Analisis Shift Share HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis Shift Share Pertumbuhan tiap-tiap subsektor dipengaruhi oleh tiga komponen pertumbuhan wilayah. Ketiga komponen tersebut adalah pertumbuhan regional PR, pertumbuhan proporsional PP dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW. Pengaruh pertumbuhan regional menjelaskan seberapa besar PDRB Kabupaten Cianjur meningkat bila jumlah PDRB Propinsi Jawa Barat per subsektor bertambah dengan laju yang sama dengan pertumbuhan regional, sehingga persentase komponen regional sama dengan persentase laju pertumbuhan, yaitu sebesar 24,14 persen.

1. PERTANIAN

826.567,71 25,14 -235.708,64 -7,17 -213.449,23 -6,49 a. Tanaman Bahan Makanan 640.980,98 25,14 -107.102,34 -4,20 -304.102,44 -11,93 b. Tanaman Perkebunan 19.767,15 25,14 -5.163,84 -6,57 426,93 0,54 c. Peternakan 117.402,08 25,14 -101.963,22 -21,83 82.756,92 17,72 d. Kehutanan 5.598,14 25,14 -9.800,20 -44,01 19.180,94 86,14 e. Perikanan 42.819,36 25,14 3.664,71 2,15 -27.055,34 -15,89

2. PERTAMBANGAN

2.295,14 25,14 -1.737,20 -19,03 775,78 8,50 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Non Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian 2.295,14 25,14 -1.297,45 -14,21 336,04 3,68

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

50.642,22 25,14 -15.662,95 -7,78 18.501,94 9,19 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas 50.642,22 25,14 -14.952,33 -7,42 17.791,32 8,83

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH

14.172,02 25,14 2.252,87 4,00 773,90 1,37 a. Listrik 13.449,06 25,14 -1.549,27 -2,90 4.406,71 8,24 b. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih 722,96 25,14 -25,12 -0,87 194,45 6,76

5. BANGUNAN

58.194,64 25,14 59.888,13 25,87 -58.036,42 -25,07

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, DAN HOTEL

478.398,64 25,14 250.259,12 13,15 -221.827,72 -11,66 a. Perdagangan Besar dan Eceran 357.082,83 25,14 210.348,78 14,81 -258.304,41 -18,19 b. Restoran 14.648,66 25,14 4.715,31 8,09 4.947,71 8,49 c. 106.667,15 25,14 4.181,02 0,99 62.542,99 14,74

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

135.018,24 25,14 100.183,78 18,65 -113.967,78 -21,22 a. Pengangkutan 117.066,01 25,14 9.016,26 1,94 -51.967,78 -11,16 1. Pengangkutan Kereta Api 26,19 25,14 1,27 1,22 -12,99 -12,47 2. Pengangkutan Jalan Darat 106.329,61 25,14 -6.150,10 -1,45 -30.881,87 -7,30 3. Pengangkutan LSDP 16,14 25,14 -59,51 -92,72 42,41 66,07 4. Pengangkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Jasa Penunjang Pengangkutan 10.694,08 25,14 7.944,54 18,68 -13.835,26 -32,53 b. Komunikasi 17.952,23 25,14 35.319,31 49,46 -6.151,80 -8,62

8. KEUANGAN, PERSEWAAN BANGUNAN JA 97.688,93

25,14 52.419,47 13,49 -91.191,98 -0,23 a. Bank 23.368,99 25,14 33.911,93 36,48 -33.758,15 -0,36 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank Jasa Pe 4.212,21 25,14 293,29 1,75 -1.516,89 -0,09 c. Sewa Bangunan 58.875,50 25,14 2.113,66 0,90 -42.616,89 -0,18 d. Jasa Perusahaan 11.232,22 25,14 5.676,63 12,71 -2.876,09 -0,06

9. JASA-JASA

183.097,64 25,14 6.576,29 0,90 -35.579,45 -0,05 a. Pemerintahan Umum dan Pertahanan 98.838,49 25,14 -78.318,12 -19,92 60.132,28 0,15 b. Swasta 84.259,15 25,14 86.881,06 25,92 -97.698,38 -0,29 1. Jasa Sosial Masyarakat 6.808,74 25,14 1.150,86 4,25 -6.713,49 -0,25 2. Jasa Hiburan Budaya 2.500,61 25,14 3.919,92 39,41 -4.388,23 -0,44 3. Jasa Perorangan Rumah Tangga 74.949,81 25,14 90.369,68 30,31 -95.156,05 -0,32 Gas Hotel PPWij No Lapangan Usaha PN Ppij Komponen pertumbuhan proporsional sebagai pengaruh kedua, menjelaskan perbedaan kenaikan PDRB tingkat propinsi dengan kenaikan PDRB subsektor perekonomian untuk semua s u b sektor di seluruh kabupatenkota yang ada di propinsi Jawa Barat . SubSektor yang memiliki persentase yang positif PP0, berarti pertumbuhan subsektor tersebut di Kabupaten Cianjur memiliki laju pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan subsektor tersebut di provinsi Jawa Barat atau subsektor tersebut di Kabupaten Cianjur memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat . Sedangkan apabila persentase yang negatif PP0 Subsektor tersebut di Kabupaten Cianjur memiliki laju pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan subsektor tersebut di provinsi Jawa Barat atau subsektor tersebut di Kabupaten Cianjur memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Berdasarkan tabel 18, maka subsektor yang memiliki laju pertumbuhan yang positif atau cepat adalah perikanan, perdagangan besar dan eceran, restoran, hotel, pengangkutan, komunikasi, bank, lembaga keuangan, sewa bangunan, jasa perusahaan, jasa sosial dan masyarakat, jasa hiburan dan budaya,jasa perorangan dan rumah tangga. Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan laju pertumbuhan adalah subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, penggalaian, listrik, air bersih, pengangkutan darat, pengangkutan LSDP dan jasa-jasa pemerintahan umum dan pertahanan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW sebagai pengaruh ketiga, menjelaskan tingkat kekompetitifan suatu subsektor tertentu di Kabupaten Cianjur dibanding tingkat propinsi Jawa Barat. Jika nilai pergeseran diferensialnya positif, berarti sektor tersebut di Kabupaten Cianjur lebih kompetitif dibanding sektor yang sama di tingkat perekonomian propinsi. Pergeseran diferensial ini disebut juga pengaruh keunggulan kompetitif. Hasil analisa menunjukkan bahwa Kabupaten Cianjur sebagai kabupaten yang memiliki keunggulan kompetitif karena memiliki perubahan relatif yang lebih tinggi dari Provinsi Jawa Barat pada subsektor perkebunan, peternakan dan kehutanan, penggalian, industri tanpa migas, listrik, air bersih, restoran, hotel, pengangkutan LSDP dan jasa pemerintahan umum dan pertahanan. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor –subsektor tersebut memiliki keunggulan untuk dikembangkan di Kabupaten Cianjur. Namun demikian analisis ini perlu dikolaborasi dengan analisis LQ sehingga kebijakan yang diambil akan lebih tepat.

5.3 Analisis kuadran

Analisis lebih lanjut adalah menggabungkan antara LQ dan SSA dengan menggunakan analisis kuadran untuk mengetahui sektor-sektor yang potensial untuk dikembangkan berdasarkan kedua kriteria tersebut sebagaimana ditampilkan pada Gambar 9. Kuadran I menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis dan memiliki keunggulan untuk dikembangkan di Kabupaten Cianjur. Sektor –sektor tersebut adalah Perkebunan, peternakan, kehutanan, restoran, hotel, jasa pemerintahan umum. Pengembangan sektor perkebunan, peternakan dan kehutanan dapat dilakukan secara integrasi dengan memanfaatkan lahan kehutanan maupun limbah perkebunan sebagai hijauan pakan ternak. Selain itu, pengembangan peternakan secara lebih intensif dengan menggunakan teknologi yang lebih tepat dan manajemen yang baik serta permodalan yang memadai akan memberikan hasil yang lebih besar lagi bagi masyarakat. Selanjutnya sektor-sektor yang menempati kuadran II merupakan sektor basis namun pergeserannya lambat adalah sektor tanaman bahan makanan, perikanan, perdagangan besar dan eceran, pengangkutan jalan darat, jasa penunjang angkutan, bank, sewa bangunan, jasa perusahaan, jasa hiburan dan budaya, jasa perorangan dan rumahtangga. Tanaman bahan makanan sebagai sektor basis di Kabupaten Cianjur semakin tergeser karena adanya konversi lahan pertanian yang cukup tinggi untuk dijadikan perumahan. Sektor perdagangan besar dan eceran juga memiliki pergeseran yang lambat karena pendapatan masyarakat yang rendah. Sedangkan bank, akhir-akhir ini mengalami degradasi kepercayaan dari masyarakat karena banyaknya alternatif bagi masyarakat untuk memperoleh modal melalui lembaga keuangan lainnya. Sektor-sektor yang belum berkembang di Kabupaten Cianjur sesuai analisis LQ dan SSA kuadran III adalah sektor Bangunan, pengangkutan kereta api, jasa penunjang angkutan, komunikasi, lembaga keuangan tanpa bank, jasa sosial dan masyarakat. Sedangkan pada kuadran IV menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki keunggulan untuk dikembangkan di Kabupaten Cianjur namun belum merupakan sektor basis di Kabupaten Cianjur. Sektor-sektor yang tergolong dalam kategori ini adalah sektor penggalian, industi tanpa migas, listrik, air bersih dan pengangkutan LSDP. Sektor-sektor tersebut bila dikembangkan dengan baik akan menjadi sektor basis di Kabupaten Cianjur. Gambar 3. Hasil analisis kuadran LQ dan PPW Kabupaten Cianjur Berdasarkan hasil analisis kuadran tersebut, subsektor peternakan menjadi pilihan sebagai subsektor penghela dalam pengembangan ekonomi kabupaten Cianjur, sebab subsektor peternakan diusahakan oleh masyarakat diseluruh wilayah Cianjur, sedangkan untuk sektor perkebunan, masyarakat lebih banyak PPW LQ Kuadran I Perkebunan, peternakan , kehutanan, restoran, hotel, jasa pemerintahan umum Kuadran IV Penggalian, industri tanpa migas, listrik, air bersih, angkutan LSDP Kuadran II Tanaman bahan makanan, perikanan, perdagangan besar dan eceran, pengangkutan jalan darat, jasa penunjang angkutan, bank, sewa bangunan, jasa perusahaan, jasa hiburan dan budaya, jasa Kuadran III Bangunan, pengangkutan kereta api, jasa penunjang angkutan, komunikasi, lembaga keuangan tanpa bank, jasa sosial dan masyarakat