Manfaat dari Penjualan Listrik dan CER

50 Kondisi negatif di atas dapat berbeda, bergantung pada harga CER yang berlaku. Nilai CER pada akhir tahun 2012 cenderung kecil. Hal tersebut terkait dengan masa berlaku Protokol Kyoto yang sudah hampir berakhir. Meskipun ada kemungkinan perpanjangan proyek dan masih dapat dilakukan penjualan CER dari proyek yang sedang atau sudah beroperasi, nilai jualnya cenderung menurun.Dengan melakukan trial and error, dapat diketahui break even point BEP, yaitu kondisi harga CER yang menghasilkan nilai cashflow kumulatif nol tidak untung dan tidak rugi. Teknologi PT KIS akan mencapai BEP jika harga CER €26,88ton CO 2 e; PT AES pada harga CER €33,6ton CO 2 e; dan PT KME pada harga CER €17,97ton CO 2 Pada analisis kriteria investasi, semua parameter menunjukkan bahwa proyek tidak layak dikembangkan jika manfaat finansial yang diperoleh hanya berasal dari penjualan CER Lampiran 17,18,19. Semua nilai NPV bernilai negatif dengan kecenderungan kerugian terbesar diperoleh pada aplikasi teknologi PT KIS sebesar Rp59.778.920.000,00 dan kerugian terendah pada aplikasi teknologi PT KME sebesar Rp39.426.450.000,00 pada akhir proyek. e. Nilai IRR tidak dapat dihitung. Selain itu, net BC bernilai nol, menunjukkan tidak adanya manfaat finansial yang diperoleh. Nilai gross BCpun bernilai kurang dari satu, menunjukkan manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Bahkan, nilai pengembalian investasi proyek tidak diperoleh selama periode pelaksanaan proyek, yaitu PT KIS dan PT KME dengan periode proyek selama sepuluh tahun dan PT AES selama tujuh tahun.

4.6.3. Manfaat dari Penjualan Listrik dan CER

Skenario ketiga merupakan arus kas yang dibuat dengan memperhatikan manfaat yang diperoleh baik dari penjualan danatau pemakaian listrik, serta penjualan CER. Skenario ini merupakan skenario yang paling mungkin dikembangkan oleh perusahaan pengguna teknologi penangkapan gas metana yang disertai dengan konversi menjadi energi listrik. Pada bagian ini, kecenderungan nilai kumulatif cashflow sama dengan skenario pertama karena nilai penjualan CER tidak berpengaruh secara signifikan. Nilai kumulatif cashflow proyek PT KIS, PT AES, dan PT KME secara berurutan sebesar Rp62.032.080.000,00 Lampiran 11; Rp26.634.590.000,00 Lampiran 12; dan Rp66.715.950.000,00 Lampiran 13. Nilai-nilai tersebut menunjukkan manfaat secara finansial yang dapat diperoleh dalam penggunaan teknologi penangkapan dan konversi gas metana mencapai hampir dua kali lipat biaya investasi yang dikeluarkan, kecuali pada proyek PT AES. Pada penilaian kriteria investasi yang dapat dilihat pada Lampiran 20, 21, dan 22, terlihat bahwa keseluruhan proyek aplikasi teknologi dari ketiga perusahaan penyedia teknologi layak untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan adanya penjualan listrik dan CER yang dihasilkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada skenario pertama, dengan melakukan penjualan listrik pun, proyek dari ketiga perusahaan layak dikembangkan. Terlebih lagi, dengan adanya tambahan manfaat melalui penjualan CER meskipun tidak terlalu signifikan. Kecenderungan nilainya tetap sama yaitu proyek PT KME lebih layak dikembangkan dibandingkan dengan teknologi dari perusahaan penyedia lainnya. NPV PT KME mencapai Rp26.188.590.000,00; PT KIS sebesar Rp21.865.520.000,00; sedangkan NPV PT AES sebesar Rp3.387.260.000,00. Nilai IRR pada PT KME, PT KIS, dan PT AES secara berurutan 29,72; 25,27; dan 14,08. Ketiga nilai tersebut setara dengan nilai IRR pada kasus pemanfaatan biogas dari LCPKS di Thailand yang menggunakan CDM, yaitu 7,2-42,0 untuk teknologi CSTR dan 10,7- 30,0 untuk teknologi cover lagoonWongsapai 2011. Nilai net BC dan gross BC pun menunjukkan hasil yang baik, meskipun tidak terlalu berbeda secara signifikan dengan skenario pertama. Demikian pula dengan nilai PBP, yang secara umum menjadi lebih cepat. Perbandingan hasil kriteria investasi antara ketiga skenario dapat dilihat pada Tabel 9. 51 Tabel 9. Perbandingan penilaian kriteria investasi berdasarkan jenis penerimaan Skenario penerimaan Proyek Teknologi Kriteria Investasi NPV Rp IRR Net BC Gross BC PBP tahun 1. Listrik PT KIS 21.004.520.000 24,80 1,62 1,42 4,87 PT AES 2.727.510.000 13,55 1,07 1,06 6,32 PT KME 25.327.590.000 29,23 1,84 1,70 4,13 2. CER PT KIS -49.007.750.000 - 0,02 - PT AES -45.770.670.000 - 0,01 - PT KME -35.568.220.000 - 0,02 - 3. Listrik dan CER PT KIS 21.865.520.000 25,27 1,65 1,44 4,78 PT AES 3.387.260.000 14,08 1,09 1,07 6,18 PT KME 26.188.590.000 29,72 1,87 1,72 4,06

4.6.4. Manfaat dari Penurunan Bea Masuk pada Ekspor CPO ke Negara APEC