Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement variabel yang perlu mendapat perbaikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama
inefisiensi BCA Syariah adalah jumlah aktiva produktif lainnya yang masih belum optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BCA Syariah untuk
mengoptimalkan jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 29. Selain itu, total pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan
dengan meningkatkannya sebesar 27, meningkatkan pendapatan operasional sebesar 26, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 13, serta menekan DPK
dan beban personalia masing-masing sebesar 4 dan 1. Kelebihan yang terjadi pada penghimpunan DPK, namun tidak disertai dengan optimalnya total
pembiayaan yang disalurkan, menunjukkan bahwa BCA Syariah belum melakukan fungsi intermediasi dengan maksimal.
b. Analisis pada Bank BJB Syariah
Tabel 4. 15 Sumber Inefisiensi BJB Syariah
BJB Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO 2010 Q2
100 100
100 100
100 100
100 2010 Q3
100 100
100 100
100 100
100 2010 Q4
80.05 100
100 66
80.1 80.1
57.2 2011 Q1
80.6 100
100 100
80.6 46.3
38 2011 Q2
62.31 100
100 100
62.3 62.3
27.8 2011 Q3
51.27 100
100 100
51.3 51.3
33.6 2011 Q4
41.58 100
100 100
41.6 41.6
38.4 2012 Q1
56.59 100
100 100
56.6 56.6
45.9 2012 Q2
34.13 100
71.9 100
28.7 34.1
34.1 2012 Q3
45.12 100
100 100
45.1 45.1
39.2 2012 Q4
37.28 32.7
100 100
37.3 36.6
37.3 2013 Q1
47.93 23.4
100 100
47.9 47.9
47.9 2013 Q2
42.33 38.1
100 100
42.3 24.5
42.3 2013 Q3
41.45 39.9
100 100
41.4 17.1
41.4 2013 Q4
36.85 34.7
100 100
36.8 27.5
36.8 2014 Q1
50.44 22.3
100 100
50.4 43.3
50.4 2014 Q2
58.88 10.7
89.7 100
58.9 22.1
58.9 2014 Q3
62.67 17.9
100 100
62.7 11.3
62.7 2014 Q4
27.47 100
100 100
27.5 18
19.7 2015 Q1
50.55 30.2
100 100
50.5 29.4
50.5 2015 Q2
62.6 12.6
76.6 100
62.6 32.4
62.6 2015 Q3
61.49 13.7
94.4 100
61.5 35.6
61.5
Selama periode penelitian, BJB Syariah selalu efisien dalam menekan beban personalia. Penghimpunan DPK, pendapatan operasional dan total
pembiayaan cenderung mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi selama periode penelitian. Sebaliknya, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya
mengalami peningkatan inefisiensi.
Grafik 4. 19 Potential Improvement BJB Syariah
Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement variabel yang perlu mendapat perbaikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama
inefisiensi BJB Syariah adalah jumlah aktiva tetap yang berlebih. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BJB Syariah untuk mengoptimalkan jumlah
aktiva produktif lainnya sebesar 21. Selain itu, total pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan
meningkatkannya sebesar 17, meningkatkan pendapatan operasional sebesar 19, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 26, serta menekan DPK dan
beban personalia masing-masing sebesar 6 dan 12.
c. Analisis pada Bank Mega Syariah