Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konselng

siswa sela proses penelitian di dalam kelas berlangsung. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang masih menunjukkan indikasi perilaku kurang percaya diri dalam kegiatan bimbingan klasikal.Beberapa siswa yang masih ada yang ragu-ragu dalam menceritakan sifatnya di dalam kelompok, menganggap dirinya memiliki banyak kekurangan dan melihat dirinya dari satu sisi saja.Namun, sebagian siswa lainnya ada yang berfikiran positif tentang dirinya dan berani menceritakan sifatnya di dalam kelompok.Jumlah siswa yang menunjukkan perilaku kurang percaya diri berkurang menjadi 2 siswa dibandingkan dengan perilaku siswa sebelum diberikan tindakan dengan menggunakan metode experiential learning. 4 Tahap Refleksi dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi perilaku siswa dan angket percaya diri siswa untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian tindakan siklus selanjutnya.Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra kolaboratif pada siklus I ini adalah peneliti kesulitan manajemen kelas, dan masih ada beberapa siswa yang pasif maka untuk siklus berikutnya dibuat perubahan dan sebaiknya mengajak siswa ikut terlibat aktif dari berbagai kegiatan yang diberikan. Ada beberapa butir item percaya diri siswa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terindikasi rendah, yaitu butir pada indikator memandang sesuatu menurut dirinya sendiri yang memiliki skor rata-rata terendah berjumlah 3,5, selain itu menanggung konsekuensi dari kesalahannya yang memiliki skor rata-rata terendah berjumlah 3, dan memandang permasalahan sesuai dengan kebenaran yang memiliki skor rata-rata terendah berjumlah 2,5, maka untuk siklus berikutnya peneliti akan memberikan layanan yang lebih menarik percaya diri siswa c. Siklus II 1 Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada siklus I yaitu ada 12 siswa yang kurang memahami kelebihan atau potensi yang dimilikinya, peneliti mengadakan pemantapan kembali pada penelitian tindakan siklus II. Peneliti menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan SPB dengan topik “Aku dan Kelebihanku”.Topik ini diberikan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama memberikan tindakan di siklus I, masih ada beberapa siswa yang kurang yakin dan percaya dengan kelebihan yang dimilikinya. Peneliti menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu alat tulis dan kertas.Pada penelitian siklus II ini, peneliti membuat kegiatan diantaranya siswa menulis kelebihan yang dimilikinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di bidang non akademik.Hal ini bertujuan agar siswa yang tidak memiliki prestasi di bidang akademik tidak merasa minder dan tetap yakin bahwa mereka memiliki kelebihan di dalam dirinya.Cara ini diharapkan dapat meningkatkan butir-butir item yang menurun pada hasil pengolahan dan angket percaya diri pada penelitian tindakan siklus I. Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang observer dan juga menyiapkan angket percaya diri yang akan digunakan selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan siklus II berlangsung pada hari Jum’at, 13 Mei 2016, pukul 07.00-07.45 WIB di ruang kelas VIII C. Jumlah siswa yang hadir pada siklus II sebanyak 20 orang. Pada pelakasanaan tindakan siklus II, peneliti membuat rincian kegiatan sebagai berikut: a Kegiatan Awal Pada kegiatan awal peneliti membuka kegiatan dengan salam pembuka dan memberikan pengantar tentang materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung. b Kegiatan Inti Pada siklus II, peneliti memberikan materi mengenai “Aku dan Kelebihanku” menggunakan media kertas dan alat tulis.Seperti pada siklus I, siswa yang berada di kelas dibagi menjadi 4 kelompok, peneliti membagi secara acak agar siswa mampu bersosialisasi, mampu beradaptasi dengan teman sekelompok, dan tidak memilih- milih teman. Kertas dibagikan kepada setiap siswa lalu menjelaskan kegiatan yaitu masing-masing siswa menuliskan potensi yang dimilikinya. Setelah siswa menulis siswa dapat mensharingkan potensi yang dinilikinya di dalam kelompok, sehingga kelompok dapat memberikan keyakinan terhadap potensi yang dimiliki oleh teman sekelompoknya. Tabel 4.2 Tahapan langkah experiential learning dalam layanan bimbingan kelompok Tahapan Uraian Pengalaman Masing-masing siswa menuliskan potensi yang dimilikinya. Refleksi Siswa mensharingkan potensi yang dinilikinya di dalam kelompok Konsep Kelompok dapat memberikan keyakinan terhadap potensi yang dimiliki oleh teman sekelompoknya. sehingga siswa dapat memaknai tanggapan-tanggapan yang muncul. Implementasi siswa sungguh-sungguh menangkap manfaat bimbingan yang baru ia jalanin, serta menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Kegiatan Penutup Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, memberikan peneguhan dan keyakinan terhadap potensi yang dimiliki setiap siswa, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan mengisi angket percaya diri. 3 Tahap Monitoring Observasi terhadap perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer ini bertugas mengamati dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa selama proses penelitian berlangsung. Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menunjukkan indikasi perilaku kurang percaya diri sudah berkurag.Siswa nampak percaya diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok yang diberikan oleh peneliti. 4 Tahap Refleksi dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi perilaku siswa dan angket percaya diri untuk memperoleh data yang akurat.Hasil evaluasi dan refleksi pada siklus II ini adalah siswa nampak percaya diri dan bersemangat karena topik yang diberikan sangat menarik sehingga siswa menjadi sadar dan yakin terhadap potensi yang dimilikinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Hasil Observasi Perilaku Siswa

Pada pertemuan pra tindakan, observasi dilakukan peneliti bersama mitra kolaboratif.Oservasi ini dipandu oleh pedoman perilaku kegiatan bimbingan, selain itu peneliti juga memiliki catatan lapangan. Berdasarkan pengamatan, pada kegiatan bimbingan antarsiklus, banyak hal yang peneliti amati, seperti anak yang lebih banyak diam, mengobrol dengan teman sebaya, sibuk main handphone, dan ada juga yang menyendiri tidak mau bergabung dengan temannya. Ada juga beberapa anak yang sulit diatur, karena ia hanya bercanda dengan temannya selama kegiatan berlangsung. Beberapa hal inilah yang menjadi catatan untuk peneliti. Observer mendapatkan data melalui lembar observasi terstuktur yang menjadi pegangan selama kegiatan bimbingan berlangsung.Siswa yang memiliki kepercayaan diri dilihat dari keaktifannya saat mengikuti kegiatan, perilaku aktif dalam hal ini adalah siswa mampu bertanya, mendengarkan, memperhatikan, menjawab pertanyaan.Perilaku memperhatikan teramati oleh peneliti, bahwa beberapa anak ada yang tidak memperhatikan dan beberapa anak memperhatikan peneliti.Hasil observasi perilaku siswa tersebut kemudian dihitung dan dianalisis.Hasil analisis antarsiklus digunakan untuk melihat perkembangan perilaku siswa selama diberi tindakan.Berikut ini disajikan grafik observasi perkembangan perilaku siswa selama penelitian berlangsung. Grafik 4.1 Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri Grafik 4.1 menunjukkan indikator-indikator perilaku siswa yang menunjukkan percaya diri dan kurang percaya diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.Perilaku-perilaku tersebut diamati oleh observer. Data grafik 4.1 nampak jelas menggambarkan jumlah siswa yang kurang percaya diri menjadi semakin berkurang pada setiap siklusnya dan jumlah siswa yang menunjukkan perilaku percaya diri semakin meningkat pada setiap siklusnya.

3. Hasil Pengolahan Angket Percaya Diri Siswa

Peneliti mengumpulkan data percaya diri siswa dengan membagikan angket percaya diri siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok yang diisi oleh siswa yang berjumlah 20 siswa. Dari hasil angket dari pra penelitian diperoleh data skor subjek dan skor 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 pre test sikuls I siklus II item. Data yang diperoleh kemudian dianalisis hasilnya sehingga dapat memaparkan secara jelas pengingkatan percaya diri siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode experiential learning. Hasil analisis data menunjukkan bahwa percaya diri siswa mengikuti kegiatan bimbingan kelompok mengalami peningkatan setelah diberi tindakan. Berikut ini dipaparkan secara rinci perkembangan percaya diri siswa mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. a. Data Awal Penelitian Pra Tindakan Data ini dikategorikan atas tiga 3 kategori penggolongan skor subjek percaya diri siswa dan butir-butir percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan kelompok berdasarkan dari jumlah skor total, yaitu kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah. 1 Data Skor Subjek Data skor subjek merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui percaya diri siswa. Materi bimbingan yang digunakan pada pra tindakan ini adalah kepemimpinan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Berikut grafik data skor subjek pada penelitian pra tindakan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.3 Penggolongan Capaian Skor Tingkat Percaya Diri Subjek pada Data Awal No Rentang Skor Kategori No Subjek Jumlah Subjek Persentase 1 104 X Tinggi 3,5,7,8,9,10,11,13 ,15,17,20 11 55 2 70 X ≤ 104 Sedang 2,12,16,18,19 5 25 3 X ≤ 70 Rendah 1,4,6,14 4 20 Jumlah 20 100 Grafik 4.2 Penggolongan Skor Subjek Tahap Pra Tindakan Hasil pengkategorian capaian skor tingkat percaya diri menunjukkan bahwa sebagian besar 11 55 siswa memiliki percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada kategori tinggi, 5 25 pada kategori sedang, dan sisanya 4 20 berada pada kategori rendah. 10 20 30 40 50 60 Tinggi Sedang Rendah Grafik 4.3 Grafik Skor Subjek Tahap Pra Tindakan 2 Data Skor Item Data Skor item merupakan data yang bertujuan untuk perbaikkan untuk siklus selanjutnya. Berikut ini disajikan tabel penggolongan butir-butir item angket percaya diri siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Tabel 4.4 Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Angket Percaya Diri pada Data Awal No Rentang Skor Kategori No Item Jumlah Item Persentase 1 X 60 Tinggi 6,7,9,13,15,16,18,19, 25,31,37,39 12 34,3 2 40 X ≤ 60 Sedang 1,2,3,4,5,8,10,11,12,17,21,22, 23,24,26,28,29,30,33,34,35, 38,40 23 65,7 3 X ≤ 40 Rendah - Jumlah 35 100 Hasilpengkategorian skor butir-butir item angket percaya diri menunjukkan bahwa, terdapat 12 34,3 butir item angket 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 percaya diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok yang capaian skornya berada pada kategori tinggi, 23 65,7 pada kategori sedang, dan tidak ada butir item yang berada pada kategori rendah. Hasil pengolahan butir-butir item angket percaya diri siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok yang diisi oleh siswa menunjukkan jumlah rata-rata sebesar 57. Berikut disajikan grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan data angket percaya diri siswa. Grafik 4.4 Hasil Pengolahan Data Angket Percaya Diri Siswa b. Data Hasil Angket Siklus I 1 Data Skor Subjek Hasil analisis capaian percya diri siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian skor 10 20 30 40 50 60 70 80 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

Dokumen yang terkait

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium pada konsep sistem koloid (penelitian tindakan kelas di MAN 12 Jakarta Barat kelas XI)

21 156 173

Upaya peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan pendekatan belajar bermakna (meaningful learning): penelitian tindakan kelas di SMP Waskita Madya Kota Tangerang

0 10 96

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas 5 pada materi FPB dan KPK melalui metode learning tournament

1 6 156

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199