Pemupukan yang Dilakukan Sebanyak Tiga Kali Sesuai Anjuran

114 yang paling tepat untuk melakukan pemupukan. Pada saat pukul tersebut embun- embun air yang ada pada padi telah hilang dan kondisi padi masih lembab. Hal ini berarti bahwa kondisi padi tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Kondisi tersebut sangat tepat dan baik untuk melakukan pemupukan karena dalam kondisi tersebut pupuk sangat mudah diserap oleh tanaman padi. Pemupukan yang dilakukan di bawah pukul 09.00 WIB sangat tidak baik karena kondisi padi masih sangat basah karena masih mengandung embun pagi. Jika dalam kondisi tersebut dilakukan pemupukan maka akan timbul bintik-bintik pada daun padi lapisan lilinnya yang pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan pada padi. Sebaliknya, jika pemupukan dilakukan di atas pukul 11.00 WIB dimana kondisi padi sangat kering juga dapat menimbulkan kerusakan pada padi. Namun, beberapa petani mengatakan tidak terlalu masalah pukul berapa melakukan pemupukan karena hasilnya akan sama saja. Oleh karena itu, beberapa petani juga sering melakukan pemupukan pada sore hari. Pihak PPL yang datang ke Kampung Susuk selalu menganjurkan petani untuk melakukan pemupukan sebanyak tiga 3 kali untuk satu masa tanam. Namun, pada umumnya petani Kampung Susuk hanya melakukan pemupukan sebanyak dua kali. Hal tersebut karena petani sudah terbiasa melakukan pemupukan sebanyak dua kali dan panen yang dihasilkan juga tidak terlalu buruk. Hanya beberapa petani yang mengikuti anjuran PPL.

1. Pemupukan yang Dilakukan Sebanyak Tiga Kali Sesuai Anjuran

PPL 115 Pemupukan yang dilakukan sebanyak tiga kali bertujuan agar tanaman padi tidak sempat mengalami ‘kelaparan’. Beberapa petani bahkan melakukan pemupukan lebih dari tiga kali sekalipun jumlah pupuk yang digunakan sama. Hal tersebut berarti bahwa pupuk diberikan secara rutin sekalipun dalam jumlah sedikit. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman padi berusia sekitar 4 – 7 hari setelah ditanam. Pada pemupukan pertama ini, jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk UREA sebagai zat daun dicampur dengan pupuk SP 36 sebagai zat buah. Campuran pupuk tersebut kemudian akan ditaburkan ke seluruh tanaman padi. Jumlah pupuk yang digunakan pada pemupukan pertama ini bervariasi, tergantung kebiasaan dan kondisi keuangan petani. Namun, pada umumnya petani menggunakan UREA sebanyak 5 kg untuk tanaman padi seluas 1000 meter dan 10 kg SP 36 untuk 1000 meter sawah. Pemupukan kedua dilakukan ketika padi berusia dua 2 minggu. Jenis pupuk yang diberikan yaitu UREA atau ZA dicampur KCL. Pupuk ZA sebenarnya memiliki kegunaan yang sama dengan pupuk UREA yaitu sebagai zat daun. Tetapi, menurut petani pada pemupukan kedua lebih baik menggunakan pupuk ZA dibandingkan dengan UREA karena hasilnya akan lebih baik. Pupuk KCL pada pemupukan kedua ini berguna untuk mengeraskan atau menguatkan akar dan batang padi. Hal tersebut karena pada saat usia dua minggu tanaman padi sangat rentan terhadap angin dan serangan hama. Oleh karena itu, batang padi harus tetap kuat. Sawah petani yang letaknya berada di dekat parit-parit tidak terlalu membutuhkan pupuk KCL. Hal tersebut karena menurut petani sawah yang berada di dekat parit tanahnya cukup subur Jumlah pupuk yang digunakan pada 116 pemupukan kedua yaitu 5 kg UREA atau ZA 1000 meter tanaman padi dan 5 kg KCL 1000 meter padi. Pemupukan ketiga dilakukan ketika tanaman padi berusia satu 1 bulan. Pada usia satu bulan, tanaman padi mulai berproses menghasilkan buah susu padi. Oleh karena itu, jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk untuk buah, yaitu AMAPOS dicampur dengan NPK. Jumlah pupuk yang digunakan yaitu 5 kg NPK 1000 meter sawah dan 10 kg AMAPOS 1000 meter sawah. Pupuk AMAPOS tidak digunakan oleh semua petani Kampung Susuk. Hal tersebut karena harga pupuk AMAPOS sangat mahal dan tidak semua petani mampu membelinya. Sebagai penggantinya, petani menggunakan pupuk POSCA untuk zat buah. Pupuk POSCA sebenarnya adalah pupuk buah untuk tanaman perkebunan dan mutunya kurang bagus untuk tanaman padi. Namun, petani menggunakan pupuk tersebut karena POSCA merupakan pupuk subsidi dan harganya masih dapat dijangkau oleh petani.

2. Pemupukan Sebanyak Dua Kali