56 mas dan belalang. Kalau burung tidak dikatakan hama karena burung
tidak menempel pada tanaman padi dari awal pertumbuhan. Burung hanyalah pendatang, setelah makan-pergi.
Nande Vina Br Bangun 62 tahun mengatakan :
Hama emekap binatang si ncedaken page. Si termasuk hama emekap wereng, nipe-nipe, menci, kacinano, keong mas, singke,, belalang.
Perik la ikataken hama, sebab perik labo ncedai pertumbuhen page, man panganen na saja nge ibuat na janahpe si panna emekap page si
nggo metua banci ikataken si nggo gersing nge si ipanna. Artinya : hama yaitu binatang yang merusak padi. Yang termasuk
hama yaitu wereng, ulat, tikus, walang sangit dan keong mas. Burung tidak dikatakan hama karena burung tidak merusak pertumbuhan padi.
Burung mengambil padi hanya untuk makanannya saja yaitu padi yang sudah menguning tua.
3.1.2 Sumber datangnya Hama
Petani Kampung Susuk mengungkapkan bahwa berbagai jenis hama yang menyerang tanaman padi mereka berasal dari dua sumber yaitu hama yang berasal
dan berada di areal sawah dan hama yang berasal dari luar areal sawah. Jenis hama yang berada di areal sawah yaitu nipe-nipe ulat, hama putih, walang
sangit, wereng, orong-orong, keong mas tikus dan belalang. Jenis hama tersebut dikatakan petani sebagai hama yang berada di areal sawah karena hama-hama
tersebut berada dan mengalami perkembangbiakan di sekitar tanaman padi yang berada di dalam petak sawah yang dimiliki petani. Benteng-benteng galangan
sawah tempat berkembang biak tikus juga termasuk dalam areal sawah.
57
Jenis hama yang berada di luar areal sawah yaitu perik burung. Perik tidak mengalami perkembangbiakan di dalam petak sawah. Burung datang ke
sawah milik petani hanya untuk memakan bulir padi yang telah menguning dan pergi dari sawah setelah burung memakan bulir padi ataupun setelah sore hari.
Petani mengatakan bahwa perik hanyalah ‘pendatang’. Seorang informan yaitu Nande Anto Br Tarigan 61 tahun mengatakan:
“Mbue hama siganggu sinuan page kami. Sibuena lit bas deher sabah kami, lit ka nge deba la ibas deher sabah kami, eme perik.”
Artinya : Hama pengganggu tanaman padi kami banyak. Kebanyakan hewan-hewan pangganggu padi tersebut berada di
sekitar tanaman padi sawah, namun ada juga hama yang tidak berada di sekitar sawah kami, seperti burung.
Nande Melda Br Perangin-angin 55 tahun juga mengatakan : Kerina binatang si ncedai page kami lit bas deher sabah kecuali
perik, la ibas sabah. Ia ikataken pendatang, man-lawes, man-lawes. Semua binatang pengganggu tanaman padi kami berada di sekitar
sawah kecuali burung. Burung dikatakan sebagai pendatang, makan- pergi, makan-pergi.
3.1.3 Gejala-gejala Padi Terserang Hama
Hama yang berada di sekitar sawah umumnya menyebabkan kerusakan pada tanaman padi. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat terjadi pada setiap proses
tahap-tahap pertumbuhan tanaman padi. Tahap-tahap proses pertumbuhan tanaman padi di Kampung Susuk terdiri dari tahap penyemaian, tahap neldek
menanam, tahap ngeroro merumput, tahap beltek padi bunting, tahap teger
58
usia padi 95 hari tahap tungkuk usia padi lebih dari 100 hari.
15
Hama menyerang tanaman padi sejak masa penyemaian hingga padi menguning. Salah
seorang informan yaitu Nande Berlin Br Perangin-angin 60 tahun mengatakan :
“Hama e ngeri kel… tang-tang na nuan pe hama enggo nceda i page ku, nca page nggo metua hama lalap ncedai”
Artinya : Hama ini memang ngeri…… dari awal menanam pun hama sudah mengganggu padi saya, bahkan setelah padi menguning pun hama masih saja ada.
Hama jarang menyerang tanaman padi pada tahap penyemaian. Pada tahap tersebut, biasanya hanya hama ulat-ulat kecil yang sedikit merusak semai padi.
Gejala kerusakan yang terjadi yaitu daun semai padi berbintik-bintik atau berlubang-lubang kecil akibat serangan berbagai jenis ulat tersebut. Akan tetapi,
menurut petani kerusakan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi. Petani Kampung Susuk belum pernah mengalami
kerusakan semai padi yang menyebabkan petani gagal melakukan penanaman. Pada tahap penanaman, hama yang sering menyerang yaitu hama keong
mas. Hal tersebut dapat dilihat ketika semai padi yang baru ditanam habis dimakan keong mas baik pada bagian batang maupun daun. Jika petani melihat
bahwa semai padi yang baru ditanam telah habis batang dan daunnya, maka petani dapat menyimpulkan bahwa hama keong mas telah menyerang.
Pada tahap
ngeroro usia tanaman padi sekitar dua minggu, tanaman padi sering diserang oleh berbagai jenis hama nipe-nipe ulat. Hal tersebut dapat
15
Menurut Saranga 1997 tahap-tahap pertumbuhan padi life cycle padi terdiri dari tahap 0 : berkecambah sampai muncul kepermukaan, tahap 1 : pertunasan, tahap 2 : anakan, tahap 3 :
pemanjangan batang, tahap 4 : pembentukan malai sampai bunting, tahap 5 : keluar malai, tahap 6 : pembungaan, tahap 7 : gabah matang susu, tahap 8 : gabah setengah matang, tahap 9 : gabah
matang penuh.
59
diketahui ketika daun-daun padi mulai menggulung dan berbintik-bintik atau berlubang-lubang. Hal tersebut terjadi karena hama ulat biasanya menggulung
daun-daun padi dan memakannya. Umumnya petani dapat menyimpulkan bahwa gejala tersebut disebabkan oleh hama ulat.
Tahap beltek bunting terbagi menjadi dua yaitu beltek laki dan beltek
beru. Pada tahap beltek laki daun masih akan muncul sebelum malai pada akhirnya timbul ke permukaan. Hal tersebut dapat terlihat dengan membelahnya
batang padi. Saat malai terus berkembang, bulir padi mulai terlihat. Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera
menyebabkan pelepah daun menggembung. Penggembungan daun bendera disebut bunting. Bunting terjadi pertama kali beltek laki pada ruas batang. Pada
tahap beltek laki ujung daun layu menjadi tua dan mati dan anakan baru tidak akan tumbuh lagi. Gejala serangan hama pada tahap beltek laki dapat terlihat
ketika batang padi kelihatan kering dan pada akhirnya membusuk
dan daun padi berwarna bintik-bintik putih akibat serangan hama putih.
Tahap beltek beru yaitu tahap dimana
keluarnya malai yang ditandai dengan
munculnya ujung malai dari pelepah daun bendera. Pada tahap tersebut malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun. Pada tahap
tersebut, gejala serangan hama juga sama seperti beltek laki yaitu dapat dilihat dari membusuknya batang padi dan daun padi berwarna bintik-bintik putih akibat
serangan hama putih. Pada tahap padi teger, gabah mulai berisi cairan serupa susu. Gabah yang
mulai terisi dengan larutan putih susu tersebut dapat dikeluarkan dengan menekan atau menjepit gabah di antara dua jari. Tanaman padi berwarna hijau dan mulai
60
merunduk. Gejala serangan hama dapat dilihat ketika susu padi habis karena dihisap oleh hama walang sangit dan hisapan tersebut mengakibatkan gabah
menjadi kopong atau petani Kampung Susuk menyebutnya dengan istilah padi lapung.
Pada tahap
tungkuk, isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi gumpalan lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning.
Tanaman padi mulai kelihatan menguning. Seiring menguningnya tanaman padi, ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering. Setiap gabah mulai
matang, berkembang penuh, keras dan berwarna kuning. Daun bagian atas mengering dengan cepat. Pada tahap tungkuk, serangan hama terlihat dengan
berkurangnya jumlah gabah pada setiap tanaman padi karena dimakan hama burung. Selain itu, daun-daun tanaman padi berpatahan karena serangan hama
tikus.
3.1.4 Klasifikasi Hama