Tenaga Kerja DINAMIKA FISKAL PEREKONOMIAN DAERAH

Propinsi-propinsi tersebut adalah NAD 21.61, NTB 21.88, NTT 23.41, Maluku 27.29, Papua 34.77 dan Papua Barat 31.43. Namun, apabila dilihat dari jumlah penduduk miskin, terlihat bahwa sebagian besar penduduk miskin berada di pulau Jawa. Jumlah penduduk miskin yang berada di pulau jawa tersebut mencapai rata-rata 19.81 juta jiwa atau sebesar 57.52 dari seluruh total penduduk miskin. Jawa Timur merupakan propinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi pada tahun 2009, yaitu sebesar 6 551.80 ribu jiwa, disusul dengan Jawa Tengah sebesar 6 143.99 ribu jiwa dan Jawa Barat sebesar 5 178.42 persen. Halaman ini sengaja dikosongkan

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FISKAL DAERAH, OUTPUT DAN KEMISKINAN

5.1 Analisis Umum Model Dugaan

Bab ini berisi penjelasan mengenai nilai-nilai hasil pendugaan parameter dari persamaan struktural pada model Kebijakan Fiskal dan Kemiskinan. Sebelumnya, dalam proses spesifikasi model ini telah dilakukan beberapa kali modifikasi karena ditemukan parameter-parameter yang tidak sesuai dengan teori melalui uji tanda sign-test maupun dalam hal signifikansi. Model yang dihasilkan ini merupakan model optimal berdasarkan data cross section dan time series yang tersedia dan dinilai dapat menggambarkan fenomena yang ada berdasarkan nilai dugaan parameter yang dihasilkan. Nilai koefisien determinasi R 2 masing-masing persamaan struktural dalam model berkisar antara 0,45-0,99. Hal tersebut mengandung arti bahwa peubah- peubah penjelas yang dimasukkan ke dalam persamaan struktural secara umum dapat menjelaskan dengan baik keragaman dari setiap peubah endogen. Selain itu, seluruh peubah penjelas tersebut memiliki parameter dugaan dengan tanda yang sesuai dengan harapan teori maupun fenomena ekonomi. Nilai statistik F yang digunakan untuk melihat kemampuan variasi peubah- peubah penjelas secara bersama-sama dalam menjelaskan variasi peubah endogennya menunjukkan nilai yang besar. Nilai F statistik tersebut berkisar antara 160.00 sampai 6179.49. Hal tersebut menunjukkan bahwa variasi peubah penjelas secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi peubah endogen dengan baik. Hasil t-statistik untuk menggambarkan kemampuan variasi peubah penjelas secara individual dalam menjelaskan variasi peubah endogen. Sebagian besar nilai t-statistik memiliki nilai yang menunjukkan pengaruh yang nyata pada taraf nyata α=0.10. Namun apabila memakai taraf nyata sebesar α=0.20, maka lebih besar lagi jumlah variabel peubah penjelas yang berpengaruh nyata terhadap peubah endogen pada masing-masing persamaan struktural dalam model.

5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fiskal Daerah, Output dan Kemiskinan