32
perencanaan strategis untuk sektor publik mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1 dipisahkan antara rencana strategis dengan rencana operasional.
Rencana strategis memuat antara lain: visi, misi, dan strategi arahan kebijakan; sedangkan rencana operasional memuat program dan rencana
tindakan aksi; 2 penyusunan rencana strategis melibatkan secara aktif semua stakeholders di masyarakat dengan kata lain, pemerintah bukan satu-
satunya pemeran dalam proses perencanaan strategis; 3 tidak semua isu atau masalah dipilih untuk ditangani. Dalam proses perencanaan strategis,
ditetapkan isu-isu yang dianggap paling strategis atau fokus-fokus yang paling diprioritaskan untuk ditangani; 4 kajian lingkungan internal dan
eksternal secara kontinyu dilakukan agar pemilihan strategi selalu up to date berkaitan dengan peluang dan ancaman di lingkungan luar dan
mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan internal Djunaedi, 2001.
Tahapan manajemen strategik diawali dengan perumusan strategi. Strategi dirumuskan melalui tahapan: 1 analisis arah, yaitu untuk
menentukan visi-misi-tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, 2 analisis situasi, yaitu tahapan membaca situasi dan menentukan Kekuatan-
Kelemahan-Peluang- Ancaman yang menjadi dasar perumusan strategi, 3 penetapan strategi, yaitu tahapan untuk identifikasi alternatif dan memilih
strategi yang akan dijalankan. Tahap selanjutnya setelah perumusan strategi adalah implementasi strategi, yaitu membuat rencana pencapaian sasaran
dan rencana kegiatan program dan anggaran yang sesuai dengan visi-misi- tujuan dan strategi yang telah ditetapkan Tripomo dan Udan, 2005.
33
Tahapan kegiatan dalam manajemen strategik tertera pada Gambar 1.
Gambar 1 . Tahapan Manajemen Strategik
2.8 Hasil Studi atau Kajian Terdahulu
Penelitian secara mengenai pengembangan komoditas unggulan telah banyak dilakukan. Dari beberapa penelitian tersebut terdapat beberapa persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Cianjur ini, baik pengunaan alat analisis, variabel penelitian selain tempat dan waktu penelitian
serta digunakannya analisis SWOT strength, weaknesses, opportunities, threats dan QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix.
Mintarti, nana. 2007 menyebutkan bahwa berdasarkan hasil kajian mengenai strategi pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di
Kabupaten Pacitan, diperoleh hasil prioritas strategi yang direkomendasikan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan adalah
penumbuhan klaster industri kelapa dengan mengoptimalkan kegiatan ekonomi komunitas yang selama ini telah terbentuk secara turun temurun
sebagai klaster alamiah. Klaster industri kelapa, diharapkan dapat mempercepat pengembangan unit-unit usaha mikro, kecil dan menengah
PERUMUSAN STRATEGI Strategy Formulation
PERENCANAAN STRATEGI Strategy Planning
PERANCANGAN PROGRAM Programming
Hasil : analisis lingkungan, visi- misi-tujuan, strategi
Hasil : Tahapan pencapaian tujuan
dan sasaran
target Hasil : rencana-rencan yang
akan dilakukan untuk mencapai target
34
produk kelapa di Kabupaten Pacitan, karena klaster merupakan aglomerasi ekonomi yang melibatkan pelaku dari hulu ke hilir, sehingga memungkinkan
penggabungan skala usaha antar pelaku, yang karenanya dapat mengeliminasi beberapa kelemahan usaha mikro, kecil dan menengah yang selama ini
terjadi, terutama di bidang produksi dan pemasaran. Baskoro 2007, dalam kajiannya tentang pengembangan kawasan
melalui agropolitan mengatakan bahwa melalui alat analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografi, analisis skalogram, analisis shift share, analisis
LQ dan analisis statistik non parametrik chi-square, menunjukkan hasil bahwa arahan penataan ruang kawasan agropolitan Bungakondang dapat
dibagi menjadi beberapa zona, zona pertama merupakan kawasan pusat pertumbuhan dan pelayanan, sektor pertanian merupakan sektor unggulan ini
dilihat dari kontribusi terhadap PDRB. Fitri Andi, Puji 2006, dari hasil penelitiannya tentang arahan
pewilayahan komoditas unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur didapatkan hasil Kelas Kemampuan lahan I sampai IV sebesar 91,74
cocok untuk budidaya pertanian. Potensi lahan dengan kesesuaian sangat sesuai dan cukup sesuai memiliki luasan yang besar untuk pengembangan
komoditas pertanian. Dilihat dari produksi dan pemasarannya komdotas dengan tujuan ekspor ke luar negeri adalah karet sedangkan untuk ekspor
antar propinsi karet,,kelapa sawit dan kelapa. Dari hasil analisis LQ didapatkan Kecamatan Antang Kalang memiliki komoditas unggulan yaitu
komoditas dengan nilai LQ1 sebanyak 20 komoditas. Dilihat dari skala prioritas komoditas unggulan masing-masing kecamatan memiliki
komoditas yang berbeda-beda di mana komoditas padi padi ladang dan padi sawah merupakan komoditas tanaman bahan makanan dengan skala prioritas
paling tinggi yang terdapat di semua kecamatan. Arahan perwilayahan komoditas unggulan ditetapkan dengan
memperhatikan kesesuaian lahan dan komoditas unggulan yang ada di setiap kecamatan. Komoditas pertanian tanaman pangan lahan basah
diarahkan di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, komoditas perkebunan kelapa sawit dan karet diarahkan di wilayah utara, komoditas