F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas memiliki definisi sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan sebuah alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sebuah
alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya dan dapat memberikan hasil
ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2011. Dalam penelitian, validitas yang diukur oleh peneliti adalah
validitas Isi Content Validity. Validitas Isi bermaksud untuk melihat apakah butir skala yang
digunakan dapat mencerminkan konstruk yang akan diukur. Validitas Isi terdiri dari validitas muka, yaitu penampakan dari format alat ukur yang
mampu memberikan kesan untuk mengungkapkan konstruk yang akan diukur. Selain validitas muka, validitas isi juga berisi validitas logis, yaitu
sejauh mana alat ukur merepresentasikan ciri-ciri atribut dari konstruk yang akan diukur. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun blue
print yang mencakup isi dan kompetensi dari konstruk yang hendak diukur Noor, 2011.
2. Seleksi item
Seleksi item dilaksanakan untuk mengeliminasi item-item yang memiliki daya diskriminasi rendah. Daya diskriminasi item adalah sejauh
mana suatu item dapat membedakan individu yang memiliki dan individu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2012. Seleksi item dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi item-total r
ix
. Kriteria seleksi item berdasarkan koefisien korelasi item-total dengan batasan r
ix
0.3, semakin mendekati nilai 1,00 maka akan semakin baik Supratiknya, 2014. Pada penelitian ini, peneliti meningkatkan kriteria seleksi item
menjadi 0.4 dengan alasan apabila jumlah item yang memiliki nilai koefisien korelasi item-total lebih besar atau sama dengan 0,3 jumlahnya
melebihi jumlah item yang direncanakan, maka peneliti dapat memilih item-item dengan nilai korelasi item-total tertinggi. Batasan koefisien
korelasi item-total sebesar 0,3 sendiri merupakan sebuah konvensi, sehingga peneliti boleh menentukan sendiri batasan koefisien korelasi
item-total Azwar, 2007. Try Out dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober
– 31 Oktober 2015. Subjek dalam tahap try out adalah 52 orang mahasiswa tingkat akhir yang
telah mengambil mata kuliah skripsi. Skala yang disebar pada awalnya berjumlah 52, namun skala yang dapat digunakan untuk analisis item
hanya 46, sedangkan 6 skala lainnya tidak memenuhi syarat karena tidak semua item diisi. Berikut adalah hasil seleksi item pada kedua skala yang
digunakan.
a. Skala Employability
Berdasarkan hasil try out, peneliti menemukan 44 item dari 52 item yang diujikan dengan kualitas baik. Kisaran koefisien korelasi item-
total sebelum seleksi item adalah r
it
= -0.558 hingga r
it
= 0.786. Setelah dilaksanakan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item-total
menjadi r
ix
= 0.421hingga r
it
= 0.783. Tabel 4.
Blue print Employability sesudah try out
Dimensi Favorable
Unfavorable Jumlah
Career Identity
1, 5, 7, 24, 28, 35, 45, 51
8, 9, 19, 21, 27, 29, 41, 47
13 Personal
Adaptability 2, 11, 16, 23,
25, 30, 32, 34, 48, 50
12, 14, 15, 26, 37, 39, 43, 46, 49, 52
18 Social
Human Capital
3, 4, 6, 17, 22, 31, 36, 38
10, 13, 18, 20, 33, 40, 42, 44
13
Total 44
Tabel 4 menggambarkan blue print dari Skala Employability sesudah pelaksanaan try out skala. nomor yang diberikan tanda 2
bintang adalah nomor item yang gugur karena memiliki nilai r
it
0.4. Item yang gugur menyebabkan proporsi item antar dimensi menjadi
tidak seimbang sehingga peneliti memutuskan untuk menyamakan jumlah item pada masing-masing dimensi.
Peneliti menyeimbangkan item pada masing-masing dimensi menjadi 13 item berdasarkan nilai r
it
terbaik pada masing-masing dimensi dengan tujuan menyeimbangkan bobot item pada masing-
masing dimensi. Pada tabel 4, item dengan tanda 1 bintang adalah item yang dieliminasi untuk menyeimbangkan item pada masing-
masing dimensi. Setelah dilakukan pengguguran manual untuk menyeimbangkan item, kisaran koefisien korelasi item-total menjadi
r
it
= 0.422 hingga r
it
= 0.785. Pada tabel 5 ditampilkan hasil skala Employability sesudah pengguguran manual.
Tabel 5. Blue print Employability sesudah pengguguran manual
Dimensi Favorable
Unfavorable Jumlah
Bobot
Career Identity
1, 4, 5, 19, 20, 26, 38
6, 7, 15, 17, 31, 34
13 33.3
Personal Adaptability
18, 21, 23, 25, 35, 37
9, 11, 12, 29, 33, 36, 39
13 33.3
Social and Human
Capital 2, 3, 10, 22,
27, 28 8, 13, 14, 16, 24,
30, 32 13
33.3
Jumlah 19
20 39
100
b. Skala Adversity Quotient AQ
Peneliti menemukan bahwa berdasarkan hasil try out skala AQ , terdapat 43 item yang memiliki kualitas baik dari 50 item yang
diujikan. Koefisien korelasi item-total yang ditemukan dalam hasil try out adalah antara r
it
= 0.064 hingga r
it
= 0.878. Setelah dilakukan seleksi item, maka kisaran koefisien korelasi item-total adalah r
it
= 0.421 hingga r
it
= 0.783. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6: Blue print Adversity Quotient AQ sesudah try out
Dimensi Favorable
Unfavorable Jumlah
Control 3, 4, 5, 21, 41
10, 14, 23, 25, 26
8 Origin
O
2
12, 20, 34, 36, 47 18, 19, 24,
37, 45 7
Ownership 7, 8, 17, 22, 50
6, 9, 30, 35, 38
9 Reach
15, 29, 39, 42, 44 13, 16, 28,
40, 48 9
Endurance 2, 11, 31, 32, 49
1, 27, 33, 43, 46
10
Total 43
Tabel 6 menggambarkan blue print dari Skala Adversity Quotient AQ sebelum pelaksanaan try out skala. Nomor yang diberikan tanda
2 bintang adalah nomor item yang gugur karena memiliki nilai r
it
0.4. Item yang gugur menyebabkan proporsi item antar dimensi menjadi tidak seimbang sehingga peneliti memutuskan untuk
menyamakan jumlah item pada masing-masing dimensi. Peneliti menyeimbangkan item pada masing-masing dimensi
menjadi 7 item berdasarkan nilai r
it
terbaik pada masing-masing dimensi. Item dengan tanda 1 bintang adalah item yang dieliminasi
untuk menyeimbangkan item pada masing-masing dimensi. Kisaran koefisien korelasi item-total menjadi r
it
= 0.497 hingga r
it
= 0.890. Hasil akhir seleksi item dari Skala AQ mengeliminasi 50 item menjadi
35 item yang digunakan pada skala final. Pada tabel 7 akan ditampilkan Skala AQ sesudah penguguran manual.