Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam. Linkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembapan, kepengapan udara an lainnya. Sedangkan lingkungan fisik misalnya lingkungan keluarga, sekolah, atau lingkungan social, baik yang berwujud manusia maupun hal hal lain yang dapat mempengaruhi manusia. b Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor yang diharapkan dapat berfungsi sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. 11 Secara umum faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa karena dalam proses pembelajaran siswa yang menetukan terjadi atau tidaknya proses pembelajaran.

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Bamboo Dancing

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Soekamto, dkk dalam Junaedi dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang aktivitas mengajar.” Adapun Joyce dan Weli berpendapat bahwa model- model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran yang lain. 12 11 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2008, hlm. 24 12 Junaedi, dkk, Stategi Pembelajaran Paket 1-7, Surabaya: LAPIS PGMI, 2001, hlm. 4-9 Model pembelajaran merupakan landasan praktis pembelajaran yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran juga dapat diartikan pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada guru. Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis social yaitu pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih luas dipimpin oleh guru atau yang diarahkan oleh guru. Model pembelajarn kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dengan kelompok karena seperti yang dijelaskan oleh Abdulhak bahwa “pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara siswa itu sendiri.” 13 Pembelajaran kooperatif mampu mewujudkan dan mengkondisikan siswa untuk bekerjasama didalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar. Menurut Ibrahim pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang membantu siswa mempelajari akademik dan kebutuhan social. 14 Wina Sanjaya m enyebutkan bahwa “model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan system pengelompokkan atau tim kecil antara empat sampai enam orang secara heterogen yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, rasa tau, suku yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.” 15 Lie mengemukakan bahwa “pembelajaran koopreatif adalah system pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk 13 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010, cet. 3, hlm. 203 14 Maksitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009, hlm.232 15 Wina Snjaya, op.cit, bekerja sama dengan sesame siswa dalam-dalam tugas terstruktur, dan dalam system ini guru bertida k sebagai fasilitator.” 16 Dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif akan memberi kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Model pembelajaran kooperatif juga model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang mengatasi permasalahan yang terjadi dalam kelas, serta mampu mengaktifkan siswa dengan cara membelajarkan kecakapan akademik sekaligus keterampilan social yang menggunakan beberapa kelompok kecil secara heterogen untuk mencapai ketuntasan belajar dan meningkatkan hasil belajar serta mampu meningkatkan kepekaan social antar siswa.

b. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN LOWOKWARU 3 MALANG

1 9 20

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN STRATEGI BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA Penerapan Strategi Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gagaksipat Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 9

PENERAPAN STRATEGI BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GAGAKSIPAT Penerapan Strategi Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gagaksipat Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2014/

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Penerapan Strategi Pembelajaran Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Ta

0 3 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Penerapan Strategi Pembelajaran Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Ta

0 2 11

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BAMBOO Penerapan Model Kooperatif Tipe Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Ipa Pada Siswa Kelas IV SD N 2 Mayahan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 16

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BAMBOO Penerapan Model Kooperatif Tipe Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Ipa Pada Siswa Kelas IV SD N 2 Mayahan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 14

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT.

0 1 7

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15