28 penggunaan internal ataupun ditransmisikan ke PLN yang bekerja sama dengan PKS Soesanto 2012.
Pemanfaatan untuk menghasilkan energi listrik tersebut dapat dilihat pada Gambar 19.
G ambar 19. Sistem mesin biogas untuk menghasilkan listrik Soesanto 2012
Selain biogas, limbah cair efluen yang dihasilkan dari proses anaerobik akan disalurkan ke lagoon
fakultatif 1 dan 2 milik PKS yang bersangkutan, atau dengan kolam aerobik. Efluen akhir dari proses pengolahan limbah cair tersebut akan disalurkan ke badan air atau digunakan untuk keperluan
land application.
4.3.3. Teknologi PT Karya Mas Energi
Inti teknologi yang disediakan oleh PT Karya Mas Energi sama dengan teknologi yang disediakan oleh PT AES AgriVerde, yaitu penggunaan cover lagoon atau anaerobic pond capped
system. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan di antara kedua teknologi tersebut. Hal ini dapat
dilihat pada batasan teknologi yang ditawarkan oleh PT Karya Mas Energi KME pada Gambar 20. PT KME menyediakan paket teknologi yang lebih kompleks dibandingkan dengan PT AES. Batasan
proyeknyamencakup sistem penanganan limbah, pemanfaatan biogas melalui peralatan pembakar untuk produksi energi terbarukan atau untuk didestruksi menggunakan flare, pembuangan lumpur,
serta pengeluaran akhir dari efluen LCPKS yang sudah diolah ke lahan ataupun ke badan air.
29 Gambar 20. Batasan teknologi yang disediakan PT Karya Mas Energi UNFCCC 2012
Pada batasan proyek tersebut, PT Karya Mas Energi memiliki beberapa produk dan jasa. Produknya berupa pabrik biogas bioflow anaerobik, monitoring dan kontrol proses, pencatatan data,
sistem distribusi biogas, sistem penanganan biogas, dan penggunaan biogas untuk panas dan energi. Sementara, layanan yang diberikan adalah jasa inisiator dan pengembang proyek serta jasa kontraktor
EPC biogas dari limbah cair pabrik kelapa sawit Wiryawan 2012. Skema teknis teknologi keseluruhan yang disediakan oleh PT Karya Mas Energi dapat dilihat
pada Lampiran 3. Pada skema tersebut, terlihat rangkaian peralatan proses yang ada pada paket teknologi konversi gas metana menjadi energi. Bagian pertama adalah bagian subsistem pengumpanan
LCPKS dari pretreatment yang dilakukan oleh PKS. Pada subsistem tersebut, terdapat pompa umpan yang mengalirkan raw LCPKS yang telah melalui kolam pendingin dan kolam pencampur. Raw
LCPKS langsung dialirkan ke bagian cover lagoonGambar 21. Pemilihan sistem cover lagoon pada teknologi PT KME didasari dengan adanya beberapa keuntungan dibanding sistem termofil, antara
lain sensitivitas terhadap bahan toksik cukup rendah, biaya operasional lebih rendah, serta pengendalian suhunya tidak terlalu sulit Gerardi 2003 diacu dalam Wiryawan 2012. Di dalam cover
lagoon , terjadi proses dekomposisi anaerobik dengan dibantu oleh mekanisme pengadukan bioflow
diffuser Gambar 22 untuk memastikan substrat seragam dan kontak mikroorganisme berjalan dengan
baik, tanpa adanya endapan lumpur berlebih di dasar.
Gambar 21. Cover lagoon Gambar 22. Bioflow diffuserWiryawan 2012
Cover lagoon terhubung dengan subsistem penanganan gas dan sistem sludge sisa.Biogas yang
dihasilkan akan dialirkan menggunakan blower memasuki H
2
S scrubber. Kandungan H
2
S pada
30 biogas dihancurkan. Setelah itu, biogas akan dialirkan menggunakan blower ke flare dan ke pengering
biogas. Dari cover lagoon, terdapat juga aliran blower yang diarahkan langsung ke flareuntuk mendestruksi biogas yang berlebih. Hal ini dikendalikan menggunakan sistem monitoring reaktor dan
kontrol distribusi biogas secara otomatis. Pada pengering biogas, terdapat juga kontrol pengeringan untuk menjaga kondisi pengeringan yang tepat sehingga diperoleh kadar gas metana yang cukup pada
biogas untuk dimanfaatkan sebagai energi. Menggunakan blower, biogas hasil pengeringan disalurkan ke unit pemanfaatan biogas yaitu bagian generator set biogas. Biogas menjadi bahan bakar penggerak
generator set sehingga dihasillkan energi listrik. Peralatan yang digunakan pada subsistem tersebut
dapat dilihat pada Lampiran 4. Terkait dengan lanjutan proses anaerobik, PT Karya Mas Energi menyediakan pompa lumpur
dan pompa pembuangan limbah cair yang telah diolah. Lumpur sisadialirkan ke suatu sludge bed milik PKS penerima teknologi. Dari fasilitas tersebut, akan disediakan pompa dewatering untuk
mengurangi kadar air pada lumpur. Lumpur yang telah diproses akan melalui pembuangan akhir. Pembuangan atau pemanfaatan akhir merupakan tanggung jawab PKS penerima teknologi. Pompa
pembuangan limbah cair yang telah diolah berfungsi untuk mengambil air reklamasi. Pembuangan atau pemanfaatannya menjadi tanggung jawab PKS jugaWiryawan 2012.
Proses pembuatan cover lagoon diawali dengan proses retrofitting untuk pembentukan dasar yang rata dengan sisi yang miring, dilanjutkan dengan pemasangan dasar geomembran water proof
liner untuk mencegah kontaminasi air tanah. Proses retrofitting dapat dilihat pada Gambar 23,
sedangkan geomembran pada dasar lagoon dapat dilihat pada Gambar 24. Setelah itu, dilakukan proses pengelasan HDPE untuk bagian penutup lagoon. Dengan demikian, akan dihasilkan suatu
lagoon anaerobik yang tertutup.
Gambar 23. Retrofitting lagoon Gambar 24. Geomembran Wiryawan 2012
Karakteristik sistem yang disediakan untuk kapasitas PKS yang berbeda dapat dilihat pada pada Tabel 3.Kapasitas PKS secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu ukuran 30 ton TBSjam untuk
ukuran kecil, 45 ton TBSjam untuk ukuran menengah, dan 60 ton TBSjam untuk ukuran besar. Untuk setiap ukuran, terdapat beberapa parameter yang berbeda. Laju desain biogas akan semakin
besar, disesuaikan dengan laju volume limbah cair yang dihasilkan dari proses yang lebih besar. Dengan laju desain tersebut, diestimasi akan diperoleh biogas 500-815 Nm
3
pada ukuran kecil, 815- 1.000 pada ukuran sedang, dan 1.000-1.320 untuk ukuran sedang setiap jamnya. Energi yang
diperoleh pun menjadi bervariasi karena kandungan gas metana dalam biogas tetap sama, yaitu 55- 65. Dari energi yang ada, akan diperoleh listrik maksimal sebesar 1 MW untuk skala kecil, 1,5 MW
31 untuk skala menengah, dan 2 MW untuk skala besar.Dalam berbagai ukuran tersebut, reduksi BOD
ataupun COD tetap sama yaitu diestimasi sebesar 90 Wiryawan 2012. Tabel 3. Karakteristik sistem biogas milik PT Karya Mas Energi
Parameter 30 ton TBS jam
45 ton TBSjam 60 ton TBS jam
Laju desain biogas m
3
20 jam
30 40
Reduksi BODCOD 90
90 90
Produksi biogas perkiraan Nm
3
500-815 jam
815-1.000 1.000-1.320
Persentase metana 55-65
55-65 55-65
Energi ekuivalen MJjam 4.204-6.852
6.852-8.400 8.400-11.088
Potensi listrik perkiraan kWe 1.000
1.500 2.000
Sumber : Wiryawan 2012
4.4. PERBANDINGAN TEKNOLOGI BERDASARKAN ASPEK TEKNIS