Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tabel 1 Skala interval derajat desentralisasi fiskal PADPenerimaan Daerah Kemampuan Keuangan daerah 00 - 10.00 10.01 - 20.00 20.00 - 30.00 30.01 - 40.00 40.01 - 50.00 50.00 Sangat Kurang Kurang Cukup Sedang Baik Sangat Baik Sumber : Tim Fisipol UGM dalam Tangkilisan, 2005. Selain ukuran-ukuran di atas, salah satu pengukuran dalam menilai kinerja fiskal adalah dengan mengukur derajat kemandirian daerah. Dengan mengukur derajat kemandirian daerah, dapat dilihat perkembangan seberapa jauh penerimaan yang berasal dari daerah dalam memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Menurut Halim 2007, terdapat empat 4 formula yang dapat digunakan untuk mengukut derajat kemandirian daerah. Masing-masing formula dibandingkan dengan sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Namun, penelitian ini hanya menggunakan dua formula dari empat formula yang ada: TKD PAD DK = ……………………..………...........................………………….… 5 TKD BHPBP PAD DKP + = …………………………………....................……..…… 6 Keterangan: DK = Derajat kemandirian daerah PAD = Pendapatan Asli Daerah Milyar Rupiah BHPBP = Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Milyar Rupiah TKD = Total pengeluaran Daerah Milyar Rupiah

3.2.2 Analisis Model Ekonometrika

Model ekonometrika yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah model persamaan simultan. Model persamaan simultan adalah suatu model ekonometrika terdiri dari beberapa persamaan yang perilaku variabel-variabelnya saling berkaitan dan ditentukan secara bersamaan. Persamaan simultan biasa digunakan untuk pemodelan ekonomi dan bisnis, karena proses dan perilaku ekonomi dan bisnis tersebut dapat direpresentasikan dengan baik melalui beberapa persamaan simultan yang saling memiliki ketergantungan. Gambar 9 Tahapan membangun model ekonometrika kebijakan fiskal daerah dan kemiskinan di Indonesia. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN TUJUAN PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORI • Peranan Pemerintah • Kebijakan Fiskal • PDRB • Kemiskinan EMPIRIS Penelitian: • Yudhoyono 2004 • Sumedi 2005 • Usman 2006 PENDEKATAN Model Ekonometrika Dampak Kebijakan Fiskal Daerah terhadap Kemiskinan PEMILIHAN DAN SPESIFIKASI MODEL 1.Blok Fiskal Daerah 2. Blok Output 3. Blok Kemiskinan IDENTIFIKASI MODEL Overidentified ESTIMASI MODEL 3-SLS Three Stage Least Squares EVALUASI Intepretasi Hasil VALIDASI MODEL Uji Statistik RMSPE, U-Theil dan R 2 SIMULASI MODEL Dalam model persamaan simultan, masing-masing persamaan menjelaskan satu variabel yang ditentukan dalam model tersebut. Persamaan simultan terdiri atas dua jenis persamaan yaitu 1 persamaan struktural, merupakan persamaan yang berupa suatu fungsi, terdiri dari variabel-variabel yang diambil berdasarkan teori ekonomi yang ada, dan 2 persamaan identitas, yaitu persamaan yang bukan merupakan fungsi, namun hanya persamaan yang terdiri dari penjumlahan beberapa variabel. Variabel-variabel dalam persamaan identitas dapat berasal dari variabel dependen pada persamaan struktural, maupun variabel yang berasal dari luar persamaan struktural. Variabel yang digunakan dalam persamaan simultan dibedakan menjadi beberapa jenis. Variabel-variabel tersebut adalah 1 variabel endogen, yaitu variabel yang nilainya ditentukan dalam persamaan struktural dan 2 variabel predetermined yaitu variabel yang nilainya ditentukan terlebih dahulu. Variabel predetermined sendiri terbagi menjadi dua, yaitu a variabel eksogen, yaitu variabel yang nilainya sepenuhnya ditentukan dari luar model persamaan dan b variabel lagged endogen yaitu variabel yang nilainya ditentukan di dalam sistem persamaan struktural, namun berdasarkan nilai yang telah lalu Juanda, 2009. Analisis dengan model ekonometrika persamaan simultan ini diawali dengan spesifikasi model dimana pemilihan variabel dan model tersebut berdasarkan pada teori ekonomi serta penelitian terdahulu. Setelah model dispesifikasi, selanjutnya adalah mengidentifikasi model tersebut berdasarkan order condition dan rank condition. Apabila model telah teridentifikasi, maka model dapat diestimasi dengan menggunakan metode estimasi yang sesuai. Model yang telah diestimasi tersebut kemudian diintepretasikan, baik dari sisi tanda parameter sign-test maupun tingkat signifikansi model. Simulasi model dapat dilakukan apabila model tersebut valid. Apabila hasil validasi menunjukkan nilai yang baik, selanjutnya dilakukan simulasi model. Model simultan desentralisasi fiskal dibangun berdasarkan kerangka teori ekonomi dan kajian empiris yang relevan yang diharapkan mampu menunjukkan jalur yang sederhana, jelas, serta dapat menangkap hubungan kebijakan fiskal daerah tersebut dengan upaya menanggulangi kemiskinan. Tahapan dalam membangun model analisis ekonometrika penelitian dapat dilihat pada gambar 9.