Hasil Studi atau Kajian Terdahulu

34 produk kelapa di Kabupaten Pacitan, karena klaster merupakan aglomerasi ekonomi yang melibatkan pelaku dari hulu ke hilir, sehingga memungkinkan penggabungan skala usaha antar pelaku, yang karenanya dapat mengeliminasi beberapa kelemahan usaha mikro, kecil dan menengah yang selama ini terjadi, terutama di bidang produksi dan pemasaran. Baskoro 2007, dalam kajiannya tentang pengembangan kawasan melalui agropolitan mengatakan bahwa melalui alat analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografi, analisis skalogram, analisis shift share, analisis LQ dan analisis statistik non parametrik chi-square, menunjukkan hasil bahwa arahan penataan ruang kawasan agropolitan Bungakondang dapat dibagi menjadi beberapa zona, zona pertama merupakan kawasan pusat pertumbuhan dan pelayanan, sektor pertanian merupakan sektor unggulan ini dilihat dari kontribusi terhadap PDRB. Fitri Andi, Puji 2006, dari hasil penelitiannya tentang arahan pewilayahan komoditas unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur didapatkan hasil Kelas Kemampuan lahan I sampai IV sebesar 91,74 cocok untuk budidaya pertanian. Potensi lahan dengan kesesuaian sangat sesuai dan cukup sesuai memiliki luasan yang besar untuk pengembangan komoditas pertanian. Dilihat dari produksi dan pemasarannya komdotas dengan tujuan ekspor ke luar negeri adalah karet sedangkan untuk ekspor antar propinsi karet,,kelapa sawit dan kelapa. Dari hasil analisis LQ didapatkan Kecamatan Antang Kalang memiliki komoditas unggulan yaitu komoditas dengan nilai LQ1 sebanyak 20 komoditas. Dilihat dari skala prioritas komoditas unggulan masing-masing kecamatan memiliki komoditas yang berbeda-beda di mana komoditas padi padi ladang dan padi sawah merupakan komoditas tanaman bahan makanan dengan skala prioritas paling tinggi yang terdapat di semua kecamatan. Arahan perwilayahan komoditas unggulan ditetapkan dengan memperhatikan kesesuaian lahan dan komoditas unggulan yang ada di setiap kecamatan. Komoditas pertanian tanaman pangan lahan basah diarahkan di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, komoditas perkebunan kelapa sawit dan karet diarahkan di wilayah utara, komoditas 35 perkebunan kelapa diarahkan di wilayah selatan. Hasil analisis menunjukkan adanya kesesuaian lahan yang sama bagi beberapa komoditas di suatu lahan yang sama. Untuk mencapai pemanfaatan lahan optimal diarahkan beberapa alternatif pengusahaan dengan pola komplementer dan suplementer. Hal yang membedakan kajian-kajian tersebut dengan kajian ini adalah pertama, kajian ini untuk mengidentifikasi komoditas yang menjadi basis dan memiliki keunggulan kompetitif serta kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Cianjur. Kedua, dalam kajian ini akan merumuskan strategi yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam rangka mengembangkan komoditas unggulan di wilayahnya. Ketiga, kajian ini menggunakan alat analisis SWOT dan analisis deskriptif yang akan memberikan suatu rancangan strategi kebijakan pengembangan wilayah berdasarkan pengembangan komoditas unggulan . 36

BAB III METODE KAJIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Pembangunan Kabupaten Cianjur sampai saat ini belum terlalu jelas kemana arahnya.Ini terlihat dari tidak fokusnya kebijakan pembangunan terutama dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Padahal pembangunan ekonomi lokal semestinya berbasis potensi lokal pula. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan produk unggulan yang memang menjadi basis di wilayah Kabupaten Cianjur. Pengembangan produk unggulan ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing daerah. Pemilihan produk unggulan harus memperhatikan bahwa produk memang menjadi ciri khas daerah, diusahakan oleh sebagian besar masyarakat serta memiliki jangkauan pasar yang luas. Namun dalam pengembangan subsektor unggulan ini tidak hanya memperhatikan ketersediaan produk saja tapi juga memperhatikan fasilitas pendukung seperti transportasi, energi, jasa dan lainnya. Karena pengembangan subsektor unggulan tanpa didukung fasiltas pendukung akan menimbulkan biaya yang sangat mahal karena harus membangun fasilitas pendukung. Untuk menentukan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan dilakukan dengan analisis skalogram. Analisis ini akan menghasilkan kecamatan dengan fasilitas publik yang memadai sampai kecamatan yang minim fasilitasnya. Tentunya tidak semua subsektor dapat dikembangkan menjadi subsektor unggulan. Yang perlu diperhatikan juga adalah apakah subsektor tersebut benar-benar menjadi subsektor basis di suatu wilayah sehingga ketersediaan bahan baku dapat terjamin dan penyerapan tenaga kerja, karena memang tujuan utama pengembangan subsektor unggulan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Identifikasi diperlukan sebagai dasar dalam penentuan produk ungggulan yang akan dikembangkan dalam suatu wilayah. Oleh karena itu perlu diketahui subsektor apa yang menjadi basis atau mempunyai keunggulan komparatif di Kabupaten Cianjur menggunakan analisis LQ, selanjutnya perlu diketahui juga pergeseran atau perubahan PDRB di Kabupaten 37 Cianjur, sehingga kita dapat mengetahui subsektor mana yang memiliki keunggulan kompetitif di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka disusunlah perumusan strategi dengan menggunakan analisis SWOT. Pada tahap perumusan strategi digunakan matrik SWOT strength, weaknesses, opportunities, threats guna memetakan posisi lembaga terhadap lingkungannya dan menetapkan strategi umum. Hasil analisis SWOT yang dilanjutkan dengan penyusunan roadmap strategi, serta penyusunan program dan kegiatan. Maka diharapkan kajian mengenai strategi pengembangan subsektor unggulan ini dapat dijadikan landasan bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam rangka mengejar ketertinggalannya dari kabupaten lain. Kerangka pemikiran kajian ini tersaji dalam Gambar 2. Arah pengembangan subsektor penghela kab. Cianjur belum jelas Fasilitas Ekonomi, Jumlah Komoditas Produksi Sosial dan Penduduk Kecamatan kecamatan Pemerintahan dan kabupaten Kabupaten Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan Analisa Skalogram subsektor unggulan dan potensi daerah Analisa LQ SSA prioritas pengembangan subsektor penghela Strategi pengembangan subsektor penghela Analisa SWOT Daya Saing Daerah