24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembangunan dan Pengembangan
Pembangunan merupakan suatu upaya untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik Riyadi dan Bratakusumah, 2003. Sedangkan
Saefulhakim 2003 mengartikan pembangunan sebagai suatu proses perubahan yang terencana terorganisasikan ke arah tersedianya alternatif-
alternatifpilihan-pilihan yang lebih banyak bagi pemenuhan tuntutan hidup yang paling manusiawi sesuai dengan tata nilai yang berkembang di dalam
masyarakat. Menurut Siagian dalam Riyadi dan Bratakusumah 2003 pembangunan sebagai suatu upaya perubahan untuk mewujudkan suatu
kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang.
Selain itu, Bappenas 1999 mendefinisikan pembangunan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan
sumberdaya, informasi, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan perkembangan global. Selanjutnya dikatakan bahwa
pembangunan daerah adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan melalui otonomi daerah, pengaturan sumberdaya nasional, yang
memberi kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah yang berdaya guna dalam penyelenggaraan pemerintah dan layanan masyarakat,
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah secara merata dan berkeadilan.
Sedangkan pengembangan
mengandung konotasi
pemberdayaan, kedaerahan, kewilayahan dan atau proses meningkatkan. Pengembangan
berarti melakukan sesuatu yang tidak dari nol atau tidak membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada, melainkan melakukan sesuatu yang sebenarnya
sudah ada tapi kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan. Jadi dalam hal pengembangan ekonomi masyarakat tersirat pengertian bahwa masyarakat di
25
suatu kawasan telah memiliki kapasitas tetapi perlu ditingkatkan lagi. Meskipun demikian secara hakiki pengertian pengembangan dengan
pembangunan umumnya sama dan dapat dipertukarkan. Kedua istilah tersebut diterjemahkan dari kata development Rustiadi et al., 2007.
2.2. Konsep Pembangunan Ekonomi Lokal
Pengembangan ekonomi
lokal merupakan
proses penjalinan
kepentingan antara sektor pemerintah, swasta, produsen dan masyarakat, dengan mengoptimalkan sumber daya lokal manusia, alam dan sosial, di
dalam sebuah komunitas, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja. Perhatian khusus diberikan pada dampak pertumbuhan
ekonomi terhadap rumah tangga miskin dan usaha kecil Boulle et al., 2002. Pengembangan ekonomi lokal adalah sebuah proses yang membentuk
kemitraan pelaku stakeholders ekonomi, yakni pemerintah daerah, kelompok kelompok berbasis masyarakat dan sektor swasta dalam mengelola
sumber daya yang tersedia untuk menciptakan lapangan kerja dan menggiatkan ekonomi daerah. Pendekatan tersebut menekankan kewenangan
lokal, menggunakan potensi sumber daya manusia, sumber daya fisik dan kelembagaan. Kemitraan pengembangan ekonomi lokal mengintegrasikan
upaya mobilisasi para pelaku, organisasi dan sumber daya, serta pengembangan kelembagaan baru melalui dialog dan kegiatan-kegiatan
strategik Dendi et al., 2004 Pengembangan ekonomi lokal merupakan sebuah pendekatan yang
menghubungkan daerah pedesaan atau daerah terbelakang dengan sistem ekonomi pasar guna memacu kegiatan ekonomi daerah tersebut.
Pengembangan dan integrasi tersebut dicapai dengan berfokus pada klaster yang memberikan kesempatan bagi kaum miskin untuk memainkan peranan
penting dalam kegiatan ekonomi itu. Pada gilirannya, implementasi pengembangan ekonomi lokal akan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan
dan kesempatan, serta memunculkan strategi untuk menjaga agar sebagian besar kesempatan memperoleh pendapatan bertahan di daerah yang
bersangkutan. Daerah akan menerima manfaat berupa peningkatan kegiatan