26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneitian dilakukan di SDN Rempoa 02 di jln. Anggur IV Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Penelitian ini dilakukan pada kelas
IV A semester genap tahun ajaran 20142015. Dimulai dari bulan Februari 2015-April 2016.
B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Metode secara harfiah method
berarti cara. Da lam pemakaian umum, “method diartikan sebagai cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.”
1
Jadi metode penelitian dapat diartikan secara singkat menjadi suatu cara yang digunakan untuk mencermati suatu obyek. Penelitian tindakan
kelas adalah “suatu pencemaran terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa.”
2
Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Elliot dalam bukunya Wina Sanjaya menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah “kajian tentang kajian
social dengan maksud untuk menungkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan mempelajari pengaruh
yang ditimbulkannya”.
3
1
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Hlm. 21
2
Sudaryono. Classroom Action Research. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2014. Hlm. 67
3
Wina Sanjaya. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 25
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika
mendapatkan permasalahan dengan mencarikan solusinya dalam upaya memperbaiki pembelajarannya dengan mencermati sebuah kegiatan yang
diberikan tindakan yang bertujuan untuk memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajarannya.
Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan yang akan dilanjutkan dengan dua siklus. Dalam hal ini yang dimaksud siklus adalah satu
putaran kegiatan berurutan yang kembali ke langkah semula. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan planning, pelaksanaan
tindakan action, pengamatan observation, dan refleksi reflection. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai berdasarkan
indikator keberhasilan. Keempat tahap dari suatu siklus dalam sebuah PTK digambarkan dalam sebuah bagan berikut:
4
4
Suharmisi Arikunto,dkk.Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007,cet. Ke-7, hlm. 3
Gambar 3.1 Diagram Desain Intervesi Tindakan
Pelaksanaan PTK dimulai dari siklus I yang terdiri dari empat tahap kegiatan
yaitu “perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi”.
5
1. Perencanaan Planning Pada tahap perencanaan peneliti menentukan focus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk merekan fakta yang terjadi selama
tindakan berlangsung. Dalam tahap ini, peneliti menentukan focus terhadap peristiwa yang perlu diamati, kemudian bekerja sama dengan
5
Suharsimi Arikunto, Ibid, h. 16
Perencanaan
Pengamatan Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
guru kelas membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan di praktikan di dalam kelas. Pada tahap ini juga peneliti membuat
instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, jurnal harian, lembar wawancara dan soal tes untuk akhir siklus.
2. Pelaksanaan Tindakan Acting Pada tahap ini, adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu pelaksanaan tindakan kelas. Pelaksanaan akan disesuaikan dengan isi rancangan yang telah
dibuat. 3. Pengamatan Observing
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk
perbaikan pada siklus selanjutnya. Pengamatan dimaksudkan dalam kegiatan mengamati, menggali dan mendekomentasikan semua gejala
indikator yang terjadi selama proses penelitian. Dalam tahap ini, peneliti menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dan
pengamatan yang di bantu oleh guru kelas sebagai observer dan kolaborator yang memberikan pengamatan pada setiap aktivitas siswa
selam proses pembelajaran berlangsung. 4. Refleksi Reflekting
Dalam tahap ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam proses
pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan guru kelas sebagai kolaborator, seperti halnya pada saat observasi. Keterlibatan kolaborator
sekedar untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam lagi melakukan refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman,
pengetahuan, dan teori intruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan
pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan
yang mantap dan sahih. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK.
6
Tahap ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan pada penelitian
berikutnya. Setelah melakukan analisis pada siklus I, penelitian ini akan
dilanjutkan pada siklus II, apabila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian
dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan refleksi siklus II sebagai
acuannya. Adapun bagan dari desain penelitian di atas adalah sebagai berikut:
Kegiatan Pendahuluan: 1 Observasi proses pembelajaran di kelas
2 Obesrvasi tingkat aktivitas belajar siswa 3 Wawancara dengan guru kelas
4 Wawancara dengan siswa Siklus I Perencanaan
Tindakan a. Membuat RPP Siklus I
b. Membuat Pretest c. Membuat Postet
d. Membuat pedoman observasi e. Membuat pedoman wawancara
Pelaksanaan Tindakan
a. Memberikan pretest b. Menyampaikan materi
c. Membentuk 2 kelompok besar d. Menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe bamboo dancing e. Memberikan posttest
f. Penilaian pretest dan postes siklus
6
Sudaryono, Classroom Action Research, Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2014, hal. 171
I g. dokumentasi
Observasi Tindakan
a. Kolaborator mengobservasi
proses pembelajaran
model pembelajaran
kooperatif tipe
bamboo dancing b. Kolaborator mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses pembelajaran
c. Mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran dan aktivitas siswa
Refleksi Tindakan Peneliti
bersama kolaborator
mengevaluasi proses pembelajaran siklus I. hasil penelitian siklus I
dibandingkan dengan
indikator pencapaian belum tercapai, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan
hasil siklus
I sebagai
acuannya.
Siklus II Perencanaan Tindakan
a. Membuat RPP siklus II b. Membuat pretest
c. Membuat posttest d. Membuat pedoman observasi
e. Membuat pedoman wawancara
Pelaksanaan Tindakan
a. Memberikan pretest b. Menyampaikan materi
c. Membentuk 2 kelompok besar
d. Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing
e. Memberikan posttest f.
Penilaian pretest dan postes siklus I
g. Dokumentasi Observasi
Tindakan a. Kolaborator
mengobservasi proses
pembelajaran model
pembelajaran kooperatif
tipe bamboo dancing
b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran c. Mendokumentasikan
kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa
Refleksi Tindakan Peneliti
bersama kolaborator
mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Hasil penelitian siklus II
dibandingkan dengan
indikator keberhasilan belum tercapai, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus III dengan evaluasi siklus II dijadikan
acuannya.
C. Indikator Pencapaian