Kajian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

“… Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba …” QS. Baqarah:275. d. Larangan israf dan tabdzir dalam produksi Menurut Al-Mawardi dalam Kantakji, israf adalah kesalahan menggunakan takaran yang tepat, sedangkan tabzir adalah kebodohan dalam menggunakan alokasi yang tepat. Firman Allah SWT: َ هُ ُكُا ً ه هتْخُم َهعْرزلا ه َهلْخنلا َ ت ٰش ْ ُرْعهمهرْيهغ َ ت ٰش ْ ُرْعم َ تنهجه هشْنها َ ْ هذلا ه ُه ه َهرهمْثها آهذها َ ه هرهمهث َْنهما ُْ ُك َ ههب هشهتُم َهرْيهغ ً هب هشهتُم َهن مرلا ه َهن ْ ُتْيزلا ه ۝ َهنْيهف هرْسُمْلا َُ هحُي هْ َ هنها َ اْ ُفهرْسُت هْ ه َ ههد هصهح َه ْ هي َ هقهحا ْ ُتٰا ه “Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak serupa rasanya. Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya zakatnya pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan.” QS. Al-An’am: 141.

C. Kajian Terdahulu

Penelitian untuk mengukur tingkat produktivitas dan efisiensi pada perbankan telah banyak dilakukan, baik melalui metode parametrik maupun non parametrik. Firdaus dan Hosen 2013 17 , meneliti tentang Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Penelitian ini membandingkan pengukuran tingkat efisiensi perbankan Indonesia 17 Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Oktober 2013. dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis DEA dengan metode CAELS. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan objek kajian meliputi sepuluh Bank Umum Syariah BUS selama kuartal II Tahun 2010 sampai kuartal IV Tahun 2012. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dana pihak ketiga atau DPK, total aset, dan biaya tenaga kerja. Sementara itu, variabel Output yang digunakan adalah pembiayaan dan pendapatan operasional. Variabel terikat skor hasil pengukuran DEA. Sementara variabel bebas yang digunakan adalah aset, jumlah cabang bank, ROA, ROE,CAR, dan NPF. Hasil dari penelitian tersebut diperoleh secara umum tingkat efisiensi 10 sepuluh Bank Umum Syariah memiliki trend yang fluktuatif selama waktu penelitian. Bank Muamalat Indonesia memiliki tingkat efisiensi rata- rata yang paling tinggi dengan score 93,82 dan Bank Victoria Syariah dengan rata- rata tingkat efisiensi paling rendah dengan score 72.12. Model Tobit disimpulkan bahwa variabel Cabang Bank, Non-Performing Financing NPF, dan Capital Adequacy Ratio CAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi bank. Sedangkan pada variabel Aset, Retun On Asset ROA dan Return On Equity ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan. Perbandingan pengukuran efisiensi antara metode DEA dengan pengukuran kinerja dengan CAELS menggunakan uji beda Wilcoxon Signed Rank Tests menunjukkan bahwa terdapat perbedaan diantara kedua metode tersebut. Afrisal meneliti tentang Analisis Determinan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan DEA dengan objek kajian pada 33 Bank BUS UUS periode 2011-2013. 18 Penelitian ini menggunakan metode Two Stage DEA yang dilanjutkan dengan Uji Multikolinearitas; Uji Likelihood Ratio F-Stat; Uji Goodness of Fit; Uji Z. variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen efisiensi teknis DEA VRS; variabel independen SIZE, CAR, ROA, NPL penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan pendekatan Value Added Approach, variabel inputnya Giro iB Demand Deposits, Tabungan iB Saving Deposits, Deposito iB Time Deposits, Modal disetor MDS serta Dana Syirkah Temporer; variabel outputnya Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna, dan Ijarah. Hasil dari penelitian ini diperoleh First Stage, periode 2011-2013 efisiensi mengalami fluktuatif yaitu dari 21 bank syariah di tahun 2011 menjadi 19 bank pada 2012 dan naik menjadi 23 bank di tahun 2013, efisiensi terendah 2011 BPD Sumatera Selatan 19,9, 2012 BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 14,99, 2013 BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 10,89. BPD Sumatera Selatan 2011 perlu mengurangi giro iB dan tabungan iB, menambah mudharabah dan murabahah. 2012, BPD Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan mudharabah, musyarakah, dan murabahah. bank BNI syariah mengurangi giro iB. 2013, BPD Daerah Istimewa Yogyakarta menambah mudharabah, musyarakah, dan murabahah. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta mengurangi giro iB. Second Stage Anaylysis-Tobit Regressions, Uji Multikolenearitas, korelasi kuat antar variabel independen dengan angka korelasi melebihi 0,8. tidak terdapat masalah multikolinearitas karena tidak ada angka korelasi melebihi 0,8. Uji Likelihood Ratio F-stat 95, probabilita LR statistik 18 Reza Afrisal, Analisis Determinan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan Data Envelopment Analysis DEA. adalah 0,0004 berarti keempat variabel determinan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi teknis. Uji Goodness of Fit, Pseudo R2sebagai ganti R-Square 0,1460 atau 14,60. Hal ini berarti 14,60 sisanya 85.40 dipengaruhi oleh variabel lain. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Z, SIZE nilai koefisien regresi positif 0,136. nilai probabilitas α: 5 ρ 0,05 yaitu sebesar 0,009.Variabel CAR koefisien regresi positif sebesar 1.16 dan tidak signifikan probabilitas α: 5 ρ ˂ 0,05 yaitu sebesar 0,119.ROA koefisien regresi positif 15,645 dan signifikan α: 5 ρ 0,05 yaitu sebesar 0,002. NPF memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 4,88 dan tidak signifikan karena α: 5 ρ 0,05 yaitu sebesar 0,432. SIZE Berpengaruh Positif terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah, CAR Berpengaruh terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah, NPF tidak berpengaruh terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah, ROA Berpengaruh Positif terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah. Endri 2011 19 , meneliti tentang Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah Di Indonesia: Aplikasi Two-Stage Data Envelopment Analysis dengan objek kajian pada 24 perbankan syariah di Indonesia selama periode 2008-2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Two-Stage DEA dengan pendekatan intermediasi. Variabel yang digunakan meliputi variabel output dari bank syariah terdiri dari Total Pembiayaan dan Total Pendapatan Operasional, sementara variabel input terdiri dari Total Simpanan, Biaya Tenaga kerja, dan Aktiva Tetap. Variabel dependen yang terdiri dari efisiensi teknis, sedangkan Variabel independen, Total Aset ASET, Bank Type JENIS, 19 Endri, Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah Di Indonesia: Aplikasi Two-Stage Data Envelopment Analysis, STEI TAZKIA, 2011. Profitabilitas ROA, Kecukupan Modal CAR, Net Operating Income NOI, dan Kualitas Pembiayaan NPF. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ke-24 Bank Syariah selama periode 2008-2010 masih belum efisien. Jika dibandingkan kelompok bank syariah antara BUS dan UUS, menunjukkan bahwa tingkat efisiensi BUS yang memiliki aset lebih besar jauh lebih tinggi dari UUS yang memiliki aset lebih kecil. Metode Tobit menunjukkan bahwa faktor total aset, jenis bank BUS atau UUS, net operating income, kualitas pembiayaan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan. Sementara koefisien rasio kecukupan modal memiliki pengaruh negatif tetapi juga tidak signifikan. Mu’izzuddin and Isnurhadi 2013 20 meneliti tentang Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia; Two-Stage Data Envelopment Analysis Approach dengan objek kajian pada Bank Syariah Mandiri BSM, Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Mega Syariah Indonesia, Bank BNI Syariah, and Bank BRI Syariah periode 2007-2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Two-Stage Data Envelopment Analysis Approach. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel output berupa, Total Pembiayaan dan Total Pendapatan, sedangkan variabel input berupa, Total Simpanan, Biaya Tenaga Kerja, dan Total Aset. Variabel dependen terdiri dari overall technical efficiency sedangkan variabel independen meliputi Size, Jenis Bank, ROA, CAR, NIM, NPF dan COST. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan metode DEA, efisiensi tertinggi dicapai pada tahun 2007, dan kemudian ada peningkatan efisiensi serta berdasarkan teknis, pada skala dan efisiensi keseluruhan 2010-2011 20 Mu’izzuddin and Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia; Two-Stage Data Envelopment Analysis Approach, Faculty of Economics, Sriwijaya Universiti, 2013. yaitu, 96,86 dalam efisiensi teknis pada tahun 2007, 96,69 pada tahun 2008, 94,43 pada tahun 2009, 93,32 pada tahun 2010 dan 93,72 pada tahun 2011. Selanjutnya, tahap kedua tes menggunakan metode regresi Tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran memiliki dampak negatif pada kinerja sementara biaya memiliki dampak positif. Selain itu, koefisien CAR dan ROA positif signifikan, sementara NIM dan NPF menunjukkan tanda-tanda positif tetapi tidak signifikan. Soetanto dan Ricky 21 meneliti tentang Efisiensi Teknis Bank Umum Indonesia: Sebuh Penerapan Two-Stage DEA dengan objek penelitian pada 20 bank komersial domestik 4 BUMN bank and16 bank milik swasta selama periode 2004-2009, sebanyak 120 observasi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program DEA Frontier. Menggunakan pendekatan intermediasi Sedangkan variabel input, kami menggunakan tiga input: simpanan nasabah, aset tetap, dan jumlah karyawan dan tiga output: pinjaman, aktiva produktif lainnya terdiri dari surat berharga, deposito pada bank lain dan pendapatan non-bunga. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank komersial di Indonesia telah mengalami peningkatan dalam efisiensi teknis technical efficiency, rata-rata sebesar 10.5. Kemudian, hasil penelitian juga memberikan konfirmasi jika perbankan nasional mengalami ketidakefisienan secara skala scale inefficiency yang lebih besar dibandingkan dengan ketidakefisienan secara teknis murni pure technical efficiency. Dilihat dari kepemilikannya, bank-bank pemerintah menunjukkan efisiensi yang sempurna selama periode penelitian dibandingkan 21 Tessa Vanina Soetanto and Ricky, Technical Efficiency of Indonesia Commercial Bank: An Application of Two-Stage DEA, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13, No. 2, September 2011: 107-116. dengan bank-bank swasta. Hasil terakhir yang didapat dari regresi Tobit menunjukkan bahwa skala aset dan risiko likuiditas dapat membantu peningkatan efisiensi bank, sedangkan kondisi yang sebaliknya terjadi untuk profitabilitas. Benli dan Degirmen 2013 22 , meneliti tentang Penerapan Data Envelopment Analysis Berbasis Malmquist Total Factor Productivity Index: Bukti Empiris di Sektor Perbankan Turki. Objek penelitian ini terdiri dari 31 bank deposito, yang semuanya adalah anggota dari Turkish Banking Sector TBS dan Asosiasi Bank Turki BAT. Penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi untuk mencerminkan proses produksi bank, serta input oriented. Variabel dalam penelitian ini memilih biaya deposito dan bunga sebagai input, dan kredit pinjaman dan pendapatan bunga sebagai output. Hasil dari penelitian ini bahwa Turki dan Societe Generale menjadi bank dengan tingkat efisiensi teknis tertinggi. Ziraat, Akbank dan Deutsche Bank adalah bank dengan tingkat efisiensi teknis terendah. Selain itu, bank-bank dengan tingkat kemajuan teknologi yang tinggi adalah Vakıf, Adabank dan WestLB AG. Ziraat dan Societe Generale merupakan bank dengan kemajuan teknologi terendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bank dengan tingkat pertumbuhan total produktivitas faktor tertinggi adalah Vakıf, Adabank dan The Royal Bank. Bank ING mengalami peningkatkan efisiensi teknis di tingkat optimal, dan Deutsche Bank mengalami penurunan terbesar. Dalam hal perubahan teknologi, bank dengan kemajuan tertinggi adalah Adabank sementara Eurobank Tekfen adalah salah satu yang mengalami kemunduran terbesar. Sementara Societe Generale mengalami tingkat 22 Yasemin Keskin Benli and Suleyman Degirmen, The Aplication of Data Envelopment Analysis Based Malmquist Total Factor Productivity Index: Empirical Evidence in Turkish Banking Sector, PANOECONOMICUS, January 2013. pertumbuhan total faktor produktivitas tertinggi sementara Deutsche terendah. Turki bank swasta dan Societe Generale bank asing - bank yang tercatat mengalami kenaikan tertinggi dalam hal efisiensi teknis sementara Ziraat public bank negara, Akbank bank swasta dan Deutsche Bank bank asing mengalami penurunan terbesar. Pada saat yang sama Ziraat dan Societe Generale mengalami kemajuan teknologi terendah. berkat perubahan positif dalam teknologi, bank-bank asing lebih efektif daripada kelompok lain dalam hal efisiensi teknis dan total faktor produktivitas. Dalam hal kelompok, kelompok perbankan asing mencerminkan respon lebih terhadap krisis karena bank-bank ini sudah sangat responsif terhadap fluktuasi kecil dalam variabel ekonomi makro seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, tingkat inflasi, dll. Alasan penelitian ini membandingkan bank domestik nasional kombinasi bank swasta dan negara atau masyarakat dengan bank-bank asing, karena memiliki rasio likuiditas yang lebih tinggi, risiko suku bunga yang lebih rendah, dan rasio kecukupan modal yang lebih tinggi. Selain itu, profil pelanggan mereka, manajemen keuangan, dan penggunaan teknologi yang lebih berbeda dibandingkan dengan kelompok bank swasta dan negara. Afiatun dan Wiryono 2010 23 meneliti tentang Efisiensi dan Produktivitas pada Bank Islam di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA untuk mengukur tingkat efisiensi dan Malmquist Productivity Index MPI untuk produktivitasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan VRS versi berorientasi input DEA dengan objek penelitian 10 Bank Konvensional; 23 Pipit Afiatun dan Sudarso Kaderi Wiryono, Efisiensi dan Produktivitas pada Bank Islam di Indonesia, Jurnal Manajemen Teknologi, ITB, 2010. BCA, BII, BNI, BRI, BTN, CIMB, Danamon, mandiri, panin, permata, 3 Bank Syariah; Muamalat, BSM, Mega Syariah dalam periode 2004 – 2007. Variabel input terdiri dari total simpanan, sedangkan variabel output terdiri dari total kredit dan aktiva produktif lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi bank syariah pada periode 2004-2009 lebih rendah dari rata-rata dibandingkan dengan bank konvensional; kecuali selama periode Juli 2004 sampai Desember 2005. Ada tiga bank syariah dianalisis untuk penelitian ini khususnya, yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah, berturut-turut peringkat 3, 10, dan 13 dalam indeks produktivitas. Namun, hasil t-test menyimpulkan bahwa efisiensi dan produktivitas bank syariah dan bank konvensional, statistik, tidak berbeda secara signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa perbankan syariah pada umumnya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan perbankan konvensional di Indonesia. Selanjutnya dapat dilihat Tabel 2.1 yang menggambarkan ringkasan penelitian terdahulu. Tabel 2. 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Objek Penelitian Variabel Model Analisis Hasil 1. Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzza man Hosen 2013 Judul: Efisiensi BUS Menggunak an 10 BUS selama Kuartal II Tahun 2010 sampai Kuartal IV Tahun 2012 Variabel input: DPK, total aset, dan biaya tenaga kerja. Variabel Output: pembiayaan dan pendapatan operasional. Variabel terikat: skor DEA Two- Stage Adanya trend yang fluktuatif selama waktu penelitian. Model Tobit disimpulkan bahwa variabel Cabang Bank, Non Performing Financing NPF, dan Capital Adequacy Ratio CAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi bank. Pendekatan Two-Stage DEA hasil pengukuran DEA. Variabel: aset, jumlah cabang bank, ROA, ROE,CAR, dan NPF. Sedangkan pada variabel Aset dan Retun On Asset ROA Return On Equity ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan. perbandingan efisiensi antara metode DEA dengan CAELS menggunakan uji beda Wilcoxon Signed Rank Tests menunjukkan bahwa terdapat perbedaan diantara kedua metode tersebut. 2. Reza Afrisal Judul: Analisis Determinan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan DEA 33 Bank BUS UUS periode 2011-2013 Variabel dependen efisiensi teknis DEA VRS; Variabel independen SIZE, CAR, ROA, NPL inputnya Giro iB, Tabungan iB, Deposito iB, Modal disetor serta Dana Syirkah Temporer; variabel outputnya Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna, dan Ijarah. Two Stage DEA First Stage, periode 2011-2013 efisiensi mengalami fluktuatif, efisiensi terendah 2011 BPD Sumatera Selatan 19,9, 2012 BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 14,99, 2013 BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 10,89. Second Stage Anaylysis- Tobit Regressions, SIZE dan ROA memiliki pengaruh positif terhadap efisiensi teknis bank syariah, sedangkan CAR dan NPF tidak ditemukan pengaruh terhadap efisiensi teknis bank syariah. 3. Endri 2011 Judul: Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah Di Indonesia: 24 perbankan syariah di Indonesia yang meliputi BUS dan UUS selama periode Variabel output: Total Pembiayaan dan Total Pendapatan Operasional Variabel input: Total Simpanan, Two- Stage DEA 24 Bank Syariah selama periode 2008-2010 masih belum efisien. Jika dibandingkan kelompok bank syariah antara BUS dan UUS, menunjukkan bahwa tingkat efisiensi BUS yang memiliki aset Aplikasi Two-Stage Data Envelopmen t Analysis 2008-2010 Biaya Tenaga kerja, dan Aktiva Tetap. Variabel dependen: efisiensi teknis Var independen: Total Aset ASET, Bank Type JENIS, Profitabilitas ROA, Kecukupan Modal CAR, Net Operating Income NOI, dan Kualitas Pembiayaan NPF. lebih besar jauh lebih tinggi dari UUS yang memiliki aset lebih kecil. Metode Tobit menunjukkan bahwa faktor total aset, jenis bank BUS atau UUS, net operating income, kualitas pembiayaan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan. Sementara koefisien rasio kecukupan modal memiliki pengaruh negatif tetapi juga tidak signifikan. 4. Mu’izzuddi n and Isnurhadi 2013 Judul: Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia; Two-Stage Data Envelopmen t Analysis Approach 25 BUS di Indonesia periode 2007 – 2011 dengan 5 Bank Syariah. Variabel output: Total Pembiayaan dan Total Pendapatan. Variabel input: Jumlah Tabungan, biaya tenaga kerja, dan Jumlah Aset. Variabel dependen: efisiensi teknis keseluruhan Independent variabel: Size, Bank Jenis, ROA, CAR, NIM, NPF dan Biaya. Two- Stage DEA efisiensi tertinggi dicapai pada tahun 2007. Selanjutnya, hasil tobit menunjukkan bahwa ukuran memiliki dampak negatif pada kinerja sementara biaya memiliki dampak positif. Selain itu, koefisien CAR dan ROA positif signifikan, sementara NIM dan NPF menunjukkan tanda-tanda positif tetapi tidak signifikan. 5. Tessa Vanina Soetanto and Ricky 2011 20 bank domestik komersial 4 bank BUMN dan input: simpanan nasabah, aset tetap, dan jumlah Two- Stage DEA bank-bank komersial di Indonesia telah mengalami peningkatan efisiensi teknis, perbankan nasional Judul: Efisiensi Teknis Bank Umum Indonesia: Aplikasi dari Two- Stage DEA 16 bank swasta milik selama periode 2004-2009, sebanyak 120 observasi. karyawan dan tiga output: pinjaman, aktiva produktif lainnya terdiri dari surat berharga, deposito pada bank lain, orang lain dan pendapatan non-bunga mengalami ketidakefisienan secara skala yang lebih besar dibandingkan dengan ketidakefisienan secara teknis murni. Dilihat dari kepemilikannya, bank-bank pemerintah menunjukkan efisiensi yang sempurna selama periode penelitian dibandingkan dengan bank-bank swasta. Hasil terakhir yang didapat dari regresi Tobit menunjukkan bahwa skala aset dan resiko likuiditas dapat membantu peningkatan efisiensi bank, sedangkan kondisi yang sebaliknya terjadi untuk profitabilitas. 6. Yasemin Keskin Benli dan Suleyman Degirmen 2013 Judul: Penerapan Data Envelopmen t Analysis Berbasis Malmquist Total Factor Productivity Index: Bukti Empiris di Sektor Perbankan Turki 31 bank deposito anggota dari Turkish Banking Sector TBS dan Asosiasi Bank Turki BAT. Data untuk 31 bank antara tahun 2004 dan 2009 digunakan dalam analisis. Variabel input: biaya deposito dan bunga. Variabel outpit: kredit pinjaman dan pendapatan bunga MPI- DEA Turki dan Societe Generale menjadi bank dengan tingkat efisiensi teknis tertinggi. Ziraat, Akbank dan Deutsche Bank adalah bank dengan tingkat efisiensi teknis terendah. Bank dengan tingkat pertumbuhan total produktivitas faktor tertinggi adalah Vakıf, Adabank dan The Royal Bank. Bank ING mengalami peningkatkan efisiensi teknis di tingkat optimal, dan Deutsche Bank mengalami penurunan terbesar. 7. Pipit Afiatun dan 10 Bank Konvension Input: total simpanan DEA dan MPI efisiensi bank syariah pada periode 2004-2009 Sudarso Kaderi Wiryono 2010 Judul: : Efisiensi dan Produktivita s pada Bank Islam di Indonesia al; BCA, BII, BNI, BRI, BTN, CIMB, Danamon, mandiri, panin, permata, 3 Bank Syariah; Muamalat, BSM, Mega Syariah Periode 2004 – 2007 Output: total kredit, aktiva produktif lainnya lebih rendah dibandingkan dengan bank konvensional; kecuali selama periode Juli 2004 sampai Desember 2005. Hasil t- test menyimpulkan bahwa efisiensi dan produktivitas bank syariah dan bank konvensional, statistik, tidak berbeda secara signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa perbankan syariah pada umumnya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan perbankan konvensional di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas dan mengacu pada hasil penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Total Factor Productivity TFP dan Efisiensi DEA Two-Stage pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Perbedaannya dengan penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini akan menganalisis tingkat produktivitas dan efisiensi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan Tobit dan menganalisis hubungan tingkat produktivitas dan efisiensi pada Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Pendekatan dalam menentukan input output pada penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi, dimana kemudian akan dianalisis komponen-komponen input dan output apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi pada bank syariah, serta hubungannya antara tingkat produktivitas, efisiensi dan perubahan teknologi. Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah yang dituangkan dalam skripsi dengan judul “ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY TFP DAN EFISIENSI PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Periode 2011-2015 ”. 66

BAB III METODE PENELITIAN