Tabel 18 Dampak peningkatan penerimaan bagi hasil pajak dan bukan pajak BHPBP sebesar 45 terhadap kemiskinan di Indonesia
No Uraian Nilai
Dasar Nilai
Simulasi Besar
Perubahan Persentase
Perubahan 1 PJK
milyar rupiah
1166.019 1229.676 63.657
5.46 2
PAD milyar rupiah 1603.939
1667.596 63.657
3.97 3 DAU
milyar rupiah
4934.243 5151.605 217.362
4.41 4 BHPBP
milyar rupiah
1809.282 2623.460 814.177 45.00
5 DAPER milyar rupiah
7172.047 8203.587
1031.539 14.38
6 PD milyar
rupiah 9375.119 10470.315 1095.196 11.68
7 PENGTANI milyar
rupiah 458.883 466.107
7.224 1.57
8 PENGPENDKES milyar rupiah
3947.317 4048.921
101.604 2.57
9 PENGINFRA milyar
rupiah 2055.280 2240.087
184.807 8.99
10 PENGDRH milyar
rupiah 13805.502 14121.671
316.169 2.29
11 KAPFIS milyar
rupiah 3413.222 4291.056
877.834 25.72
12 FISGAP milyar
rupiah 10392.280 9830.616
-561.664 -5.40
13 PDRBTANI milyar rupiah 11412.793 11539.638
126.845 1.11
14 PDRBIND milyar rupiah 18321.999 18743.154
421.154 2.30
15 PDRBJASA milyar rupiah 33601.444 35377.949
1776.505 5.29
16 PDRBLAIN milyar rupiah 12145.541 13167.975
1022.434 8.42
17 PDRB milyar rupiah 75481.776 78828.715
3346.939 4.43
18 PDKMISK ribu
jiwa 1341.188 1338.929
-2.259 -0.17
Sumber: Hasil pengolahan.
6.2.3 Peningkatan Pengeluaran Bidang Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja sektor pertanian sebagian besar merupakan penduduk miskin,
sehingga peningkatan pengeluaran pertanian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan penduduk miskin. Selama masa desentralisasi fiskal, pengeluaran
pemerintah untuk sektor pertanian tumbuh paling rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan sektor-sektor lainnya.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan meningkatkan kinerja sektor pertanian yang terlihat dari peningkatan PDRB sektor pertanian.
Peningkatan pengeluaran pertanian akan meningkatkan PDRB sektor pertanian sebesar 2.27, dan peningkatan tersebut akan meningkatkan total PDRB sebesar
sebesar 0.35. Peningkatan PDRB pertanian akan menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 0.54. Selain itu, peningkatan total PDRB tersebut akan
meningkatkan PAD sebesar 0.49 yang berasal dari peningkatan pajak sebesar
0.67. Peningkatan PAD tentunya kemudian akan meningkatkan penerimaan daerah sebesar 0.09. Gambaran lengkap mengenai hasil simulasi dampak
kebijakan fiskal terhadap pengeluaran pertanian dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19 Dampak peningkatan pengeluaran pertanian sebesar 30 terhadap
kemiskinan di Indonesia
No Uraian Nilai
Dasar Nilai
Simulasi Besar
Perubahan Persentase
Perubahan 1 PJK
milyar rupiah
1166.019 1173.829 7.810
0.67 2
PAD milyar rupiah 1603.939
1611.750 7.810
0.49 3 DAU
milyar rupiah
4934.243 4933.421 -0.821
-0.02 4 BHPBP
milyar rupiah
1809.282 1810.885 1.602
0.09 5
DAPER milyar rupiah 7172.047
7172.828 0.780
0.01 6 PD
milyar rupiah
9375.119 9383.710 8.591
0.09 7 PENGTANI
milyar rupiah
458.883 596.548 137.665
30.00 8
PENGPENDKES milyar rupiah 3947.317
3948.863 1.547
0.04 9 PENGINFRA
milyar rupiah
2055.280 2055.741 0.462
0.02 10 PENGDRH
milyar rupiah
13805.502 13945.541 140.038
1.01 11 KAPFIS
milyar rupiah
3413.222 3422.634 9.412
0.28 12 FISGAP
milyar rupiah
10392.280 10522.906 130.626
1.26 13 PDRBTANI milyar rupiah
11412.793 11671.712 258.919
2.27 14 PDRBIND milyar rupiah
18321.999 18323.051 1.051
0.01 15 PDRBJASA milyar rupiah
33601.444 33605.883 4.438
0.01 16 PDRBLAIN milyar rupiah
12145.541 12148.095 2.554
0.02 17 PDRB milyar rupiah
75481.776 75748.742 266.966
0.35 18 PDKMISK
ribu jiwa
1341.188 1333.883 -7.305
-0.54 Sumber: Hasil pengolahan.
6.2.4 Peningkatan Pengeluaran Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan dan kesehatan berkaitan erat dengan kualitas suatu masyarakat, sehingga pengeluaran bidang pendidikan dan kesehatan sangat penting dalam
peningkatan output melalui peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Peningkatan pengeluaran pendidikan dan kesehatan sebesar 35, secara rata-rata
nasional akan berpengaruh terhadap peningkatan pengeluaran pemerintah daerah sebesar 10.05.
Peningkatan pengeluaran pendidikan dan kesehatan tersebut juga akan meningkatkan PDRB terutama PDRB pertanian sebesar 6.84. Peningkatan
PDRB pertanian akan meningkatkan total PDRB sebesar 1.07. Selain meningkatkan total PDRB, PDRB pertanian juga akan menurunkan kemiskinan
sebesar 1.60. Peningkatan total PDRB tersebut kemudian akan meningkatkan PAD sebesar 1.66 melalui peningkatan pajak sebesar 2.29. Peningkatan PAD
akan menyebabkan peningkatan penerimaan pemerintah daerah sebesar 0.32. Tabel 20 Dampak peningkatan pengeluaran pendidikan dan kesehatan sebesar
35 terhadap kemiskinan di Indonesia
No Uraian Nilai
Dasar Nilai
Simulasi Besar
Perubahan Persentase
Perubahan 1 PJK
milyar rupiah
1166.019 1192.672
26.653 2.29
2 PAD milyar rupiah
1603.939 1630.593
26.653 1.66
3 DAU milyar
rupiah 4934.243
4932.684 -1.558
-0.03 4 BHPBP
milyar rupiah
1809.282 1813.989
4.707 0.26
5 DAPER milyar rupiah
7172.047 7175.195
3.148 0.04
6 PD milyar
rupiah 9375.119
9404.921 29.802
0.32 7 PENGTANI
milyar rupiah
458.883 461.965
3.082 0.67
8 PENGPENDKES milyar rupiah
3947.317 5328.877
1381.561 35.00
9 PENGINFRA milyar
rupiah 2055.280
2056.935 1.655
0.08 10 PENGDRH
milyar rupiah
13805.502 15193.143 1387.640 10.05
11 KAPFIS milyar
rupiah 3413.222
3444.582 31.360
0.92 12 FISGAP
milyar rupiah
10392.280 11748.561 1356.281 13.05
13 PDRBTANI milyar rupiah 11412.793
12193.426 780.633
6.84 14 PDRBIND milyar rupiah
18321.999 18325.770
3.771 0.02
15 PDRBJASA milyar rupiah 33601.444 33617.353 15.909
0.05 16 PDRBLAIN milyar rupiah
12145.541 12154.696
9.156 0.08
17 PDRB milyar rupiah 75481.776
76291.247 809.470
1.07 18 PDKMISK
ribu jiwa
1341.188 1319.774
-21.414 -1.60
Sumber: Hasil pengolahan.
6.2.5 Peningkatan Pengeluaran Bidang Infrastruktur
Infrastruktur merupakan sarana yang sangat penting dalam menghubungkan dan memperlancar aktivitas ekonomi dan mobilisasi masyarakat. Peningkatan
pengeluaran infrastruktur sebesar 35 akan meningkatkan pengeluaran daerah sebesar 5.54 secara rata-rata nasional. Peningkatan infrastruktur tersebut
kemudian juga meningkatkan output daerah PDRB melalui komponen- komponen PDRBnya. PDRB pertanian meningkat sebesar 2.13, PDRB industri
meningkat sebesar 8.95, PDRB jasa meningkat sebesar 20.58 dan PDRB lainnya meningkat sebesar 32.77. Peningkatan komponen PDRB tersebut
kemudian akan menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 0.28.