membuka Tanya jawab, dialog interaktif sehingga seluruh kelas memiliki pengetahuan yang sama.
21
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam kegiatan model pembelajaran bamboo dancing, yaitu:
1. Menentukan topik dan pengenalan topik yang akan dibahas serta melakukan Tanya jawab terkait topik untuk menstimulus kecerdasan
siswa yang dimiliki. 2. Bagilah kelas menjadi dua kelompok besar. Setiap kelompok berdiri
sejajar berhadapan yang merupakan kelompok awal. 3. Mintalah setiap kelompok awal untuk berdiskusi mengenai topik
yang telah ditentukan. 4. Setelah dirasa cukup waktu untuk melakukan sumbang saran, guru
meminta siswa untuk berputar sekali searah jarum jam, sehingga siswa setiap kelompok memiliki kelompok baru dan melakukan
diskusi dan demikian seterusnya. 5. Mintalah setiap siswa dalam kelompok untuk mempersentasikan
hasil diskusi di depan kelas. 6. Mintalah komentar atau tanggapan dari kelompok lain.
Jika dilihat dari lankah-langkah tipe bamboo dancing pada dasarnya adalah kegiatan diskusi dimana siswa berdiskusi untuk
memecahkan masalah, yang membedakan yaitu setiap siswa memiliki kesempatan berdiskusi dengan beberapa siswa lebih banyak sehingga
memiliki informasi yang lebih banyak dan berbeda. Dalam model ini siswa dituntut untuk lebih aktif dan menyumbangkan pendapatnya.
3. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian IPS
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Jadi, istilah IPS merupakan
terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan
21
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikan Cooperaive Learning di Ruang-ruang Kelas, Jakarta: Grasindo, 2014, cet.7, hlm. 67-68
penelaahan atau kajian tentang masyarakat. Dalam mengkaji masyarakat, dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif social, seperti kajian
melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropolgi, politik-pemerintah dan aspek psikologi social yang disederhanakan
untuk mencapai tuuan pembelajaran.
22
“Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin-disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan pendidikan.”
23
“Ilmu pengetahuan sering disingkat menjadi IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu social dan humaniora
serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta
didik, khusus ditingkat dasar dan menenga h.”
24
Pengembangan IPS di Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari pendapat-pendapat yang dikembangkan di Amerika Serikat
tersebut. Tujuan, materi dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasioanal dan aspirasi masyarakat Indonesia. Setiap
Negara memiliki perkembangan dan model pengembangan social studies yang berbeda.
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan IPS di Indonesia.
25
1 Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah
perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari social. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu social, yakni
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi,
22
Irfan, Tamwifi, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial I, Surabaya: Amanah Pustaka,2009, cet. 1. Hlm. 25
23
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, cet.1, hlm. 11
24
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta Kencana Premadana Group, 2014, cet.2, hlm. 137
25
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009, cet. 1, hlm. 11
ekonomi, ilmu politik, dan ilmu ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan
yang disederhanakan agar mudah dipelajari. 2
Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat
SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu social yang biasanya
dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa-siswi sekolah dasar lanjutan, b
mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu social dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang
mudah dicerna. 3
Trianto dalam bukunya Mpdel Pembelajaran Terpadu dalam teoritik dan praktik, menemukakan bahwa ilmu pengetahuan social
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu social seperti: sosiologi, sejarah, geografi, politik, hukum dan budaya.
Ilmu pengetahuan social dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena social yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner
dari aspek dan cabang-cabang ilmu social sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hokum dan budaya. IPS atau studi
social itu merupakan bagian dari kurukulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu social:
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi social.
26
Dengan demikian,
IPS merupakan
ilmu social
dan pembelajaran IPS yag diajarkan disetiap jenjang sekolah, muali dari
jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah dengan kajian sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi, politik. IPS adalah
ilmu yang mempelajari tentang manusia, interaksi manusia.
26
Ibid, hlm. 124
Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran social yang membahas tentang manusia. Mengingat manusia dalam konteks social
begitu luasnya, maka kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar
sekolah atau siswa-siswi dalam lingkungan luas, yaitu lingkungan negara lain.
Pembelajaran IPS bukan hanya sekedar mata pelajaran melainkan jauh keutuhannya sendiri sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat. IPS
tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah social
masyarakat, yang bobot dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing jenjang pendidikan.
b. Karakteristik IPS