108
Penyemaian bibit padi dulunya dilakukan petani di dalam petak sawah. Namun saat ini, petani melakukan pembibitan di darat yaitu di pinggir-pingir jalan
dekat sawah. Perubahan tersebut dilakukan karena menurut petani penyemaian di darat memberikan hasil bibit semai yang lebih baik dan mudah untuk dicabut.
Selain itu, bibit yang dicabut tidak berlumpur yang menyebabkan petani kesulitan dalam melakukan penanaman padi. Umumnya tidak terlalu banyak perawatan
yang dilakukan petani selama penyemaian bibit karena jarang atau tidak pernah terjadi pembibitan padi tidak bagus tidak berhasil. Namun, beberapa petani
melakukan penyemprotan hama dan pemupukan semasa penyemaian untuk memperoleh bibit padi yang lebih baik lagi.
4.2.1.2 Ngeroro Menyiangi Merumputi
Berbagai jenis rumput dukut yang tumbuh di sekitar tanaman padi dapat mengganggu pertumbuhan padi. Jika rumput-rumput tersebut tidak dibasmi, maka
tanaman padi tidak akan tumbuh dengan baik karena setiap zat-zat tanah yang dibutuhkan tanaman padi diambil oleh tanaman rumput. Oleh karena itu, petani
harus melakukan ngeroro menyiangi. Tetapi, tidak semua jenis rumput dapat dibasmi dengan cara ngeroro. Beberapa jenis rumput harus dibasmi dengan
menggunakan obat atau pestisida. Petani melakukan ngeroro pada saat padi telah berusia 1-2 minggu karena
pada usia tersebut rumput sudah mulai tumbuh di sekitar tanaman padi. Ngeroro biasanya dilakukan oleh petani wanita dan dilakukan antara pukul 08.00 WIB –
12.00 WIB dan pukul 14.00 – 18.00 WIB. Hal tersebut dilakukan karena menurut petani waktu tersebut merupakan waktu yang paling baik untuk menyiangi
109
rumput. Petani melakukan ngeroro dengan menggunakan tangan dan jarang yang menggunakan alat seperti sabit alat pemotong rumput. Setiap rumput yang telah
dicabut akan dikumpulkan dan dibuang ke benteng galangan sawah. Petani melakukan ngeroro sampai beberapa kali tergantung perkembangan dan
pertumbuhan rumput di sekitar sawah. Ngeroro memang harus dilakukan karena ketika petani sedang mencabut rumput petani akan sekalian menggemburkan
tanah dengan tangan. Penggemburan tanah tersebut sangat baik untuk pertumbuhan tanaman padi karena akan mempercepat pertumbuhan akar dan
anakan padi.
4.2.1.3 Muro Menghalau Burung
Padi yang telah berusia dua bulan lebih dan telah menguning akan rentan menjadi serangan atau makanan hama burung. Oleh karena itu, petani harus
menjaga padi setiap hari di sawah. Jika petani tidak rajin menjaga padi, maka akan banyak jumlah bulir padi yang dimakan burung dan hal tersebut akan mengurangi
jumlah hasil panen petani. Biasanya petani mulai menjaga padi di sawah mulai pukul 06.00 WIB – 11.00 WIB dan pukul 14.00 WIB-18.00 WIB. Jumlah burung
yang menyerang padi sangat banyak pada waktu-waktu tersebut. Semua petani menjaga padi mereka pada jam-jam tersebut. Jika ada petak sawah yang tidak
dijaga pada jam tersebut, maka padi pada lahan petak sawah tersebut akan menjadi serangan kumpulan burung. Hal tersebut karena semua lahan petak sawah
yang lain dijaga oleh petani dan semua burung yang datang akan diusir. Petani selalu membuat strategi dan berbagai trik untuk menghalau burung
yang datang menyerang bulir padi. Petani membuat gambar orang-orangan dan
110
baju-baju di sekitar sawah. Hal tersebut bertujuan untuk menipu burung sehingga burung mengira di setiap benteng galangan ada petani yang sedang menjaga.
Selain itu, petani menancapkan beberapa bambu di berbagai sudut sawah dan menggantungkan kaleng-kaleng susu yang telah kosong dan telah diisi dengan
beberapa batu-batu kecil. Pada bambu tersebut akan diikat dengan tali plastik dan dihubungkan ke gubuk atau sopo yang merupakan pos penjaga petani. Ketika
burung datang, maka petani tidak harus menuju ke tempat burung tersebut hinggap. Petani cukup hanya dengan berteriak dan menarik tali plastik yang telah
dihubungkan tersebut. Jika hal tersebut dilakukan, biasanya burung akan segera terbang. Namun, ada beberapa jenis burung yang tidak mau terbang jika hanya
dengan berteriak dan menarik kaleng-kaleng tersebut. Oleh karena itu, petani juga harus sekali-kali mengelilingi sawah untuk menghalau burung. Petani menyebut
burung tersebut dengan burung tuli karena burung tersebut tidak akan terbang jika tidak dilempar dengan batu dan mengenai burung tersebut.
Petani umumnya merasa repot dan sibuk ketika masa-masa muro. Hal tersebut disebabkan karena sehari pun petani tidak boleh absen menjaga burung
dan terkadang tidak cukup hanya satu orang yang menjaga. Jika yang menjaga padi hanya satu orang, maka petani tersebut akan merasa kewalahan.
4.2.2 Pengendalian Hama dan Penyakit Melalui Pemupukan