Kondisi Demografi GAMBARAN UMUM KABUPATEN C IANJUR

pengangguran yaitu sebanyak 127.508 jiwa. Angkatan kerja yang bergerak dibidang pertanian 40,50 persen; industri 5,26 persen; perdagangan, rumah makan dan hotel 21,09 persen, jasa kemasyarakatan 1 4 , 7 5 persen, dan lainnya meliputi pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air, bangunan, angkutan, pergudangan dan komunikasi, keuangan, asuransi, persewaan dan jasa perusahaan mencapai 17,59 persen. Dengan demikian sektor pertanian merupakan sektor terbesar disusul dengan sektor perdagangan hal ini merupakan suatu ukuran untuk melihat potensi setiap sektor.

4.3. Perkembangan dan Struktur Ekonomi Kabupaten C ianjur

Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 4,74 persen. Angka pertumbuhan tersebut mengalami sedikit percepatan jika dibandingkan dengan LPE tahun 2010 yaitu sebesar 4,53 persen. Kondisi ini menggambarkan bahwa secara umum kinerja ekonomi di Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 relatif lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila dicermati menurut kelompok sektor ekonomi, terdiri dari tiga kelompok yaitu sektor primer, sekunder dan sektor tersier. LPE untuk masing-masing kelompok sektor tersebut pada tahun 2011 adalah sebesar 1,51 persen, 8,43 persen dan 7,07 persen. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa kelompok sektor sekunder memiliki capaian kinerja yang lebih baik dibandingkan dua kelompok lainnya. Dengan menggunakan LPE total sebagai Base Line maka dapat dilihat keadaan kelompok sektor yang terbagi tiga kelompok yaitu: 1. Sektor primer Sektor primer adalah sektor yang tidak mengolah bahan baku melainkan hanya menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tanah dan deposit lainnya, yaitu sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian. Untuk kelompok sektor primer, laju pertumbuhannya pada tahun 2011 sebesar 1,51 persen. Capaian laju pertumbuhan kelompok sektor primer terendah dibandingkan dengan dua kelompok sektor lainnya. Pada tahun 2009 kelompok sektor ini mampu tumbuh sebesar 5,54 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi dibandingkan sektor sekunder dan primer. Perlambatan pertumbuhan ke lom pok se ktor prim er e ra t kaitannya dengan kinerja sektor pertanian. Hal ini disebabkan sektor pertanian merupakan kontributor utama terhadap kelompok sektor primer. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan sektor pertanian mengalami penurunan sebesar -1,02 persen. Hal ini terkait dengan penurunan produksi padi pada tahun 2011 dibandingkan produksi padi pada tahun 2010. Adapun sub sektor lainnya pada sektor pertanian rata-rata mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai sub sektor kehutanan yaitu mampu tumbuh sebesar 36,22 persen. Percapaian pertumbuhan yang tinggi pada sub sektor kehutanan disebabkan pada tahun 2011 memasuki masa tebang kayu lokal dan Jati dan produksinya lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2010. Sedangkan untuk sektor Pertambangan dan Penggalian laju pertumbuhannya sebesar 8,08 persen. Kondisi ini menggambarkan terjadinya peningkatan produksi hasil pertambangan penggalian pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun 2010. 2. Sektor sekunder Sektor sekunder adalah sektor yang mengolah bahan baku baik dari sektor primer maupun dari sektor primer itu sendiri menjadi bahan lain yang mempunyai nilai yang lebih tinggi, diantaranya yaitu sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air minum serta bangunankonstruksi.