Scatter plot dalam gambar 11 menunjukkan bahwa terdapat hubungan linear antara data dimensi Reach dan data variabel
Employability. Hal tersebut tampak dari persebaran data yang mendekati garis linear.
f. Dimensi Endurance dan Variabel Employability
Hasil uji linearitas antara dimensi Endurance dan variabel Employability tersaji dalam tabel 26 berikut ini:
Tabel 20. Hasil Uji Linearitas Antara Employability dan dimensi Endurance
F Sig.
EMPLOY ENDURANCE
Between Groups
Combined 14.985
.000 Linearity
170.799 .000
Deviation from Linearity
.820 .620
Data pada Tabel 27 menunjukkan bahwa dimensi Endurance dan
Employability memiliki hubungan yang linear. Hal tersebut tampak dari nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,005. Untuk
memperkuat data tersebut, di bawa ini disajikan scatter plot dari dimensi Endurance dan variabel Employability:
Gambar 13. Scatter Plot Uji Linearitas Employability dan dimensi Control
Berdasarkan scatter plot antara dimensi Endurance dan Employability, ditemukan bahwa data antara keduanya memiliki
hubungan yang bersifat linear. Hal tersebut terindikasi dari persebaran data yang cenderung terkumpul pada garis linear.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini apabila data berdistribusi normal adalah dengan menggunakan korelasi Product-
Moment Pearson untuk melihat hubungan antara Adversity Quotient AQ dan Employability. Apabila data tidak berdistribusi normal maka
uji hipotesis masih dapat menggunakan Spearman Rho Correlation. Distribusi data dalam penelitian ini bersifat tidak normal. Maka
dari itu, peneliti akan menggunakan teknik Spearman Rho Correlation PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk melihat hubungan antara AQ dan Employability pada mahasiswa tingkat akhir. Kriteria koefisien korelasi Siregar, 2013 pada
penelitian ini dapat dilihati di tabel 26: Tabel 21:
Kriteria Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,00 – 0,199
Sangat Lemah 0,20
– 0,399 Lemah
0,40 – 0,599
Korelasi Cukup 0,6
– 0,799 Korelasi kuat
0,8 – 1
Korelasi sangat kuat
Berikut ini hasil tabel dari uji korelasi antara AQ dengan Employability:
Tabel 22. Korelasi AQ dan Employability
Correlations
EMPLOY AQ
Spearmans rho
EMPLOY Correlation Coefficient
1.000 .695
Sig. 1-tailed .
.000 N
218 218
AQ Correlation
Coefficient .695
1.000 Sig. 1-tailed
.000 .
N 218
218 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan hasil analisis, korelasi koefisien r = 0,695 dengan signifikansi 0,000 p 0,01 dan menggunakan one-tailed test.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan positif dengan kategori kuat antara Adversity Quotient AQ dan Employability. Artinya, semakin tinggi AQ seorang individu, maka
akan semakin tinggi pula Employability yang dimilikinya. Maka dari itu, hipotesis penelitian diterima.
Tabel 23. Korelasi dimensi Control dan Employability
Correlations
EMPLOY CONTROL Spearmans
rho EMPLOY
Correlation Coefficient
1.000 .594
Sig. 1- tailed
. .000
N 218
218 CONTROL
Correlation Coefficient
.594 1.000
Sig. 1- tailed
.000 .
N 218
218 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Hasil korelasi Employability dan dimensi Control menunjukkan bahwa r = 0.594 dengan signifikansi sebesat 0.000 p 0.01 dengan
pengujian one-tailed test. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dengan kategori cukup antara dimensi Control dan
Employability. Artinya, semakin tinggi dimensi Control pada individu, maka akan semakin tinggi juga Employability yang dimiliki individu
tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis penelitian diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI