Analisis Umum Model Dugaan

Tabel 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP Variabel Label Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept 221.73660 1.531 0.126 PDRB PDRB 0.00198 1.459 0.145 LBHPBP Lag BHPBP 1.02858 16.430 0.000 F-hitung 360.39 Adj-R 2 0.667 Sumber: hasil pengolahan Persamaan struktural bagi hasil pajak dan bukan pajak BHPBP dipengaruhi secara positif oleh peubah PDRB dan lag BHPBP. Bagi hasil pajak antara lain terdiri dari pajak pertambahan nilai PPN, pajak penghasilan PPh, pajak bumi dan bangunan PBB dan pajak kendaraan bermotor. Sementara itu, bagi hasil sumber daya alam antara lain berasal dari hasil usaha-usaha sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan. Dengan demikian, semakin meningkat PDRB suatu daerah, maka akan semakin meningkatkan penerimaan daerah yang berasal dari bagi hasil pajak antara lain akibat dari peningkatan jumlah penerimaan PPN dan PPh. Selain itu peningkatan usaha penggalian usmber daya alam utamanya pada sektor pertanian dan pertambangan seperti telah disebutkan sebelumnya akan meningkatkan PDRB. Peningkatan PDRB tersebut akan meningkatkan bagi hasil sumberdaya alam yang akan diterima oleh daerah tersebut. Peningkatan BHPBP tahun sebelumnya juga akan meningkatkan penerimaan BHPBP tahun berikutnya. Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan penerimaan BHPBP ini mampu menjelaskan variasi yang terjadi dalam penerimaan BHPBP sebesar 67.

5.2.2 Pengeluaran Daerah

Pengeluaran daerah dalam kaitannya dengan pengentasan kemiskinan berhubungan dengan bidang pertanian, pendidikan dan kesehatan, serta infrastruktur. Terkait dengan bidang pertanian, sebagian besar penduduk di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Penduduk yang menggantungkan hidupnya pada pertanian tersebut sebagian besar berada pada kondisi serba kekurangan miskin. Dengan demikian, besarnya pengeluaran pemerintah di sektor pertanian tentunya penting bagi perbaikan sektor tersebut. Pengeluaran bidang pertanian dipengaruhi oleh penerimaan daerah, PDRB pertanian dan lag pengeluaran bidang pertanian. Tabel 8 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pertanian Variabel Label Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept 82.14197 5.477 0.000 PD Penerimaan Daerah 0.00256 1.291 0.197 PDRBTANI PDRB Pertanian 0.00147 1.912 0.056 0.040 0.464 LAG PENGTANI Lag Pengeluaran Pertanian 0.91302 21.310 0.000 F-hitung 403.41 Adj-R 2 0.818 Sumber: hasil pengolahan Penerimaan daerah berpengaruh secara positif terhadap pengeluaran pertanian. Semakin tinggi penerimaan daerah suatu daerah baik yang berasal dari pajak, BHPBP maupun lainnya, maka semakin leluasa daerah tersebut untuk dapat mengalokasikan dana yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan daerahnya, termasuk kebutuhan pada bidang pertanian seperti program ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, peningkatan kesejahteraan petani, dan program rehabilitasi usaha tani. Hasil tersebut sejalan dengan teori Peacock dan Wiseman yang menyatakan bahwa peningkatan penerimaan pemerintah akan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Penelitian sebelumnya yang memiliki hasil sejalan berkaitan dengan peubah penerimaan daerah adalah penelitian Yudhoyono 2004. Lag pengeluaran pertanian memiliki hubungan yang positif terhadap pengeluaran pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kondisi pengeluaran pertanian periode sebelumnya meningkat, maka hal tersebut akan meningkatkan pengeluaran pertanian periode berikutnyanya. Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan pengeluaran pertanian ini mampu menjelaskan variasi yang terjadi dalam penerimaan pengeluaran pertanian sebesar 82. Pelayanan publik berupa pelayanan kesehatan dan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas penduduk. Penduduk yang semakin berkualitas akan