97
Namun, tidak sedikit petani yang kurang peduli dengan pengarahan PPL. Petani tersebut beranggapan bahwa mereka lebih mengerti kondisi tanaman
mereka karena mereka sudah lama bertani. Seorang informan mengatakan :
“Ah, tidak mungkin petugas PPL yang lebih tahu tentang tanaman kami ini. Mereka hanya berkata-kata saja, hanya teori yang mereka
katakan. Kadang apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan kondisi tanaman kami. Kami yang lebih tau tentang semuanya, kami
yang lebih mengenal tanaman kami karena kami sudah bertahun- tahun menanam padi. Kami yang lebih berpengalaman dari PPL “
Beberapa petani yang selalu hanya mengandalkan pengalamannya sendiri selama bertani dalam menghadapi permasalahan tanaman padi yang dihadapinya.
4.1.4 Sumber Pengetahuan dari Penjual Pupuk dan Pestisida
Awalnya, semua jenis pupuk dan pestisida yang digunakan petani Kampung Susuk berasal dari Dinas Pertanian yang disalurkan melalui Ketua
Kelompok Tani. Hal tersebut menyebabkan petani tidak harus membeli pupuk dan pestisida ke toko pupuk dan pestisida. Namun seiring perjalanan waktu,
semakin banyak hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi petani. Petani tidak bisa lagi hanya mengandalkan dan menggunakan pupuk dan pestisida yang
disubsidi oleh Dinas Pertanian karena pupuk dan pestisida yang diberikan terbatas atau kurang lengkap. Hal tersebut menyebabkan petani Kampung Susuk harus
membeli pupuk dan pestisida yang dibutuhkan ke toko yang menjual segala macam jenis pupuk dan pestisida tanaman padi.
Pengetahuan yang diperoleh dari penjual pupuk dan pestisida adalah pengetahuan mengenai pupuk dan pestisida yang dianggap baik untuk pertanian
padi. Dalam hal ini, biasanya para petani yang lebih aktif bertanya kepada penjual pupuk dan pestisida. Petani menceritakan kondisi padi mereka kepada penjual
98
pupuk dan pestisida dengan berharap akan mendapatkan jenis pupuk dan pestisida yang dapat memberikan hasil yang terbaik bagi tanaman padi. Penjual pupuk dan
pestisida biasanya menganjurkan petani untuk mencoba beberapa jenis pupuk dan pestisida.
Kualitas pupuk dan pestisida yang dijual di toko pupuk dan pestisida beraneka jenis.Terkadang satu jenis pupuk dan pestisida memberikan hasil yang
baik terhadap tanaman padi beberapa petani, namun di sisi lain tidak demikian terhadap tanaman padi petani lain. Oleh karena itu, penjual pupuk dan pestisida
biasanya menganjurkan agar pupuk dan pestisida yang digunakan disesuaikan dengan keadaan tanah, iklim dan musim.
Petani Kampung Susuk umumnya mencoba setiap pupuk dan pestisida yang dianjurkan oleh penjual pupuk dan pestisida. Hal tersebut karena menurut
petani, penjual pupuk dan pestisida banyak mengetahui tentang pupuk dan pestisida yang baik dan telah banyak petani yang berkonsultasi dengan penjual
pupuk dan pestisida tersebut. Jika tanaman padi petani memberikan hasil yang baik pada masa tanam sebelumnya, petani akan menggunakan jenis pupuk dan
pestisida yang sama pada masa tanam berikutnya. Namun, jika hasil tanaman kurang baik maka petani akan berupaya mencari dan mengganti jenis pupuk dan
pestisida yang digunakan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menanyakannya kepada penjual pupuk dan pestida.
Pengalaman petani selama bercocok tanam dan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sesama petani mempengaruhi petani dalam
memutuskan jenis pupuk dan pestisida yang digunakan. Namun, keputusan tersebut juga tidak terlepas dari arahan penjual pupuk dan pestisida. Penjual
99
pupuk dan pestisida juga sering memberitahukan cara-cara dan dosis penggunaan pupuk dan pestisida terhadap petani.
4. 1. 5 Sumber Pengetahuan dari Pengalaman Petani
Pengalaman petani selama bertani merupakan pengetahuan yang paling utama dan berharga bagi petani. Pengalaman petani dari satu masa tanam ke masa
tanam berikutnya cukup banyak, dimulai dari masa tanam sampai masa panen bahkan dalam mengatasai hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi.
Pengalaman petani dari satu masa tanam ke masa tanam berikutnya biasanya berbeda-beda karena masalah yang dihadapi terkadang selalu berbeda. Hama dan
penyakit yang menyerang tanaman padi juga terkadang berbeda-beda di setiap masa tanam.
Pengetahuan yang diperoleh petani selama bertani sangat berarti, sekalipun petani mengalami kegagalan. Kegagalan panen yang dialami petani umumnya
disebabkan oleh hama dan penyakit. Dari kegagalan tersebut, petani akan belajar mengenai hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka. Petani juga akan
mempelajari pestisida dan pupuk apa saja yang mereka pergunakan ketika panen mereka mengalami kegagalan. Jadi, pengetahuan tersebut merupakan akumulasi
pengalaman petani selama bertani. Kegagalan dan keberhasilan petani dalam bercocok tanam terkhusus dalam
mengatasi masalah hama dan penyakit merupakan salah satu pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman-pengalaman tersebut akan dijadikan petani sebagai
acuan untuk menentukan jenis obat atau pestisida dan pupuk yang akan digunakan pada masa tanam berikutnya.
100
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti melihat bahwa beberapa petani berusaha atau mencoba untuk menanam padi tiga kali dalam setahun pada
permulaan tahun 2007. Padahal, hampir seluruh petani Kampung Susuk hanya melakukan penanaman padi sebanyak dua kali dalam setahun. Ternyata, hasil
panen petani tersebut gagal karena habis diserang atau dimakan hama tikus. Hal tersebut disebabkan karena hanya petani tersebut yang menanam padi sedangkan
di lahan yang lain masih kosong. Oleh sebab, itu hama tikus hanya menyerang lahan petak sawah tersebut.
Petani tersebut tidak langsung menyerah sekalipunmengalami kegagalan. Petani tersebut mencoba lagi pada masa tanam berikutnya dan tetap mencoba
melakukan penanaman tiga kali dalam setahun. Namun, pada kenyataannya petani tersebut terus mengalami kegagalan hingga pada akhirnya petani menghentikan
penanaman sebanyak tiga kali dalam setahun. Kegagalan yang paling utama selalu disebabkan oleh serangan hama tikus. Selain itu, kegagalan juga disebabkan oleh
kondisi air yang kurang karena sawah di Kampung Susuk merupakan sawah tadah hujan dimana sumber airnya hanya berasal dari air hujan. Kekurangan air tersebut
menyebabkan pertumbuhan padi kurang baik dan terkadang mengalami kekeringan.
Kegagalan petani tersebut tidak berarti tidak memberikan pengetahuan bagi petani. Melalui pengalaman tersebut, petani menjadi tahu bahwa serangan
hama tikus sulit dikendalikan jika melakukan penanaman padi secara tidak serentak. Selain itu, petani juga semakin tahu bahwa penanaman padi juga harus
memperhatikan kondisi cuaca dan ketersediaan air karena hal tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan padi.
101
Dari pengalaman tersebut, petani bukan berarti tidak
mendapatkan pelajaran dan pengetahuan. Sekalipun mengalami
kegagalan, tetap ada pengetahuan yang diperoleh petani. Petani mulai
menyadari bahwa sesungguhnya tidak bisa melakukan penanaman
tiga kali dalam setahun di Kampung Susuk. Hal tersebut disebabkan
karena sawah di Kampung Susuk merupakan sawah tadah hujan dan
ketidakserentakan penanaman menyebabkan serangan tikus yang
mengganas yang hanya menyerang satu petak sawah.
BOX II : Pengalaman Seorang Petani untuk Mencoba Menanam
Padi Tiga kali dalam Setahun.
Pada tahun 2007 Bibi Berlin mencoba
untuk menanam padi tiga kali dalam
setahun dengan jenis bibit yang sama.
Bibi Berlin
memberanikan diri
menanam tiga kali dalam setahun
karena kebutuhan ekonomi dan
bermodalkan nekat. Ketika lahan
petani lain kosong, Bibi Berlin
menanam padi.
Pertumbuhan padi Bibi Berlin sampai
usia dua bulan tidak mengalami
masalah. Kalaupun terkena hama dan
penyakit yang disebabkan karena
kekurangan air
masih dapat
dikendalikan. Akan tetapi, memasuki
usia dua bulan lebih padi Bibi Berlin
habis diserang hama tikus. Hal
tersebut membuat
Bibi Berlin
mengalami gagal panen karena
serangan tikus yang mengganas
tersebut. Pada
masa berikutnya Bibi Berlin masih
terus mencoba menanam padi tiga
kali dalam setahun. Bibi Berlin melakukan
pengantisipasian agar padi tidak
lagi diserang hama tikus. Tetapi yang
terjadi sama saja, ketika padi menjelang
usia dua bulan, padi habis diserang
hama tikus. Hal tersebut terus
‐menerus terjadi.
102
Salah satu contoh pengalaman petani adalah dalam
pengendalian hama daun. Petani selalu menggunakan pestisida untuk
mengendalikan hama daun. Namun, lama kelamaan petani mulai
merasakan bahwa kualitas pestisida yang digunakan untuk memberantas
hama daun tersebut sudah mulai berkurang dan kurang maksimal.
Oleh sebab itu, petani mulai mencoba untuk menggunakan jenis
pestisida yang lain yang dianggap mampu memberikan hasil yang lebih
baik. Pengambilan keputusan
petani dalam mengganti-ganti jenis pestisida yang akan digunakan juga
didasari atas pengalaman petani
BOX III : Pengalaman Seorang Petani dalam Menggunakan
Pestisida
. Ketika petani mulai mengganti jenis pestisida yang digunakan, petani akan melihat perubahan dan perbedaan apa saja yang terjadi. Dari perubahan
tersebut petani lebih bijak lagi untuk melakukan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya.
Bapak M. Purba selalu menggunakan pestisida dalam mengendalikan hama
daun. Jenis pestisida yang digunakan adalah Beygrap. Lambat laun jenis
pestisida tersebut dirasakan mulai berkurang kualitasnya. Atas dasar
tersebut maka Bapak M. Purba mulai mencoba untuk menggunakan jenis
pestisida yang lain. Pada akahirnya Bapak M. Purba mengganti jenis
pestisida Beygrap menjadi Polydor. Akan tetapi, hasil yang diberikan
sama saja ketika menggunakan pestisida Beygrap. Hal tersebut
menyebabkan bapak M. Purba mulai mempelajari hal apa lagi yang harus
dilakukan untuk dapat mengendalikan hama daun secara maksimal.
103
4.2 Pengendalian Hama dan Penyakit