Dalam tabel 13, tampak bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoretis p = 0,000 p = 0.005. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat akhir memiliki dimensi Endurance yang tinggi karena mean empiris 22,289 lebih besar dari mean teoretis
17,5. Standar deviasi dimensi Endurance adalah sebesar 2,542. Terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoretis
p = 0,000 p = 0.005 pada uji-t Employability. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat akhir memiliki employability yang tinggi karena
mean empiris 117,545 lebih besar dari mean teoretis 97,5. Standar deviasi variabel employability adalah sebesar 12,499.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji Asumsi dibutuhkan untuk mengetahui teknik uji hipotesis yang akan digunakan untuk melakukan analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal. Metode uji
normalitas dalam penelitian ini adalah dengan teknik Kolmogorov- Smirnov dengan menggunakan IBM SPSS 22 Statistic. Teknik uji
normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dipilih peneliti dengan alasan teknik ini lebih akurat digunakan apabila subjek di atas dari 50
orang. Apabila signifikansi yang diperoleh lebih dari 0.05 maka sampel yang digunakan dalam populasi memiliki distribusi normal Noor, 2013.
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic df
Sig. AQ
.080 218
.002 CONTROL
.173 218
.000 ORIGIN
.144 218
.000 OWNERSHIP
.132 218
.000 REACH
.165 218
.000 ENDURANCE
.128 218
.000 EMPLOY
.072 218
.007 a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji normalitas menujukkan bahwa variabel AQ memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002. Selanjutnya pada variabel AQ terdapat
dimensi Control, Origin, Ownership, Reach, Endurance yang seluruh dimensinya memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebaran data pada dimensi-dimensi tersebut tidak normal. Variabel Employability memiliki nilai signifikansi sebesar 0.007.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sebaran data variabel Employability tidak terdistribusi dengan normal karena tidak lebih dari 0,05.