Aspek-aspek Kepercayaan Diri Hakikat Percaya Diri

mengambil resiko, dan belajar mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan.

5. Tingkah Laku Orang yang Tidak Percaya Diri

Individu yang memiiki rasa rendah diri atau tidak percaya diri, individu tersebut akan menjadi pribadi yang tidak mandiri dan individu tersebut akan bergantung pada orang lain. Kelemahan yang dimiliki oleh seseorang baik berasal dari luar maupun dari dalam dirinya dapat menimbulkan perasaan rendah diri. Orang yang merasa rendah diri dapat nampak dari tingkah lakunya.Setiawan Pongky 2014:21 menyebutkan tingkah laku orang yang rendah diri antara lain sebagai berikut: a. Penyendiri Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan. Orang yang menganggap dirinya tidak mempunyai kemampuan yang berarti biasanya tidak mau bergaul dan menarik dari pergaulan. Mereka mungkin menganggap dirinya tidak berharga dibanding orang lain yang mereka anggap lebih baik dalam setiap aspek. b. Peragu Selalu ragu dalam bertindak. Orang yang merasa tidak memiliki kemampuan yang berarti akan selalu ragu-ragu dalam bertindak, perasaan seperti itu akan merugikan diri sendiri. c. Lemah dalam persaingan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Orang yang rendah diri tidak ingin bersaing positif.Ia merasa tidak mampu untuk mengikuti persaingan seperti orang lain. Karena ia merasa tidak mempunyai kemampuan atas dirinya sendiri. d. Tidak sportif Orang yang rendah diri menolak untuk berpartisipasi dalam semua jenis kompetisi, di mana kemampuan mereka akan diuji melawan orang lain. Meski ia melakukannya, sikap yang suka mencela sepertinya akan muncul. Meski begitu, dia sangat menikmati kemenangan, waktu itu mungkin bukan atas usahanya sendiri. e. Sangat sensitif Orang yang memiliki rasa rendah diri, maka orang tersebut akan sangat sensitif terhadap pujian dan kritikan. Jika dipuji, dia akan mempertanyakan ketulusan dari orang yang memuji, dan jika dikritik, dia akan segera mempertahankan diri. Dia tidak bisa merespon humor ringan dengan baik. f. Memancing pujian Orang yang rendah diri itu sangat suka memancing pujian dari orang lain. Akan tetapi, terkadang, meski ingin sekali dipuji, dia mungkin tidak ingin menerimanya dan percaya bahwa orang yang memuji tersebut hanyalah karena dipancing. g. Rendah diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Orang yang rendah diri juga takut untuk mencoba sesuatu yang baru, karena jauh di dalam hatinya dia sangat takut membuat kesalahan sehingga akan terus menerus teringat dengan kesalahannya tersebut.

B. Hakikat Metode Experiential Learning

1. Pengertian Experiential Learning

Banyak sekali metode pendekatan belajar yang digunakan dalam penyampaian materi agar tidak monoton dan lebih menarik.Salah satunya melalui metode pendekatan belajar menggunakan pengalaman experiential learning. Berikut pengertian experiential learning menurut para ahli: Konsep experiential learning pertama kali dicetuskan oleh Kolb 1984. Kolb mengatakan “experiential learning: experience as the source of learning and development”. Dalam pernyataan tersebut, makna pengalaman nyata peserta didik. Peserta didik berperan secara aktif mengeksplorasi, dan membuat catatan tentang peristiwa yang terjadi. Berdasarkan unsur experiential learning di atas, dapat disimpulkan bahwa experiential learning adalah suatu metode belajar di mana siswa teribat secara personal dalam proses belajar sehingga siswa mengalami apa yang mereka pelajari yang diharapkan dapat membangun pengetahuan yang diperoleh dari perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman.

Dokumen yang terkait

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium pada konsep sistem koloid (penelitian tindakan kelas di MAN 12 Jakarta Barat kelas XI)

21 156 173

Upaya peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan pendekatan belajar bermakna (meaningful learning): penelitian tindakan kelas di SMP Waskita Madya Kota Tangerang

0 10 96

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas 5 pada materi FPB dan KPK melalui metode learning tournament

1 6 156

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199