D. Metode Experiential Learning dalam Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode
experiential learning adalah metode pendekatan belajar melalui pengalaman
yang disajikan dalam kelompok, sehingga siswa dapat meningkatkan peran sosial dan membentuk relasi antar siswa yang satu dengan yang lainnya.
Layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode experiential learning bertujuan untuk meningkatkan akan rasa percaya diri siswa, siswa
dapat memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelompok, menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antar sesama anggota kelompok. Metode
experiential learning dalam layanan bimbingan kelompok sangat efektif digunakan kepada siswa yang memiliki masalah kurang percaya diri, Karena
di dalam kelompok siswa harus bisa meningkatkan semangat kerjasama dan kemampuan untuk berkompromi antar teman kelompok. Selain itu, siswa
dapat berbicara di depan umum karena setelah kegiatan selesai siswa dapat
menceritakan pengalaman yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Bentuk pelaksanaan metode experiential learning dalam layanan bimbingan kelompok adalah kegiatan belajar dengan menggunakan media
belajar sebagai pengalaman sesuai dengan topik bimbingan yang akan dilaksanakan, sehingga siswa dapat memperoleh makna dan pengalaman dari
kegiatan tersebut. Guru menyiapkan media belajar yang digunakan dalam memberi bimbingan kelompok. Misalnya guru menggunakan media kertas
dan pulpen.Sebenarnya media bisa disiapkan oleh guru atau siswa itu sendiri, tetapi jika siswa yang menyiapkan harus dibentuk kelompok terlebih dahulu
sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok. Misalnya topik bimbingan yang akan dibawakan oleh guru adalah siapa aku, jadi guru bisa meminta masig-
masing siswa menuliskan sifat-sifat positif yang diketahui oleh semua orang lain dan sifat yang tidak diketahui oleh orang lain. Selanjutnya masing-
masing siswa menuliskan sifat-sifat positif masing-masing-masing teman kelompoknya.Ini poin positif untuk siswa agar siswa bisa lebih mengenal diri
sendiri baik dari pribadi sendiri maupun dari teman-teman.Selain itu, siswa dapat memandang dirinya secara positif sehingga siswa bisa percaya diri
dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Dalam pelaksanaan kegiatan experiential learning, guru dapat meminta
siswa untuk menceritakan pengalaman positif apa saja yang didapatkan selama mengikuti kegiatan.
E. Hasil Penelitian-penelitian yang Relavan
1. Penelitian Ade Syarifah
Hasil penelitian ini yaitu: 1 Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui metode experiential learning. Peningkatan kepercayaan diri
dibuktikan dengan perolehan rata-rata pre test sebesar 95,00 dan 135,03 adanya peningkatan sebesar 40,03 poin. 2 Proses meningkatkan
kepercayaan diri
melalui experiential
learningyaitu dengan
mengidentifikasi aspek-aspek
kepercayaan diri
kemudian mempraktikannya melalui teknik diskusi kelompok, permainan dan
bermain peran role play. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI