Penerimaan Daerah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fiskal Daerah, Output dan Kemiskinan

kondisi serba kekurangan miskin. Dengan demikian, besarnya pengeluaran pemerintah di sektor pertanian tentunya penting bagi perbaikan sektor tersebut. Pengeluaran bidang pertanian dipengaruhi oleh penerimaan daerah, PDRB pertanian dan lag pengeluaran bidang pertanian. Tabel 8 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pertanian Variabel Label Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept 82.14197 5.477 0.000 PD Penerimaan Daerah 0.00256 1.291 0.197 PDRBTANI PDRB Pertanian 0.00147 1.912 0.056 0.040 0.464 LAG PENGTANI Lag Pengeluaran Pertanian 0.91302 21.310 0.000 F-hitung 403.41 Adj-R 2 0.818 Sumber: hasil pengolahan Penerimaan daerah berpengaruh secara positif terhadap pengeluaran pertanian. Semakin tinggi penerimaan daerah suatu daerah baik yang berasal dari pajak, BHPBP maupun lainnya, maka semakin leluasa daerah tersebut untuk dapat mengalokasikan dana yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan daerahnya, termasuk kebutuhan pada bidang pertanian seperti program ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, peningkatan kesejahteraan petani, dan program rehabilitasi usaha tani. Hasil tersebut sejalan dengan teori Peacock dan Wiseman yang menyatakan bahwa peningkatan penerimaan pemerintah akan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Penelitian sebelumnya yang memiliki hasil sejalan berkaitan dengan peubah penerimaan daerah adalah penelitian Yudhoyono 2004. Lag pengeluaran pertanian memiliki hubungan yang positif terhadap pengeluaran pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kondisi pengeluaran pertanian periode sebelumnya meningkat, maka hal tersebut akan meningkatkan pengeluaran pertanian periode berikutnyanya. Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan pengeluaran pertanian ini mampu menjelaskan variasi yang terjadi dalam penerimaan pengeluaran pertanian sebesar 82. Pelayanan publik berupa pelayanan kesehatan dan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas penduduk. Penduduk yang semakin berkualitas akan semakin meningkatkan tingkat produktivitas dalam bekerja, sehingga pendapatan penduduk meningkat dan jumlah penduduk miskin dapat dikurangi. Pengeluaran Pendidikan dan Kesehatan dipengaruhi oleh PAD, DAU, dan lag pengeluaran pendidikan. Seluruh parameter variabel penjelas bertanda positif, yang berarti bahwa peningkatan variabel-variabel tersebut akan meningkatkan pengeluaran pendidikan dan kesehatan. Semakin besar penerimaan daerah yang berasal dari PAD dan DAU akan semakin meningkatkan pengeluaran pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan teori Peacock dan Wiseman tentang pengeluaran pemerintah. Peningkatan pengeluaran tersebut tentunya akan meningkatkan pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan pula untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pencapaian target pendidikan dasar sembilan tahun serta peningkatan upaya kesehatan baik perorangan maupun masyarakat. Penelitian Yudhoyono 2004 juga menunjukkan bahwa penerimaan daerah memiliki pengaruh positif terhadap pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan. Tabel 9 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pendidikan dan kesehatan Variabel Label Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept 20.46684 0.246 0.806 PAD PAD 0.09884 3.530 0.000 0.045 0.694 DAU DAU 0.17240 7.410 0.000 0.218 3.386 LAG PENGPENDKES Lag Pengeluaran PendidikanKesehatan 0.93557 25.340 0.000 F-hitung 1540.83 Adj-R 2 0.945 Sumber: hasil pengolahan Peningkatan pengeluaran pendidikan dan kesehatan pada tahun sebelumnya akan meningkatkan pengeluaran pendidikan dan kesehatan pada tahun berikutnya terlihat pula dari parameter koefisien yang bertanda positif. Peningkatan PAD baik pada jangka pendek maupun jangka panjang menunjukkan ketidakelastisan terhadap peningkatan pengeluaran pendidikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pengeluaran pendidikan tidak mampu hanya ditopang oleh penerimaan dari PAD saja. Sebaliknya, DAU dalam jangka pendek tidak elastis, namun bersifat sangat elastis pada jangka panjang. Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan pengeluaran pendidikan ini mampu menjelaskan variasi yang terjadi dalam penerimaan pengeluaran pendidikan dan kesehatan dengan cukup bagus yaitu sebesar 94.5. Peningkatan pengeluaran infrastruktur pun tak kalah pentingnya disamping pengeluaran pertanian, pendidikan dan kesehatan dalam upaya pengurangan jumlah penduduk miskin. Infrastruktur seperti jalan dan jembatan penting dalam memperlancar penduduk kepada kegiatan ekonominya, efisiensi biaya dan juga penting dalam memperlancar akses penduduk kepada sarana-sarana publik, salah satunya pendidikan dan kesehatan. Pengeluaran infrastruktur dipengaruhi oleh PAD, dana perimbangan, dan lag pengeluaran infrastruktur dengan arah yang positif. Peningkatan PAD dan dana perimbangan akan meningkatkan penerimaan daerah, yang kemudian akan meningkatkan pengeluaran daerah, termasuk pengeluaran infrastruktur. Peningkatan PAD tidak terlalu nyata dalam mempengaruhi peningkatan pengeluaran infrastruktur karena dana PAD umumnya hanya sedikit dan di sisi lain pengeluran infrastruktur memerlukan dana yang cukup besar. Tabel 10 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran infrastruktur Variabel Label Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept 111.62510 1.519 0.129 PAD PAD 0.02097 0.837 0.403 DAPER Dana Perimbangan 0.07821 5.554 0.000 0.267 1.721 LPENGINFRA Lag Infrastruktur 0.84460 15.128 0.000 F-hitung 431.45 R 2 0.828 Sumber: hasil pengolahan Peningkatan pengeluaran infrastruktur tahun lalu secara nyata semakin meningkatkan pengeluaran infrastruktur pada tahun berikutnya. Perubahan pengeluaran infrastruktur lebih responsif terhadap perubahan dana perimbangan dalam jangka panjang. Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan pengeluaran infrastruktur ini memiliki nilai Adj-R 2 sebesar 0.828, yang artinya bahwa sebesar 82.8 variasi dalam persamaan pengeluaran infrastruktur ini dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukkan ke dalam persamaan struktural ini.

5.2.3 Output

Blok Output terdiri atas persamaan PDRB Pertanian, PDRB Industri dan PDRB Jasa serta PDRB Lainnya. PDRB pertanian dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja pertanian, pengeluaran pendidikan dan kesehatan, dan pengeluaran infrastruktur. Variabel-variabel penjelas tersebut mempengaruhi PDRB pertanian secara positif dan nyata. Tabel 11 Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Pertanian Variabel Label Variabel Parameter Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept -584.05300 -1.255 0.210 TKTANI Tenaga Kerja Pertanian 0.00526 27.068 0.000 0.481 PENGTANI Pengeluaran Pertanian 1.87347 1.211 0.226 PENGPEND KES Pengeluaran PendKes 0.56049 3.491 0.001 0.097 PENGINFRA Pengeluaran Infrastruktur 0.30498 0.971 0.332 F-hitung 633.72 Adj-R 2 0.914 Sumber: hasil pengolahan Sektor pertanian merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, sehingga jumlah tenaga kerja pertanian memberikan pengaruh positif yang nyata terhadap output PDRB pertanian. Semakin besar tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian maka akan meningkatkan PDRB pertanian. Namun, dalam jangka pendek respon PDRB pertanian terhadap perubahan jumlah tenaga kerja pertanian kurang elastis. Hal tersebut terlihat dari PDRB pertanian hanya meningkat sebesar 0.48 apabila jumlah tenaga kerja pertanian meningkat sebesar 1. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumedi 2005 bahwa peningkatan tenaga kerja pertanian akan mempengaruhi peningkatan PDRB pertanian. Pengeluaran pertanian memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan PDRB pertanian. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Astuti 2007 bahwa pengeluaran untuk sektor pertanian merupakan hal yang penting berkaitan dengan sektor pertanian yang menyerap tenaga kerja. Peningkatan pendidikan dan kesehatan guna menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas berpengaruh positif dan nyata pula terhadap PDRB pertanian. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengalokasikan pengeluaran pemerintahnya terhadap belanja di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi sangat penting. Semakin meningkat pengeluaran pendidikan dan kesehatan, maka akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang berkualitas, tidak terkecuali tenaga kerja di bidang pertanian. Peningkatan kualitas tenaga kerja tersebut dapat berupa peningkatan kecakapan dalam penguasaan teknologi pertanian, yang kemudian nantinya akan berdampak pada meningkatkan output dari sektor pertanian. Namun, karena pendidikan dan kesehatan memerlukan waktu yang lama, sehingga dalam jangka pendek elastistasnya bersifat inelastis, yaitu sebesar 0.1 peningkatan PDRB pertanian yang akan terjadi apabila jumlah pengeluaran pendidikan dan kesehatan meningkat sebesar 1. Peningkatan infrastruktur seperti jalan dan jembatan akan meningkatkan akses petani dalam pendistribusian hasil produksi maupun dalam akses menuju tempat kegiatan ekonominya. Hal tersebut tentunya dapat menciptakan efisiensi biaya produksi dan nantinya akan meciptakan harga jual produk yang kompetitif. Kemudahan tersebut tentunya akan berimbas pada peningkatan produksi petani dan selanjutnya akan meningkatkan PDRB pertanian. Fan dan Kang 2004 dalam penelitiannya mengenai dampak pembangunan infrastruktur terutama jalan terhadap pertumbuhan ekonomi menemukan hubungan positif pula antara pengeluaran infratruktur terutama jalan terhadap PDRB pada sektor pertanian, PDRB industri dipengaruhi oleh tenaga kerja industri, pengeluaran infrastruktur dan investasi secara positif dan nyata. Peningkatan tenaga kerja industri sebagai salah satu faktor produksi secara signifikan akan meningkatkan PDRB industri. Peningkatan jumlah tenaga kerja sektor industri sebesar 1 pad