baik gurunya memberikan penjelasan topik dan membimbing siswa sehingga akan lebih kondusif.
c. Hasil Wawancara Siswa dengan Hasil Terendah Hasil wawancara dengan siswa mengenai pembelajaran yang
dilaksanakan menunjukkan bahwa siswa menyukai pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing
menjadi aktif dan bekerja sama serta dalam pembelajaran nilai yang diperoleh sudah cukup meningkat walau belum mencapai KKM. Kendala
yang dialami siswa pada saat kegiatan sumbang saran masih bingung dan dalam menyampaikan hasil masih malu dan takut salah.
D. Pembahasan
Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing sumbang saran, proses
pembelajaran IPS lebih didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung. Selain itu guru biasanya hanya menggunakan metode
ceramah dan penugasan sehingga menjadi jenuh serta kurang melibatkan keaktifan berbicara siswa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pembelajaran yang digunakan pada siswa kelas IVA SDN Rempoa 02 adalah model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing. Model pembelajaran
kooperatif tipe bamboo dancing ini adalah pembelajaran yang melibatkan siswa aktif serta tanggung jawab individu pada setiap kelompoknya.
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing hasil belajar siswa
mengalamai peningkatan. Berdasarkan hasil tes belajar siswa mengungkapkan bahwa pada siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,47 yang dapat
dikategorikan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I belum mencapai intevensi yang diharapkan. Perbaikkan yang dilakukan pada siklus I guru harus
lebih interaksi lagi dengan guru, memberikan motivasi mengelola kelas dan megatur waktu yang tersedia sehingga mampu menjelaskan materi pembelajaran
dengan rinci dan melakukan sumbang saran dengan lebih luas.sedangkan pada
FINAL
siklus II diperoleh rata-rata N-gain sebesar 1 yang dapat dikategorikan tinggi. Sehingga indikator keberhasilan telah tercapai dan tidak akan dilanjutkan pada
siklus selanjutnya. Maka terlihat jelas pada siklus I mengalami peningkatan 0,53. Perbandingan N-gain pada siklus I dan siklus II ditunjukkan pada gambar
berikut:
Grafik 4.3 Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II
Pada grafik 4.3 terlihat peningkatan N-Gain pada siklus I untuk kategori rendah sebanyak 5 siswa, sedang sebanya 24 siswa dan tinggi sebanyak 3 siswa
sedangkan pada siklus II untuk kategori rendah sebanyak 3 siswa, sedang sebanyak 21 siswa dan tinggi sebanyak 9 siswa.
Meningkatnya hasil belajar siswa dikarenakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dalam proses pembelajaran
sehingga siswa dituntut aktif setiap individu kelompok, terbiasa berbicara dan mengemukakan pendapat dengan teman sebaya serta belajar dari pengalaman
teman. Berdasarkan hasil observasi dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran
pada siklus II telah berhasil memperbaiki kelemahan pada siklus I, perbaikan tersebut berakibat pada peningkatan aktivitas siswa pada pelajaran IPS dan
5 10
15 20
25 30
Rendah Sedang
Tinggi Siklus I
Siklus II
akhirnya mencapai ketuntasan belajar IPS pada sub perkembangan teknologi dan masalah sosial.
Dan dari hasil wawancara dengan siswa menunjukkan mereka senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing karena mereka bisa
lebih aktif dan bertukar pengalaman dan pendapat yang berbeda dari setiap individu kelompok. Melatih kepercayaan diri berbicara di depan kelas sehingga
siswa lebih semangat lagi mengikuti pelajaran IPS. Dari
penjelasan diatas
menunjukkan bahwa
penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing melibatkan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran IPS dan tanggung jawab setiap individu kelompok
sehingga siswa akan lebih sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran IPS. Sehingga pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang mencapai hasil
belajar.
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai penerapan model pembelajaan kooperatif tipe bamboo dancing untuk meningkatkan hasil belajar IPS
siswa di SDN Rempoa 02 Ciputat Timur dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 1. Upaya peningkatan proses penerapan model pembelajaran koopeartif tipe
bamboo dancing ini adalah dimulai dengan pengenalan topik. Topik dapat ditulis di papan tulis. Siswa dan guru melakukan Tanya-jawab
tentang topik yang telah ditentukan. Kemudian pembagian kelompok dengan teknik bernyanyi Hei Kawan. Kelompok dibagi menjadi dua
kelompok besar dengan berdiri berhadapan di setiap kelompok. Setiap siswa yang berhadapan adalah kelompok awal. Setelah pembagian
kelompok, siswa dibagikan artikel dan beberapa pertanyaan untuk dibahas pada kegiatan bamboo dancing sumbang saran. Setelah cukup
untuk membaca, maka setiap siswa melakukan kegiatan sumbang saran dengan kelompok awal. Setelah dirasa cukup maka guru memberikan
tanda untuk berganti dan berputar searah jarum jam sehingga siswa mendapatkan teman kelompok baru. Setiap siswa melakukan sumbang
saran seperti sebelumnya dengan kelompok baru hingga dirasa cukup, seperti itu selanjutnya. Setelah melukukan sumbang saran, siswa diminta
mempersentasikan hasil sumbang saran yang telah dilakukan pada siswa lain di depan kelas.
2. Dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN Rempoa 02 Ciputat
Timur berdampak positif. Karena terdapat peningkatan hasil belajar IPS siswa yang guru berikan pada setiap siklus pada materi perkembangan
teknologi dan masalah sosial. Terlihat dari hasil persentase siklus I