Kepinding Tanah Tikus Hama Putih

122 karena kerusakan yang diakibatkan tidak terlalu parah. Hal tersebut dikarenakan jumlah hama belalang yang ada di Kampung Susuk tidak banyak. Akan tetapi, petani selalu melakukan tindakan untuk mengantisipasi kerusakan yang parah akibat serangan hama belalang dengan menyemprotkan Matador. 4. Orong-orong Hama orong-orong dikendalikan petani Kampung Susuk dengan menggunakan pestisida Prima Poor. Penggunaan Prima Poor yang dilakukan petani bervariasi. Beberapa petani mencampur Prima Poor dengan pupuk dan kemudian menyiramkannya ke sekitar benteng-benteng sawah galangan. Beberapa petani mencampur Prima Poor dengan pasir. Petani memberikan campuran terhadap Prima Poor karena orong-orong berada di bawah tanah. Jika petani hanya menggunakan Prima Poor, maka jumlah Prima Poor yang diperlukan sangat banyak. Oleh karena itu, petani mengambil alternatif dengan memberikan campuran yang lain. Menurut petani, campuran tersebut juga memberikan hasil yang maksimal dalam mengendalikan hama orong-orong.

5. Kepinding Tanah

Hama kepinding tanah dikendalikan dengan menyemprot Buldog. Petani Kampung Susuk merasa kesulitan dalam mengendalikan hama kepinding tanah. Hal ini disebabkan karena menurut petani obat yang digunakan untuk memberantas hama tersebut sulit ditemukan karena jarang sekali toko pupuk dan pestisida menjual obat tersebut. Tetapi, hama kepinding tanah tidak terlalu mengkhawatirkan petani karena serangannya tidak terlalu banyak dan tidak menyebabkan kerusakan tanaman padi yang parah. 123

6. Tikus

Hama tikus sering mengkhawatirkan petani. Hal tersebut karena petani tidak bisa memprediksi kapan tikus muncul menyerang tanaman padi milik petani. Serangan hama tikus semakin mengkhawatirkan petani akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan karena petani Kampung Susuk mulai tidak serentak dalam melakukan penanaman padi. Ketidakserentakan penanaman mengakibatkan serangan tikus tidak berbagi atau berpencar ke sawah-sawah secara merata. Artinya, tikus hanya menyerang beberapa petak sawah tertentu dan mengakibatkan kerusakan yang banyak. Petani Kampung Susuk mengendalikan hama tikus dengan menggunakan racun tikus Rattus. Rattus dicampur dengan padi dan diletakkan di benteng- benteng galangan sawah pada malam hari. Beberapa petani mencampur minyak jelanta minyak sisa penggorengan ikan dengan racun dan padi tersebut. Hal Menurut petani, tikus selalu merusak tanaman pada malam hari sedangkan di pagi hari hingga sore hari tikus bersembunyi di semak-semak rumput. Padi dan jelanta yang dicampur dengan racun Rattus tersebut bertujuan untuk menjebak tikus karena tikus suka memakan padi dan campuran minyak ikan. Jadi, jika hama tikus memakan tumpukan padi tersebut, maka tikus akan mati karena telah memakan racun.

7. Hama Putih

Hama putih sebenarnya adalah kupu-kupu yang berwarna putih. Kupu- kupu tersebut sebenarnya tidak mengganggu. Hama putih mengganggu tanaman padi ketika masih berbentu ulat. Pengendalian yang dilakukan petani Kampung 124 Susuk adalah dengan menyemprotkan Buldog atau Matador. Takaran yang digunakana tergantung jumlah serangan hama tersebut.

8. Dukut Rumput