RUMUSAN MASALAH Hubungan antara adversity quotient dan employability pada mahasiswa tingkat akhir.

Employability merupakan perpotongan dari dimensi-dimensinya yaitu Career Identity, Personal Adaptability, dan Human and Social Capital. Masing-masing dari dimensi yang membentuk Employability tersebut memiliki fungsinya sendiri dan berdiri secara independen, namun mereka bergabung membentuk konsep employability. Kombinasi yang sinergis dari dimensi-dimensi ini yang mengangkat dan memberi nilai pada employability. Fugate, Kinicki, dan Ashforth 2007 menyatakan bahwa Employability adalah hasil agregat dari dimensi Career Identity, Personal Adaptability, dan Social Human Capital sehingga dimensi-dimensi tersebut harus dipertimbangkan secara kolektif. a. Career Identity Representasi dari pengalaman kerja dan aspirasi individu. Career Identity menjadi penunjuk arah bagi individu dan juga merupakan dimensi pemberi motivasi dari Employability. Career Identity mencakup tujuan, harapan, ketakutan, sifat-sifat, nilai-nilai, kepercayaan, norma, dan gaya interaksi dari seorang individu. Secara singkat dapai disimpulkan bahwa Career Identity merupakan bagaimana seseorang mendefinisikan dirinya di dalam konteks dunia kerja Career Identity memberikan tujuan pribadi dan aspirasi bagi individu sehingga membentuk skema diri yang mereka harapkan desired self. Skema tersebut membantu menyesuaikan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku individu secara konsisten sesuai dengan desired self mereka. Career Identity memiliki sifat kognisi-afeksi yang menyebabkan Career Identity dapat mempengaruhi karakteristik individu lainnya secara kognisi dan afeksi untuk dapat memfasilitasi identifikasi kesempatan karir yang mereka lakukan. b. Personal Adaptability Dimensi Personal Adaptability adalah kemampuan individu untuk mengubah faktor personal dalam diri mereka untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi ditentukan oleh perbedaan-perbedaan individu dan mempengaruhi bagaimana cara seseorang untuk mampu terlibat dalam usaha beradaptasi secara proaktif. Terdapat 5 komponen dari Personal Adaptability yang secara kognitif dan afektif mampu mempengaruhi dan mengarahkan individu dalam usaha mengidentifikasi kesempatan kerja: 1. Optimisme Sifat optimis di dunia kerja membuat individu melihat perubahan sebagai tantangan. Individu yang memiliki sifat optimis memiliki harapan yang positif mengenai apa yang akan terjadi di masa depan dan menunjukkan sifat percaya diri yang tinggi. Individu yang optimis memiliki keyakinan bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas dan tantangan dalam pekerjaan mereka.