Listrik yang Dihasilkan PERBANDINGAN TEKNOLOGI BERDASARKAN ASPEK TEKNIS

39 sumber energi. Selain metana, terdapat gas-gas pengotor lain pada biogas yaitu karbon dioksida, hidrogen sulfida, nitrogen, oksigen, hidrogen, dan air. Menurut KIS Group 2012, teknologi PT KIS menghasilkan biogas sekitar 28 m 3 m 3 LCPKS yang diolah.Persentase metana pada biogas yang dihasilkan adalah sekitar 60-70 sehingga rata-rata gas metana yang dihasilkan adalah 16,8-19,6 m 3 m 3 Teknologi PT AES menghasilkan biogas sekitar 20 m LCPKS yang diolah. 3 ton TBS yang diproses. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan oleh PT AES, 1 ton TBS yang diolah akan menghasilkan rata-rata LCPKS sebanyak 0,63 m 3 . Dengan demikian, biogas yang dihasilkan mencapai 31,7 m 3 biogasm 3 LCPKS yang diolah.Namun, jika dilakukan perhitungan dengan rata-rata LCPKS di Lampung 0,826 m 3 ton TBS, biogas yang dihasilkan setara dengan 24,2m 3 biogasm 3 LCPKS. Kandungan rata-rata gas metana di dalam biogas adalah 62, berkisar antara 59-64 Soesanto 2012. Jadi, rata-rata kadar gas metana yang dihasilkan dari teknologi PT AES adalah 14,3-20,3m 3 m 3 Biogas yang dihasilkan pada teknologi PT KME sebesar 815-1.000 m LCPKS yang diolah. 3 jam pada skala PKS 45 ton TBSjam Wiryawan 2012. Nilai ini setara dengan 18,1-22,2 m 3 ton TBS yang diproses. Dengan menggunakan konversi 0,826 m 3 LCPKSton TBS, biogas yang dihasilkan teknologi PT KME sebanyak 21,9-26,9 m 3 m 3 LCPKS yang diolah. Persentase metana dalam biogas sebesar 55-65. Oleh sebab itu, gas metana yang dihasilkan sekitar 12,0-17,5 m 3 m 3 Dikaji dari biogas yang dihasilkan dari 1 m LCPKS yang diolah. 3 LCPKS, diperoleh hasil yang terbesar pada teknologi PT KIS sebesar 28 m 3 ,PT AES sebesar24,2-31,7m 3 , diikuti dengan PT KME sebesar 21,9- 26,9 m 3 . Berdasarkan gas metana yang dihasilkan dari masing-masing teknologi, teknologi PT KIS cenderung menghasilkan gas metana yang terbesar yaitu 16,8-19,6m 3 m 3 LCPKS, teknologi PT AES menghasilkan metana sebesar14,3-20,3 m 3 m 3 LCPKS, sedangkan teknologi PT KME menghasilkan sekitar 12,0-17,5 m 3 m 3 LCPKS.Persentase gas metana yang terbesar pun dihasilkan pada penggunaan teknologi PT KIS.

4.4.9. Listrik yang Dihasilkan

Jumlah listrik yang dihasilkan akan bergantung pada jumlah biogas yang dihasilkan dari proses anaerobik. Energi yang terkandung pada 1 m 3 Berdasarkan hasil kajian, telah diketahui potensi pembangkitan listrik dari masing-masing teknologi yang dikaji. TeknologiPT KIS memiliki potensi pembangkitan listrik sampai 2 MW pada PKS 60 ton TBSjam, 1,5 MW pada PKS 45 tonjam, dan 1 MW pada PKS 30 ton TBSjam.PT AESdan PT KME juga memiliki potensi listrik yang sama Firman 2012. biogas adalah 2 kWh. Selain volume biogas yang ditangkap, energi listrik yang dihasilkan akan bergantung juga pada efisiensi peralatan atau mesin konversi yang digunakan. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan hasil pada contoh proyek yang dikaji dari masing- masing teknologi.PT KIS pada proyek di PT Umbul Mas Wisesa mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1,82 MWh per jam. PT AES pada proyek di PT Perkebunan Milano memiliki potensi sebesar 1,36 MWh per jam. Di sisi lain,PT KME di proyek Tandun mampu menghasilkan listrik sekitar0,97 MWh per jam. Perolehan nilai-nilai tersebut merupakan nilai nominal, dengan asumsi seluruh biogas yang ditangkap digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Perbedaan dari nilai tersebut dipengaruhi juga oleh skala proyek. Proyek PT KIS tersebut dilakukan pada PKS berkapasitas 65ton TBSjam. Proyek PT AES di PT Perkebunan Milano dilakukan pada produksi rata-rata sekitar 50 ton TBSjam. Proyek PT KME di PKS Tandun dilakukan pada skala PKS 35 ton TBSjam. Rata-rata kapasitas olah PKS di Provinsi Lampung adalah 45 ton TBSjam. Dengan demikian, energi listrik yang dihasilkan dari masing-masing teknologi dapat diestimasi melalui perbandingan 40 skala. Teknologi PT KIS berdasarkan performansi pada studi kasus akan menghasilkan listrik sebesar 1,26 MWh per jam jika diterapkan pada PKS 45 ton TBSjam. Teknologi PT AES akan menghasilkan 1,22 MWh per jam, sedangkan teknologi PT KME akan menghasilkan energi listrik sebesar 1,25 MWh per jam. Akan tetapi, hasilnya akan berbeda jika dibandingkan dengan perhitungan pada Subbab Perbandingan Teknologi Berdasarkan Aspek Lingkungan, bagian pembahasan reduksi emisi gas rumah kaca. Pada perhitungan tersebut diperoleh hasil perhitungan energi listrik pada aplikasi teknologi PT KIS, PT AES, PT KME secara berturut-turut 1,45 MWh; 1,25 MWh; dan 1,26 MWh per jam. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh kondisi pengolahan LCPKS di Lampung serta performansi dari masing-masing teknologi.

4.5. PERBANDINGAN