Peningkatan Pengeluaran Bidang Pendidikan dan Kesehatan
meningkat sebesar 4.40 sebagai dampak dari peningkatan total PDRB. Peningkatan penerimaan pajak akan meningkatkan PAD sebesar 444.55, dan
bersama-sama dengan BHPBP akan meningkatkan kapasitas fiskal sebesar 211.23. Peningkatan tersebut akan menaikkan penerimaan daerah sebesar
100.78 dan menurunkan kesenjangan fiskal sebesar 41.36.
6.2.8 Peningkatan Pengeluaran Bidang Pertanian, Bidang Pendidikan dan Kesehatan dan Bidang Infrastruktur
Simulasi kebijakan yang terakhir ini adalah dengan memadukan ketiga kebijakan pemerintah dari sisi pengeluaran daerah. Peningkatan pengeluaran
pertanian, pengeluaran pendidikan dan kesehatan dan pengeluaran infrastruktur akan memberikan dampak pada peningkatan pengeluaran daerah sebesar 21.56.
Pengeluaran tersebut berpengaruh terhadap peningkatan total PDRB melalui komponen-komponennya.
Tabel 24 Dampak peningkatan pengeluaran pertanian sebesar 30, pengeluaran pendidikan dan kesehatan sebesar 35 dan pengeluaran infrastruktur
sebesar 35 terhadap kemiskinan di Indonesia
No Uraian Nilai
Dasar Nilai
Simulasi Besar
Perubahan Persen
Perubahan 1 PJK
milyar rupiah
1166.019 8295.257 7129.238
611.42 2
PAD milyar rupiah 1603.939
8733.178 7129.238
444.48 3 DAU
milyar rupiah
4934.243 7171.326 2237.083
45.34 4 BHPBP
milyar rupiah
1809.282 1889.624
80.341 4.44
5 DAPER milyar rupiah
7172.047 9489.471
2317.424 32.31
6 PD milyar
rupiah 9375.119 18821.781 9446.663
100.76 7 PENGTANI
milyar rupiah
458.883 596.548
137.665 30.00
8 PENGPENDKES milyar rupiah
3947.317 5328.877
1381.561 35.00
9 PENGINFRA milyar
rupiah 2055.280
2774.628 719.348
35.00 10 PENGDRH
milyar rupiah
13805.502 16781.407 2975.905 21.56
11 KAPFIS milyar
rupiah 3413.222 10622.801 7209.579
211.23 12 FISGAP
milyar rupiah
10392.280 6158.606 -4233.674
-40.74 13 PDRBTANI milyar rupiah
11412.793 12664.441
1251.648 10.97
14 PDRBIND milyar rupiah 18321.999
19961.309 1639.309
8.95 15 PDRBJASA milyar rupiah
33601.444 40516.345 6914.901 20.58
16 PDRBLAIN milyar rupiah 12145.541
16125.285 3979.745
32.77 17 PDRB milyar rupiah
75481.776 89267.382
13785.606 18.26
18 PDKMISK ribu
jiwa 1341.188
1309.409 -31.779
-2.37 Sumber: Hasil pengolahan.
PDRB pertanian naik sebesar 10.97 sebagai dampak dari paduan pengeluaran-pengeluaran tersebut. Selain PDRB pertanian, PDRB industri
mengalami kenaikan sebesar 8.95, PDRB jasa naik sebesar 20.58, PDRB lainnya naik sebesar 32.77, sehingga total PDRB naik sebesar 18.26.
Kenaikan komponen-komponen PDRB tersebut akan menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 2.37.
Peningkatan total PDRB dan penurunan jumlah penduduk miskin akan meningkatkan jumlah penerimaan pajak sebesar 611.42. Selain itu, BHPBP juga
meningkat sebesar 4.44 sebagai dampak dari peningkatan total PDRB. Peningkatan penerimaan pajak akan meningkatkan PAD sebesar 444.48, dan
bersama-sama dengan BHPBP akan meningkatkan kapasitas fiskal sebesar 211.23. Peningkatan tersebut akan menaikkan penerimaan daerah sebesar
100.76 dan menurunkan kesenjangan fiskal sebesar 40.74. Simulasi yang merupakan kombinasi seluruh peningkatan pengeluaran ini ternyata memiliki
dampak yang lebih kecil terhadap upaya pengurangan jumlah penduduk miskin, apabila dibandingkan dengan simulasi yang terdiri dari kombinasi pengeluaran
pemerintah bidang pertanian dan pengeluaran bidang pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh pembangunan infrastruktur yang bias
perkotaan, sehingga kurang dapat menyentuh kepentingan masyarakat miskin.