Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement variabel yang perlu mendapat perbaikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama
inefisiensi BRI Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BRI Syariah untuk mengoptimalkan
jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 40. Selain itu, total pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan
meningkatkannya sebesar 29, meningkatkan pendapatan operasional sebesar 30, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 2. Sedangkan beban personalia
dan penghimpunan DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.
f. Analisis pada Bank Syariah Mandiri
Tabel 4. 19 Sumber Inefisiensi BSM
Selama periode penelitian, BSM selalu efisien dalam variabel inputnya, menghimpun DPK, aktiva tetap dan menekan beban personalia. Sebaliknya dalam
BSM Score DEA I-AKT I-DPK I-BP
O-TP O-APL O-PO 2010 Q2
85.96 100
100 100
86 37.7
86 2010 Q3
80.19 100
100 100
80.2 32.6
80.2 2010 Q4
65.34 100
100 100
65.3 36.6
65.3 2011 Q1
87.49 100
100 100
87.5 27
66.5 2011 Q2
81.84 100
100 100
81.8 27
77.2 2011 Q3
76.9 100
100 100
76.9 28.9
76.9 2011 Q4
66.71 100
100 100
66.7 31.4
66.7 2012 Q1
94.22 100
100 100
94.2 29.2
66.3 2012 Q2
87.6 100
100 100
87.6 23.1
84.8 2012 Q3
78.88 100
100 100
78.9 17.1
78.9 2012 Q4
72.92 100
100 100
72.9 16.5
72.9 2013 Q1
100 100
100 100
100 100
100 2013 Q2
85.75 100
100 100
85.8 16.2
74.5 2013 Q3
75.29 100
100 100
75.3 19.1
75.3 2013 Q4
69.55 100
100 100
69.6 21.7
69.6 2014 Q1
93.38 100
100 100
93.4 23.7
69.2 2014 Q2
41.21 98.9
100 100
41.2 15.4
41.2 2014 Q3
35.24 100
100 100
35.2 29.6
35.2 2014 Q4
64.24 100
100 100
64.2 37.6
64.2 2015 Q1
74.32 100
100 100
74.3 29.3
61.2 2015 Q2
40.62 100
100 100
40.6 18.1
40.6 2015 Q3
41.4 80
100 100
41.4 18.7
41.4
variabel outputnya, total pembiayaan, aktiva produktif lainnya dan pendapatan operasional mengalami peningkatan inefisiensi.
Grafik 4. 23 Potential Improvement BSM
Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement variabel yang perlu mendapat perbaikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama
inefisiensi BSM adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BSM untuk mengoptimalkan jumlah aktiva
produktif lainnya sebesar 51. Selain itu, total pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan meningkatkannya
sebesar 19, meningkatkan pendapatan operasional sebesar 23, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 7. Sedangkan beban personalia dan penghimpunan
DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.
g. Analisis pada Bank Bukopin Syariah
Tabel 4. 20 Sumber Inefisiensi Bukopin Syariah
Selama periode penelitian, Bukopin Syariah selalu efisien dalam menghimpun DPK dan menekan beban personalia. Sedangkan pada total
pembiayaan, pendapatan operasional, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya cenderung terus mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi.
Grafik 4. 24 Potential Improvement Bukopin Syariah
Bukopin Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO 2010 Q2
47.21 50.5
100 100
47.2 21.5
47.2 2010 Q3
42.2 56.9
100 100
42.2 24.4
42.1 2010 Q4
39.7 50.4
100 100
39.7 26
39.7 2011 Q1
53.3 32.4
100 100
53.3 27.2
53.3 2011 Q2
45.51 45.7
100 100
45.5 20.6
45.5 2011 Q3
39.25 34
100 100
39.3 34.7
39.3 2011 Q4
39.25 38.5
100 100
39.3 31
39.3 2012 Q1
52.18 33.3
100 100
52.2 21.7
52.2 2012 Q2
48.09 45.5
100 100
48.1 26.4
48.1 2012 Q3
46.94 54.2
100 100
46.9 25
46.9 2012 Q4
43.56 49.1
100 100
43.6 32.9
43.6 2013 Q1
53.74 38.2
100 100
53.7 33.4
53.7 2013 Q2
50.05 51.5
100 100
50 27.8
50 2013 Q3
47.46 49.9
100 100
47.5 24.3
47.5 2013 Q4
46.43 41.2
100 100
46.4 28.2
46.4 2014 Q1
66.42 37.5
100 100
66.4 23.3
66.4 2014 Q2
52.99 45.9
100 100
53 16.3
53 2014 Q3
49.99 47.5
100 100
50 16.2
50 2014 Q4
48.98 33.7
100 100
49 49
49 2015 Q1
69.91 46.1
100 100
69.9 20.1
69.9 2015 Q2
51.48 46.3
100 100
51.5 37.3
51.5 2015 Q3
52.13 45.4
100 100
52.1 52.1
52.1
Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement variabel yang perlu mendapat perbaikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama
inefisiensi Bukopin Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Bukopin Syariah untuk
mengoptimalkan jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 31. Selain itu, total pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan
dengan meningkatkannya sebesar 22, meningkatkan pendapatan operasional sebesar 22, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 24. Sedangkan beban
personalia dan penghimpunan DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.
h. Analisis pada Maybank Syariah