,74 Sumber : Dinas Bina Marga Prov. Jabar 2012 Kondisi jalan lebih sulit lagi dan nyaris tak bisa dijangkau pada saat hujan.Kerusakan ini diakibatkan olehbanyaknya kegiatan penambangan terutama penambangan pasir besi di Kecamatan Cipatujah beberapa tahun terakhir. 5.2 Sosio Demografi Wilayah Penelitian 5.2.1 Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian Kecamatan Cipatujah adalah yang terluas di Kabupaten Tasikmalaya. Mayoritas penduduknya adalah etnis sunda priyangan. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah sebanyak 61.631 jiwa dengan rincian laki-laki 30.865 jiwa, perempuan 30.766 jiwa. Penduduk tersebut terdiri dari 17.163 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk adalah 370 Jiwa Ha. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, diikuti pedagang dan nelayan dengan jumlah persentase petani 45, pedagang 25, Nelayan 11, PNS TNI Polri 7, Peternak 7 , swasta 4 , pensiunan 1 . Dibidang ekonomi, komoditas pertanian yang biasa ditemukan adalah padi, gula merah dari kelapa, pisang, kelapa, kayu albasiah. Pola tanam lahan pertanian terutama tanaman padi tidak beraturan tanpa ada irigasi sehingga pengairan untuk sawah umumnya adalah tadah hujan. Pada sektor peternakan, jenis ternak yang dominan dipelihara adalah sapi, kambing, dan bebek. Pola ternak peternak dilakukan secara konvensional, yaitu ternak dibiarkan merumput di lapang atau diberi makan di kandangnya. Pakan bagi ternak berupa rumput alami, ampas tahu, dan konsentrat.Pada bidang perikanan, perikanan tangkap adalah salah satu penggerak ekonomi masyarakat Kecamatan Cipatujah. Pola melaut para nelayan yang diterapkan selama ini adalah menjala, memancing dan kemudian hasil tangkapan dijual kepasar domestik seperti Kota Cirebon dan Tasikmalaya serta ekspor ke beberapa negara tetangga. 41